Part 53

101 12 0
                                    

Happy reading guys...

AUTHOR POV

"Saya akan melepaskan putra kalian"

Kalimat itu masih saja terngiang di pikiran Rania, kalimat yang ia ucapkan beberapa saat yang lalu itu tentu saja sukses membuat air matanya tak kunjung berhenti.

Itulah keputusan akhirnya, ia akan melepaskan Kelvin yang tak akan pernah bahagia dengannya, Kelvin sudah kehilangan segalanya demi dirinya, maka Rania akan mengembalikan itu semua walau hatinya tak akan pernah terima.

"Arghhh! Kenapa jadi gini?!" Rania yang kini sedang berjalan mulai menangis terisak kembali, mengapa?! Mengapa takdir begitu jahat padanya? Belum lama ia merasakan kebahagiaan bersama Kelvin, namun kini ia harus melepaskan itu semua.

Tes..

Tes...

Tes...

Rania tersentak saat hujan tiba-tiba saja turun, ia panik, berlari ke arah halte yang berjarak paling dekat dengannya saat ini.

Rania mengusap tubuhnya yang terasa dingin karena terkena air hujan, ia berpikir kenapa hujan harus turun saat ini? Di saat hatinya sedang memiliki masalah besar.

Drttt...

Drtt.

Rania merogoh tas nya, melihat siapa penelpon yang membuat handphone nya bergetar.

Ternyata Kelvin!

Tentu saja Rania memilih untuk menghiraukannya, namun tak lama kemudian sebuah pesan WhatsApp masuk ke handphone nya.

MyBoy👽

Rania di mana?
20.03

Gue di rumah lo nih
20.03

Jalan, yuk? Gue tiba-tiba aja kangen banget sama lo😚❤️
20.04

Mau nggak? Gue tunggu yaa, jawab sayang
20.05

Lagi-lagi, Rania kembali meneteskan air matanya, mau sekeras apapun usahanya untuk melupakan Kelvin, tentu tak akan mudah dan tak akan bisa.

Perlakuan Kelvin, cinta Kelvin, perjuangan Kelvin, kesetiaan Kelvin, kasih sayang Kelvin. Dimana lagi Rania akan mendapatkan sosok seperti itu?

"Gimana bisa dengan bodohnya gue lepasin lo?!" Rania kembali mengingat  peristiwa di cafe tadi.

Di satu sisi Kelvin sudah berjuang keras untuk mempertahankan hubungan mereka, membuat Rania juga harus ikut mempertahankan hubungan ini.

Namun di sisi lain, Rania merasa bahwa ia tak bisa membahagiakan Kelvin. Bahkan Kelvin kehilangan segalanya demi Rania, Rania jadi merasa sangat bersalah karena itu. Ia tentu sangat ingin melihat Kelvin bahagia, walaupun nanti kisah mereka tidak di takdirkan bersama lagi.

Tiba-tiba kepala Rania terasa berdenyut, pandangannya mulai kabur, dan semuanya pun terlihat gelap.

****

Kelvin yang saat ini berada di rumah Rania pun merasa khawatir, Rania belum membalas satupun pesannya, membuat pikirannya mendadak kacau.

"Kak, bantu gue kek telpon Rania" ujar Kelvin saat melihat Reyhan yang masih saja fokus membawa roti bakar yang dibawa olehnya tadi.

"Kalau telpon lo aja nggak di angkat, apalagi telpon gue"

"Ya lo kan kakaknya, kali aja langsung di angkat"

Reyhan menghentikan acara makannya, lalu menatap Kelvin dengan intens.

"Lo nggak lagi berantem kan sama adek gue?" tanya Reyhan penuh curiga, awas saja laki-laki yang ada di hadapannya ini sampai menyakiti adiknya, Reyhan tentu tak akan tinggal diam.

Di tuduh seperti itu juga Kelvin tak akan diam, ia menggeleng tegas, "Nggak lah, malah kemarin gue abis jalan ama dia. Makanya, Kak! Bantu gue telpon pacar gue alias adek lo! Khawatir nih gue!"

Reyhan mengangkat sebelah tangannya, mengisyaratkan Kelvin untuk diam.

"Abisin ini dulu, kasian tinggal sebiji"

"Anjir lo! Gue disini panik, adek lo nggak ada kabar, lo malah enak-enakan makan roti bakar!"

"Siapa suruh lo bawain gue?" sahut Reyhan sambil memakan potongan terakhir roti bakarnya.

"Kan ceritanya gue nyogok lo, biar lo ngasi ijin gue jalan sama bebeb gue!"

"Enak aja lo! Kurang nih sogokannya!"

"Satu box masih kurang?! Maruk banget lo, Kak!!"

"Bacot lo! Besok-besok bawain lebih!"

"Bangkrut gue yang ada!"

"Lo mau jadi adik ipar yang baek kan? Yaudah berbaktilah sama gue, dijamin hubungan lo sama Rania makin erat, anti putus-putus club!"

"Bacot! Bantuin gue dulu hubungin Rania!"

"Iya bawel, gue ngambil hp dulu di kamar" Reyhan beranjak dari duduknya, kemudian melangkah menuju kamarnya.

Beberapa saat kemudian, sebuah panggilan pun masuk ke handphone Kelvin, membuat Kelvin langsung mengangkatnya.

"Kak!! Kak! Buruan turun lo!" teriak Kelvin yang kini berada di ujung tangga.

Reyhan langsung berlari menuju Kelvin, "Jangan teriak! Kasian tetangga"

"Lebih kasian lagi adek lo yang lagi ada di rumah sakit sendirian! Buruan! Kita otw sana!"

"Adik gue? Rania maksud lo?!"

Kelvin memutar bola matanya jengah, "Emang adik lo siapa lagi? Buruan deh! Kita ke rumah sakit sekarang!!" Kelvin langsung tergesa-gesa menuju mobilnya, di ikuti juga oleh Reyhan.

****

Rania mengerjakan matanya, merasa silau saat pertama kali membuka mata, lalu melihat seluruh ruangan serba putih ini.

"Ran?" panggilan dari sebelah kanannya membuat Rania langsung menoleh dan mendapati Kelvin yang berada disana.

Kelvin lalu mengelus puncak kepala Rania dengan penuh kasih sayang, membuat Rania kembali meneteskan air matanya mengingat kejadian tadi, "Kenapa? Sakit banget ya? Gue panggil dokter bentar" ujar Kelvin gelagapan melihat air mata Rania yang tiba-tiba saja turun.

Namun Rania langsung menggeleng, menahan lengan Kelvin yang baru saja akan meninggalkannya,"Bukan fisik gue yang sakit, Vin. Disini yang sakit" ujar Rania sambil menunjuk letak jantungnya, berusaha memberitahu Kelvin bahwa yang terluka adalah hati Rania.

"Maksudnya?"

"Gue cinta sama lo,"

"Gue tau" jawab Kelvin lalu mendekatkan wajahnya ke arah wajah Rania, menghapus air mata di wajah pucat gadisnya.

"Gue sayang sama lo"

"Gue lebih sayang sama lo, lebih dari apapun"

"Gue mau lo bahagia"

"Gue bahagia bersama lo" ujar Kelvin, kembali menghapus air mata Rania yang tak kunjung berhenti untuk turun.

"Gue mau kita selesai"

Selesai....

Thank you for reading guys!!❤️

Publish on
8 Juli 2020

Back in Love✔ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang