Alania seorang gadis kelas 2 SMA. Ia periang dan ceria karena itu semua orang senang dengannya. Selama ini ia menjalani hidupnya dengan penuh senyuman, tak ada yang tau seberapa besar luka di hatinya.
Ia memiliki tiga orang sahabat yang selalu ada dalam suka duka menghadapi tugas sekolah. Mereka adalah Cheryl, Vera, dan Afrodit.
Cheryl, gadis manis nan manja yang selalu bertingkah sok imut. Kalo boleh dikatakan sebenarnya teman-teman sekelas sudah mulai muak dengan kemanjaannya.
Si bijaksana, tegas dan dewasa adalah Vera. Ia harus tinggal di tempat tantenya sebab orangtuanya bekerja di luar negeri, oleh karena itu ia terbentuk dengan sifat dan sikap yang menunjukkan bahwa ia wanita yang sudah dewasa dan mandiri.
Dewi Afrodit terkenal karena kecantikannya, tapi di balik semua itu ia dikatakan sebagai playgirl. Afrodit memang benar-benar pantas mendapat nama itu, karena ia seperti replika dari Dewi Afrodit. Sama-sama cantik dan playgirl.
"Ala...," Vera memanggil Alania dengan sapaan akrabnya. Alania segera menoleh dan melihat Vera sudah menjinjing tasnya hendak mengajak pulang.
"Tunggu bentar, gue masih nyari satu buku," jawab Alania dan mengibas tangannya, mencoba mengusir Vera.
"Kita udah di perpus 2 jam, dan sekarang gue udah selesai baca satu novel. Mau berapa lama lagi?," Vera berjalan mengembalikan novel romance yang tadi dibacanya ke dalam rak.
"Lu baca novelnya kecepatan. Lu ingat ceritanya? Coba ceritain ulang ke gue," Alania coba mengulur waktu, tapi tentu saja dia tidak ada niat untuk mendengar isi novel itu.
Vera memperbaiki kacamatanya sembari menghela napas kasar, "Novel itu nyeritain kisah cinta segitiga. Dua cewe yang bersahabat sama-sama ngejar satu cowo, yang satu ngejar terang-terangan dan yang satunya sembunyi-sembunyi. Pas yg terang-terangan tau temannya juga ngejar cowo itu, persahabatan mereka merenggang. Apalagi itu cowo lebih milih si cewe yang sembunyi-sembunyi."
Alania menyuruh Vera diam karena ia sudah menemukan buku yang dicarinya. Buku berjudul 'Funny People Are Needs An Imagination'. Ia menarik buku itu dari rak yang menempel di dinding. Sesuatu terjadi. Rak itu berputar dan membawanya masuk ke sebuah ruangan.
Vera yang melihatnya panik karena Alania masuk ke ruang aneh itu. Rak itu kembali berputar dan membawa serta Alania. Vera bengong melihatnya, "Barusan apaan?"
"Gue naruh tu buku ke tempatnya, terus rak itu muter dan sekarang gue ada disini," Alania terlihat tenang seakan sudah tau apa yang akan terjadi jika buku itu diambil.
Vera menelengkan kepalanya melihat reaksi Alania yang biasa saja, "Darimana lo tau buku itu?"
"Dari seseorang yang mungkin gak akan pernah lo temuin," senyum miring Alania mengembang membuat Vera bergidik tidak peduli.
"Terserahlah, mending sekarang kita pulang," Vera mulai melangkahkan kakinya pergi, diikuti Alania dari belakang.
-----------------------------------------------------
Jangan lupa vote dan commentnya yaaa ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
A L A N I A
Romancepernah mendengar seseorang bisa menjadi indigo karena pendonoran mata? itulah yang terjadi padaku, aku sungguh bukan orang yang suka menonton film horor, tapi kenyataan memaksaku untuk menyaksikan kejadian horor setiap hari. tidak. setiap waktu. ...