Take Six🎬

2.5K 277 106
                                    

Purnama menggantung indah dengan bintangnya, seakan memberi salam kepada seorang pria yang sedang menatap kerlap-kerlip suasana kota dari atas Apartemen mewahnya, Ia menghembuskan asap rokok yang kini telah menyatu dengan angin dan membawanya jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Purnama menggantung indah dengan bintangnya, seakan memberi salam kepada seorang pria yang sedang menatap kerlap-kerlip suasana kota dari atas Apartemen mewahnya, Ia menghembuskan asap rokok yang kini telah menyatu dengan angin dan membawanya jauh. Sehun mengetukkan jemarinya di pagar balkon dan membuat irama disana, terlihat sedang berpikir keras karena alisnya yang menyatu. Terlalu kalut dalam pikirannya sendiri membuat Sehun tak sadar akan dering telefon diatas nakas mejanya, ia berlalu dan mematikan rokoknya. Tangan kekar pria itu melirik siapa gerangan yang menelefon malam-malam seperti ini, ada harapan kecil bahwa gadisnya akan menghubungi setelah kejadian tersebut dan jujur saja masih membuat Sehun khawatir.

"Ya?" jawabnya singkat mendengar penjelasan di seberang sana.

"Seokjin Kim membawa pergi Irene Bae baru saja Bos." jelas pria tersebut dan membuat Sehun memancarkan raut tak suka. Tak ada jawaban dari bibir tipisnya, Sehun mematikan telefonnya sepihak.

Tungkainya melangkah untuk mengambil jaket kulit yang terpapar diatas kursi. Ia segera berlalu dan meninggalkan unit apartemennya dalam kekosongan yang menyeramkan.

Irene meremas jemarinya saat suasana canggung yang begitu kental didalam mobil, Beberapa jam yang lalu memang Seokjin menelfonnya dan mengajak untuk makan malam bersama dengan embel-embel membangun chemistry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene meremas jemarinya saat suasana canggung yang begitu kental didalam mobil, Beberapa jam yang lalu memang Seokjin menelfonnya dan mengajak untuk makan malam bersama dengan embel-embel membangun chemistry. Berbeda dengan Sehun, walaupun pria itu jarang sekali bicara dan mengobrol santai dengannya tapi Irene jauh lebih merasa nyaman disamping Sehun daripada Seokjin yang kini telah meliriknya beberapa kali.

Irene mendesis pelan, kenapa sih dia jadi memikirkan Sehun Oh pada saat seperti ini? Menyebalkan! batinnya menggerutuk.

Sedang Seokjin yang acap kali terus melirik Irene dikarenakan dua alasan. Pertama Irene begitu cantik malam ini dengan riasan tipis dan rambutnya yang dikuncir menjadi satu sehingga memperlihatkan leher jenjangnya, walaupun Seokjin terus merasa dalam keadaan apapun gadis itu akan selalu terlihat mempesona tapi malam ini baginya begitu spesial karena Irene berdandan khusus untuk bertemu dirinya. Yang kedua adalah penampilan gadis itu, Seokjin selalu salah fokus dengan paha mulus Irene yang terpapar dan membuatnya sebagai objek pemandangan indah untuknya disana. Tolong siapapun beri Seokjin nafas buatan karena jantungnya saat ini berdebar begitu cepat!

Be My BaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang