Delapan

18 2 2
                                    

Kini sang Ayah tengah melihat ke dalam restoran.

"Yah, gimana kita masuk aja" ucap Bang Johnny

"Bang Johnny" ucap Lea dengan penolakan

"Kalau kita lari darinya sama aja kita pengecut. Kalau kita masuk itu membuktikan kita bisa bahagia tanpa dia" ujar Bang Johnny

"Tapi nanti Ayah terluka" ucap Lea

"Ayah gak papa, selagi masih ada kalian berdua di sisi Ayah. Ayah bakalan kuat jadi kita pakai usulan Abang mu" ucap sang Ayah

"Oke baiklah, Lea juga mau buktikan kalau selama ini kebahagiaan bukan tentang uang tapi tentang kebersamaan. Ayok Yah" ujar Lea sambil mengandeng tangan sang Ayah

"Ya Allah, adik gue labil kali. Tadi dia gak mau sekarang dia yang paling semangat" gumam Johnny

Kini mereka duduk di depan orang yang mereka benci. Kebahagiaan yang mereka buat bukan palsu tapi itu lah kebahagiaan. Kebahagiaan bersama orang terkasih apalagi itu keluarga. Mereka kini penuh dengan kecerian tidak ada lagi kesedihan di wajah mereka dan mereka pun telah melupakan kejadian 5 tahun yang lalu. Dan saat ini mereka buktikan kepada orang yang telah menghianatin mereka dan meninggalkan mereka.

Melihat kebahagiaan itu, terlihat seorang yang dari tadi melihat ke arah mereka. Bukan dengan penyesalan melainkan cemburu. Memang itu kan tujuan mereka membuat dia cemburu dan iri.

"Ayah lihat Bang Johnny gangguin Lea aja" rengek Lea

"Ngadu terus ngadu" sidir Johnny

"Sini sini Ayah bersihkan" ucap sang Ayah

Selagi sang Ayah membersihkan, Lea mengejek sang Abang. Kebahagiaan yang mereka ciptakan kini begitu Indah.

"Yah pulang yuk, hampir malam ini" ujar Bang Johnny

"Ayok, ada yang mau di beli lagi?" tanya sang

"Gak ada Yah" ucap Bang Johnny dan Lea bersamaan

"Makanan gitu?" tanya sang Ayah lagi

"Gak usah lah Yah, nanti kalau lapar kita beli sate mang Ujang aja" ucap Lea

"Oke" ucap sang Ayah

Mereka berjalan ke luar restoran dan juga melewati dia. Tanpa mereka sadari dari tadi seorang itu selalu melihat ke arah mereka.

***

"Kenapa buru-buru Lea" ucap Bang Hendry

"Hari ini Lea ada siaran Bang" ucap Lea

"Radio?" tanya Bang Hendry

"Iya Bang. Udah ya Lea duluan" ucap Lea dengan buru-buru

"Nanti kabarin Abang kalau udah siap" teriak

Lea pun hanya mengacungkan jempolnya. Kini dia udah berada di radio kampus.

"Eh Lea, udah siap?" tanya Bang Jae

"Udah Bang" ucap Lea

"Oke, 5 menit lagi kita siaran" ucap Bang Jae

"Sipp" ucap Lea

kini lea tengah melakukan siaran radio

"Oke kembali bersama kita di radio kampus, kali ini gue sama Lea. Jangan tanya Bang Brian kemana?  Gue gak tau" ucap  Bang Jae

Hanya gelak tawa yang ada

"Gue bercanda, dia lagi ada kegiatan sama BEM nya. Hari ini bakalan bahas tentang "Cinta dalam Diam" wih cocok ini backsound nya lagu itu"

SunFlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang