Part 25

165 22 2
                                    

Happy Reading ❤️

AUTHOR POV

"Gue cabut dulu" ucap Dino terburu-buru saat mendengar suara cintanya.

"Yaelah bucin teriak bucin" ledek Rafa sambil terkekeh.

"Kak," panggil Vira yang entah kapan sudah ada di belakang Rafa.

"Apa, sayang?"

"Bantuin nyusun makanan di meja yuk" ajak Vira dengan lembut.

"Siapp!"

****

Keesokan harinya, seperti rencana kemarin Kelvin pun mengajak Rania pergi memancing di danau.

Masih ada 5 jam waktu yang tersisa sebelum mereka kembali ke Jakarta. Maka dari itu, Kelvin tak ingin membuang kesempatan lagi.

"Kita serius mau mancing, Vin?" tanya Rania dengan nada tak yakin.

"Iya, Lo nggak suka ya?" Kelvin bertanya balik, takut melakukan hal yang malah Rania tak sukai.

Rania menggeleng, "Bukan gitu, gue cuma nggak ngerti caranya" jawabnya.

Kelvin terkekeh, "Kan ada gue, Lo duduk aja. Biar gue yang usaha buat nangkep tuh ikan"

"Oke" jawab Rania pada akhirnya.

"Nggak kerasa ya, kita udah mau balik aja" ujar Rania saat dirinya sedang duduk di rerumputan bersama Kelvin di sebelahnya.

"Iya, next time kita bakal kesini lagi. Lo tenang aja"

"Janji ya?" pinta Rania.

"Iya janji" ucapnya, "Lo belum pernah hangout bareng gini ya?" tanya Kelvin.

"Sama keluarga dulu sering, kalau sama temen nggak pernah sama sekali" jawabnya.

"Kenapa?"

"Lo kan tau gue susah bergaul, gue jarang banget mau kumpul-kumpul gitu sama temen"

"Terus kenapa lo bisa langsung akrab sama gue dan yang lainnya?" tanya Kelvin yang merasa heran.

"Gue juga nggak tau, mungkin karena kalian temennya Kania, jadi gue juga ngerasa deket sama kalian." jawab Rania, "Terutama lo" lanjutnya dengan nada yang sedikit pelan namun cukup terdengar di telingan Kelvin.

Kelvin tersenyum hangat, "Gue mau kita bisa lebih dekat dari ini"

****

Kini jam menunjukkan pukul 7 malam dan Kelvin baru saja memasuki pintu rumah megahnya dengan di sambut oleh Papa dan mama tirinya yang sedang bermesraan di Sofa.

Kelvin mendengus kesal, malas melihat interaksi tak penting dari dua orang tersebut. Menghiraukan hal itu, Kelvin berniat langsung berjalan menuju kamarnya.

"Lho Kelvin udah pulang, Sayang?" suara Alexa mulai terdengar, membuat Kelvin yang baru saja akan menaiki tangga langsung menghentikan langkahnya.

"Sini dulu sayang, mama papa udah lama nggak liat kamu" Kelvin memutar bola matanya malas, suara menjijikkan penuh drama itulah penyebabnya.

"Vin, kamu sini dulu. Papa mau bicara" barulah kini suara Raditya, Papanya yang memanggil.

"Kenapa?" tanya Kelvin yang sudah berdiri tepat di hadapan orang tua nya.

"Kamu darimana aja? Kenapa telpon Papa atau mama nggak kamu angkat? Chat juga nggak dibalas" tanya Raditya meminta penjelasan dari putra tunggal nya.

"Males aja, kenapa juga Papa baru peduli sekarang, kemarin-kemarin kemana?"

Raditya menghela nafasnya malas, "Papa minta maaf, beberapa hari ini terlalu sibuk sampai lupa kabarin kamu. Pahami ya?" pinta Raditya dengan lembut membuat Kelvin mau tak mau mengangguk.

"Papa mau ngomong apa?"

Raditya menggeleng, "Kamu pasti sekarang lagi capek, istirahat aja dulu. Besok malam kamu ke ruangan Papa ya" Kelvin langsung mengangguk.

Keesokan harinya, seperti yang dikatakan Raditya kemarin padanya. Disinilah Kelvin, berada di ruang kerja sang papa.

"Mau ngomong apa?" tanya Kelvin yang malas ber basa-basi lagi.

Raditya menyodorkan sebuah foto gadis ke hadapan Kelvin.

"Buat apa?" Kelvin yang heran langsung bertanya.

"Kamu kenal sama dia?"

Kelvin menggeleng, "Cuma sekedar tau, kenal nggak"

"Iya yang penting kamu tau orangnya" sahut Raditya, "Kalau namanya kamu tau?"

Kelvin mengangguk, "Alana" jawabnya, "Emang kenapa?"

"Dia anak sahabat lama Papa dan..."

Kelvin mendengus kesal, kenapa Papa nya ini tidak langsung berbicara intinya saja, "Dan apa?" tanyanya lagi.

"Papa mau menjodohkan kamu sama dia"

"NGGAK!" Kelvin menolak dengan tegas.

"Kamu harus mau"

"Apa pentingnya ini buat aku? Ini pasti cuma buat memperluas bisnis Papa aja kan?!"

"Yang kamu bilang emang bener, tapi ini juga perjanjian kita sejak dulu" ujar Raditya.

"Demi perjanjian konyol itu, Papa korbanin aku?!"

Raditya menggeleng tegas, bukan seperti itu maksudnya, "Papa milih dia karena Alana yang terbaik buat kamu, dan kalau kamu masih ingat, dulu dia sering main sama kamu waktu kecil. Kalian pernah dekat"

Kelvin tersenyum miris, ia bahkan sudah melupakan kejadian itu, "Nggak usah ingat kejadian dulu, Pah. Karena itu nggak ada guna nya sekarang!!"

"Vin, please. Kamu harus mau, percaya sama Papa, ini yang terbaik buat kamu" pinta Raditya, berusaha meyakinkan putranya.

"Terbaik menurut Papa bukan berarti baik juga buat aku!!"

"Kenapa kamu nolak? Apa alasannya?"

"Kelvin udah nemuin orang yang pantas buat Kelvin, dan Kelvin nggak butuh cewek lain lagi, dia udah sangat cukup, Pah!"

Selesaii...

Thank you for reading guys ❤️

Publish on
16 Mei 2020

Back in Love✔ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang