Satu

14.5K 256 13
                                    

Satu.
" Cho , aku membawakanmu Roti Melon " Seorang lelaki berambut coklat memasuki sebuah ruangan yang gelap dengan hanya satu jendela kecil. 

Di ruangan itu , terdapat sepasang lelaki yang sedang bersetubuh , sang omega menoleh begitu namanya disebut. 

" Terima kasih.. Riku..hh.. Aku sedang lapar.. " Ucap Cho sambil mengarahkan telapak tangan yang terbuka tertutup ke lelaki bernama Riku itu. 

" Hh.. Aku akan..keluar.. " Ucap alpha yang sedang menyetubuhi Cho, Ia segera mengeluarkan kejantanannya dan mengarahkannya ke mulut Omega di hadapannya itu. 

Spurtt.. 

" Aaahh.. Lega sekali , ulangan Matematika kemarin membuat pikiranku berat. " Gumamnya sambil mengeluarkan uang 3000 yen dan menyerahkannya ke Cho. 

" Terima kasih, Kyu . " Ucap Cho sambil mengunyah roti melon yang dibawakan Riku. 

Setelah Kyu meninggalkan ruangan, Riku menanggalkan tas serta jaketnya. 
Kemudian menurunkan resleting celananya. 

" Apa kali ini aku boleh langsung memasukkannya? " Tanyanya sambil menunggu Cho menghabisi makanannya. " Eum , bebas. "

Dan untuk menghabiskan waktu, Ia mulai mengocok kejantanannya agar siap memasuki lubang milik Cho. 
Setelah Cho meneguk botol minumannya , Ia mulai mendekati Riku dan membelakanginya kemudian menunggingkan tubuhnya. 
Kini di hadapan wajah Riku, terdapat bokong bulat milik Cho. 

" Kau sudah boleh memasukkannya " 

Dan dengan cepat Riku memasukkan kejantanannya ke lubang Cho yang telah berkedut-kedut. 
" Mmnn.. " Erang Cho sambil mengikuti gerakan pinggul Riku. 

Brak.. 
" Ah sudah kuduga , dia di sini. " Seru seseorang yang tiba-tiba membuka pintu dan terburu-buru melepaskan sepatu dengan diekori kembarannya. 

" Cho-chan , apa kau sudah mau selesai ? " Tanya lelaki itu sambil mengintip aksi intim itu. 

" Aku baru memasukkannya . " Jawab Riku sambil menatap tajam ke arah lelaki itu. 

" Hhh.. Dasar lama, jangan-jangan.. Kau impotent? " Sindir lelaki itu sambil kemudian melepaskan sweaternya diikuti kembarannya. 

" Akashi , lepaskan dasimu " Pesan Ao sang adik dari kembar tersebut.
 
" Yayaya... Hm? Ao~ apa kau mengeras? "

Ejek Akashi sambil menyentuh kejantanan Ao. 

" Mmnn... " Setelah itu mereka bercumbu sambil menyiapkan diri. 

Spurtt.. 

" Ahhh.. Hh.. Kau tidak perlu menelannya kalau tidak suka Cho " Ucap Riku sambil mengelap sisa pejuhnya. 
Cho langsung menjulurkan lidah dan mengelapnya dengan tisu. 

Riku mengeluarkan uang sakunya dan memberikannya pada Cho. " Terima kasih, Riku "

Dan ketika Riku meninggalkan ruangan , Akashi dan Ao langsung menyerang Cho. 
" Ja..ngan..kasar.. " Erangnya namun tak digubris oleh Akashi. 
Ao sebaliknya, Ia dengan lembut memilin nipple Cho sambil melumat bibirnya lembut. 
Lidah mereka bergulat ria , sedangkan Akashi memasukkan kejantanan Cho ke dalam mulutnya. 
" Mmggfff.. Gigimu! " Pekik Cho karena Akashi terus menabrakan giginya pada alat kelaminnya. 

Akhirnya Cho meminta berganti posisi. 
Kini Ia menghisap kejantanan milik Ao dan membiarkan Akashi memasukinya. 

Gusrakk.. 

Dan lagi-lagi Akashi yang terlalu bersemangat langsung menyerang lubang Cho tanpa aba-aba. 
" Annnggghh... "
" Hoo dari desahanmu sepertinya sangat nikmat ya~ " Bisik Akashi sambil terus menyerang lubangnya tanpa ampun. 
Dan belum sampai 5 menit,  Akashi sudah mengeluarkan precum nya. 
" Kau akan keluar, lepaskan kejantananmu! " Seru Cho mengingatkan Akashi. 
Namun, Ia tidak menghiraukan dan mempercepat pinggulnya. 
" Maaf Cho-chan, aku akan segera keluar.. " Ucap Ao sopan. 
" Keluarkanlah, aku akan menampung semuanya.. " Ucap Cho kemudian membuka mulutnya yang mungil. 

Butterfly (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang