Part 36

148 20 3
                                    

Happy reading ❤️

AUTHOR POV

"Giliran, gue suapin"

Kelvin tersenyum lebar, tak menolak sama sekali suapan yang di berikan Rania untuknya.

"Abis ini pulang?" tanya Rania saat dirinya baru saja menghabiskan makanannya.

Kelvin menggeleng, "Belum, gue mau ajak lo ke pasar malam, itupun kalau lo mau"

Rania mengangguk antusias, "Gue mau!"

Kelvin menatapnya dengan tatapan tak percaya, "Bukannya lo nggak suka tempat rame?" tanyanya heran.

"Asal sama lo, gue suka aja" sahut Rania santai sambil membalas chat dari Vira.

Tanpa Rania ketahui, Kelvin tersenyum diam-diam lalu melirik jam yang berada di pergelangan tangannya.

"Berangkat yuk, biar kita bisa lebih lama disana" ajaknya.

Rania mengangguk, segera memasukkan handphone nya ke dalam tas dan berjalan beriringan dengan Kelvin.

Sesampainya disana, Rania terkagum-kagum melihat suasana pasar malam yang sangat ramai. Banyak permainan dan juga jajanan yang dijual disana, begitu menarik di matanya.

"Wooww" Rania tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

Kelvin tersenyum, "Lo belum pernah kesini ya?" tanyanya.

Rania menggeleng, "Belum"

"Berarti gue orang pertama yang ngajak lo kesini?" pertanyaan Kelvin membuat Rania mengangguk.

"Gue main naik itu!" Rania menunjuk sebuah bianglala.

Kelvin mengangguk, "Yuk!" lalu mereka pun bergandengan menuju loket guna membeli tiket.

"Aaa seru banget" ucap Rania saat melihat pemandangan pasar malam yang gemerlap dari atas bianglala yang kini sedang di naiki nya.

Kelvin hanya tersenyum, bahagia melihat kebahagiaan sederhana Rania.

"Eh?" kaget Rania saat Kelvin tiba-tiba memakaikan jaketnya di tubuh mungil milik Rania.

"Pake aja, biar lo nggak kedinginan"

Rania mengangguk, "Makasih"

Tak lama kemudian, ia menyenderkan kepalanya di bahu Kelvin, membuat Kelvin senang bukan main.

"Gue nyaman" jujur Rania dengan gugup.

"Kalau lo nyaman, gue lebih" Kelvin mengelus lembut rambut Rania yang sedikit berantakan karena terkena sapuan angin.

"Lo cantik" ucap Kelvin tanpa ragu sambil menatap lekat wajah Rania.

Rania gugup bukan main, saat wajahnya dan wajah Kelvin kini sangat dekat.

"Vin," lirihnya, lalu Rania menoleh ke arah lain guna menghilangkan kegugupannya.

"Gue nggak tau gimana perasaan lo ke gue sekarang, tapi asal lo tau, perasaan gue makin bertambah tiap deket sama lo"

"Vin--"

Kelvin menarik tangan Rania menuju dadanya, "Lo bisa rasain ini? Jantung gue berdetak kencang saat sama lo"

Deggg...

Deg...

Bukan hanya jantung Kelvin, bahkan Rania pun sebenarnya merasakan hal yang sama.

"Gue---gue su---"

"Mbak mas, silahkan turun. Mesra-mesraan nya di lanjut nanti ya" ucap salah satu pegawai setelah membuka pintu bianglala tersebut.

Rania dan Kelvin bertambah gugup saat mereka tercyduk oleh mas-mas yang berada disana.

"Eh--iya mas makasi" jawab Kelvin lalu menarik tangan Rania untuk turun.

Kini mereka berjalan bergandengan tangan sambil tersenyum dan tertawa, benar-benar seperti pasangan kekasih yang bahagia.

"Rumah hantu?" tanya Kelvin.

Rania menggeleng keras, "Jangan, gue takut" lirihnya.

"Kan ada gue"

"Pokoknya nggak mau" tolak Rania bersikeras.

Kelvin mengangguk, mengikuti saja kemauan Rania, "Gulali?" tawarnya.

Rania tentu mengangguk antusias, "Mau!!!"

"Yaudah yuk" sambil berlari kecil, mereka pun sampai di tempat penjual gulali.

"Mas, gulali nya 1" ujar Kelvin.

Tak lama kemudian sebuah gulali pun telah berada di tangannya, lalu Kelvin segera menyerahkannya pada Rania, "Nih" ujarnya.

Rania tentu menerimanya dengan senang hati, "Thank you"

"Mau kemana lagi?" tanya Kelvin pada Rania yang tengah asyik memakan gulali.

"Kemana aja" sahutnya.

"Keliling dulu aja ya, kalau ada yang menarik, baru kita main lagi" saran Kelvin yang hanya dibalas anggukan oleh Rania.

"Vin! Vin!!" Rania berucap sambil menarik lengan baju Kelvin.

Kelvin menoleh, "Kenapa?"

Rania menunjuk sesuatu, "Mau itu!"

"Komedi putar?"

Rania mengangguk antusias, lalu menarik tangan Kelvin.

"Aaaa seru!!" pekik Rania antusias saat dirinya dan Kelvin baru saja selesai menaiki komedi putar.

Kelvin mengacak gemas rambut Rania, "Pulang sekarang?"

Rania langsung murung, lalu menggeleng pelan, "Nanti aja, ya?"

"Up to you"

Jawaban Kelvin seketika membuat Rania tersenyum kembali.

"Main apalagi?"

Rania mengedarkan seluruh pandangannya, "Hm apa ya?" tanyanya pada diri sendiri.

"Lempar gelang yuk?"

"Lempar gelang?"

Kelvin mengangguk, "Gue bakal berusaha dapetin hadiah buat lo"

Rania mengangguk, "Ok!"

Mereka pun berjalan menuju tempat permainan lempar gelang, Rania kagum melihat banyak boneka dan barang lainnya disana. Ia pun mulai menyemangati Kelvin agar mendapatkan boneka Teddy bear yang ada disana.

"Mau boneka"

Kelvin menoleh menatap Rania, "Gue usahain ya"

Rania mengangguk

"Kalau menang dapat apa?" goda Kelvin.

"Lo mau apa?"

"Lo ngasinya apa?" tanya Kelvin balik.

"Apa ya?" Rania nampak memikirkan sesuatu, "Kalau hadiah nya di awal boleh? Gue kasi sekarang" ujarnya.

Kelvin terlihat bingung, "Emang apaan?"

Rania mendekat, semakin mendekat ke arah wajah Kelvin.

Kelvin mulai gugup sendiri, ada apa dengan Rania?

"Lo---lo ngapain?"

"Katanya mau hadiah"

"Ya ap---"

Cupp!!

Selesai....

Thank you for reading guys.
Jangan lupa vote nya yaaa

Publish on
8 Juni 2020


Back in Love✔ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang