-Lima.
Cho duduk di teras ruangannya sambil menikmati angin di taman hadapannya.
Srett..
Wanita yang rutin mendatanginya membuka pintu dan melangkah mendekati Cho.
" Hmm.. Sudah mulai nyaman? " Ucap wanita itu sambil tersenyum miring.
Cho menoleh dan Ia bangkit berdiri, " Aku siap untuk meninju perutmu, Gilda-san! "
Gilda melebarkan kakinya dan berkata, " Come! "
Sudah 1 bulan berlalu sejak Cho berlatih bersama Gilda.
Gilda sendiri adalah pelatih bawahan Daiki.
Namun, sampai saat ini Cho masih belum berhasil melayangkan tinjunya pada perutnya.
Gilda yang berhasil menghindar dari serangan Cho mulai diam dan lebih menangkal serangannya.
Setelah agak lama, Ia berkata " Berhenti! Ke mana semangatmu? "
Cho tersentak, ia menghentikan tinjunya.
" Minggu kemarin kau sudah berkembang jauh , kenapa sekarang kau bahkan tidak ada semangat begitu? "
Cho hanya menunduk.
" Atau kau.. Sudah nyaman di sini? " Cho mengangkat kepalanya cepat.
Gilda tersenyum sinis, " Hh.. Kalau sudah begini , pertengkaran ini tidak ada tujuannya... "
" Aku.. Ti- "
" Baiklah , aku jadi tidak perlu membuang-buang waktuku.. " Gilda berdiri dan berjalan menuju pintu.
Cho tersadar dan langsung mengejarnya, namun Gilda melempar tubuhnya.
Brukkk!
Cho segera bangkit kembali dan menahan pintu.
Di saat itulah , Cho melihat tatapan tajam dari Gilda.
" Pergi! Jangan menghalangi jalanku! " Bentaknya.
Cho tidak bergerak dan tetap berdiri menutupi pintu.
Saat Gilda akan melayangkan tangannya, Cho tiba-tiba meninju perutnya.
Namun, refleksnya yang cepat membuat Ia tak sengaja melukai dahi dan ekor mata Cho.
Tapi, Cho tidak menyerah begitu saja Ia menendang tangan Gilda dan melayangkan tinju lagi.
Gilda yang memegang telapak kaki Cho, kemudian berniat membantingnya, namun Cho memutar tubuhnya dan menendang rahang Gilda.
Tangan Gilda pun memegang kedua kaki Cho dan kini posisi tubuh Cho terbalik.
" Sekarang kau tidak bi- " Cho tiba-tiba membungkukkan tubuhnya sehingga tubuhnya terayun dan Dia langsung melayangkan tinjunya.
Bukkk!!
Dan sebuah tinju berhasil mendarat di perut Gilda.
Gilda langsung menendang wajah Cho dengan lututnya .
Tubuh Cho langsung terkapar , sedang Gilda mengatur nafasnya.
" Hehe.. Hahahaah... " Cho tertawa besar dengan darah yang keluar dari hidungnya.
Gilda berjalan menujunya dan berkata, " Sesuai perjanjian, aku akan melepaskanmu. "
" Gilda... Aku.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly (18+)
Aksiyon#1 Hardcore ( 7 Juli 2020) . WARNING!! BAGI YANG TIDAK MENYUKAI BOYS LOVE ATAU YAOI, SILAHKAN MELIHAT CERITA SK YANG LAIN SAJA ATAU CERITA DI TEMPAT LAIN KARENA CERITA INI MENGANDUNG BL . Terima Kasih ! . Cerita lain dari Series Boys Love SK...