Take Four🎬

2.3K 269 72
                                    

Langkah kedua manusia yang saling beriringan dengan mengaitkan tangan satu sama lain membuat siapa saja yang melihatnya akan memandang iri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah kedua manusia yang saling beriringan dengan mengaitkan tangan satu sama lain membuat siapa saja yang melihatnya akan memandang iri. Irene mendengus melirik pria yang ada disampinganya, tetap angkuh dan tidak mengacuhkan pendapat Irene seperti biasa. "Presdir Oh tidak perlu repot untuk mengantar sampai unit saya." tegas Irene berusaha untuk tetap menghormati CEO-nya tersebut, sedang Sehun hanya tersenyum tipis menanggapi.

"Tak apa aku ingin melihat tempat tinggal gadisku secara langsung." baritonenya begitu rendah dan lembut, hampir membut Irene terkulai lemas jika tangannya tak digenggam oleh Sehun. Setelah beberapa saat mereka tak bersuara, keduanya kini telah sampai depan pintu Apartemen milik Irene.

"Presdir bisa kembali, terimakasih atas tumpangannya." Ucap Irene acuh tak acuh masih tak ingin menatap lawan bicaranya tersebut. Sehun menyeringai dan menyandarkan tubuh tingginya disamping pintu, menatap lekat Irene dari samping, melihat setiap pergerakan yang dilakukan gadisnya kini. Irene meraih Acess card dan membuka pintunya, saat akan menutup kembali, Sehun menahan pintu tersebut dan membukanya lebar untuk dirinya masuk.

Irene terperanjat saat Sehun mendorong gadis tersebut dan menutup pintu. Senyuman nakal terlukis tampan di wajahnya, Kedua tangan kekar Sehun menyentuh pundak Irene dan ia menundukan tubuhnya untuk mensejajarkan tinggi mereka. Sehun berbisik lembut di samping telingan Irene, "Aku akan duduk sebentar untuk melihat kegiatan rumah gadisku." netra pria itu menyisir seluruh ruangan dan tersenyum melihat suasanya rumah Irene yang hangat dan rapi.

"Rumah yang bagus." seperti telah mengenal gadis itu sejak lama, Sehun menjatuhkan badannya ke sofa empuk yang ada diruangan. Membuat iris Irene mendelik tidak percaya dengan apa yang baru saja ia saksikan. Gadis itu menghela napas pelan dan berjalan menuju dapur, ia mengeluarkan sekotak jus Semangka dari dalam kulkas dan menuangkannya kedalam gelas sedang bening. Sedang ia membuka kaleng Beer, dan meminumnya serakah. Irene cukup Stress hari ini.

Sehun menyenderkan tubuhnya dan menatap figur kecil yang kini berjalan menuju kearahnya. Irene meletakkan jus yang tadi dituangkan didepan Sehun, "Silahkan diminum."

Tangan panjangnya terulur untuk meneguk jus tersebut dan tersenyum sumringah setelahnya, "Kau cukup perhatian." puji Sehun lalu melirik kaleng beer yang ada ditangan Irene.

"Tapi kenapa jus? sedangkan kau meminum Beer." Irene melirik bergantian ke tangannya dan Sehun.

"Saya tak ingin kejadian yang sama terulang kembali. Alkohol terkadang membuat akal seseorang menjadi tidak terkendali." ada nada sarkas disana, tawa Sehun mengudara dengan indah, Irene menoleh dan menatap senyum lebar pria itu dan sedikit bersemu.

Tangan Sehun dengan cepat merebut beer yang ada ditangan gadis itu, ia meneguknya dengan cepat dan meletakkan kaleng kosong tersebut diatas meja.

"Kau penuh dengan kejutan, aku cukup puas." kalimatnya barusan semakin membuat isi kepala Irene berputar, sungguh ia masih tidak mengerti mengapa Sehun mendekatinya secara intim.

Be My BaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang