Chapter 4

320 42 10
                                    

Sepasang kaki Yuju melangkah menyusuri koridor lantai empat yang tampak sepi. Maniknya terus fokus pada ruangan yang terletak di ujung koridor, sementara kedua tangannya kini mencengkram tali tas selempangnya erat-erat. Yuju terus mengingat, ucapan Yejoon saat di taman tadi sebelum Ia pergi ke tempat ini.

“Sowon bergabung dengan anak-anak pecinta musik. Dalam seminggu, biasanya Sowon akan berkumpul dengan orang-orang itu sebanyak tiga atau empat kali. Seperti tadi. Kau temui saja dia. Ruangannya ada di koridor paling ujung, di lantai empat. Mereka juga membuka kesempatan untuk siapa saja yang ingin bergabung di sana. Jadi, Yuju, ini kesempatanmu. Kau harus bergabung dengan mereka jika kau ingin semuanya berjalan lancar.”

Yuju menghentikan langkah saat pintu ruangan yang Yejoon maksud tinggal beberapa langkah lagi darinya. Ia mencengkram tali tasnya semakin erat, wajahnya tampak ragu saat memori otaknya terus memutar kejadian-kejadian yang pernah Ia alami bersama Sowon; kejadian dua tahun silam, kejadian di perpustakaan dan kejadian di depan toilet pria yang Ia alami sebelum masuk ke kelas tadi pagi.

Entahlah, mengingat semua itu membuat nyali Yuju terasa semakin menciut.

Yuju menundukkan pandangan sembari menghembuskan napas yang terdengar berat. Pada awalnya, Ia sempat menolak rencana Yejoon yang satu ini lantaran Yuju sadar, Ia tidak memiliki keahlian apapun di bidang musik. Dan jika Ia masuk ke ruangan itu, Yuju yakin Ia hanya akan mempermalukan dirinya sendiri di depan orang banyak.

Terlebih Sowon. Yuju benar-benar tidak ingin terlihat memalukan di depan pria itu untuk kesekian kalinya.

Ya, Yuju tidak seharusnya di tempat ini. Untuk apa Ia harus mendengarkan Yejoon? Masih ada banyak cara untuk mendekati Sowon daripada harus bergabung dengan perkumpulan pecinta musik seperti ini.

Tidak. Yuju tidak ingin melakukannya.

“Sebaiknya aku pergi.” Yuju mendesis pelan sembari memandangi pintu ruangan itu dengan tatapan ngeri. Ia segara berbalik, berniat mengambil langkah saat sebuah suara tiba-tiba terdengar.

“Yuju?!”

Yuju mengurungkan niat untuk pergi saat suara yang familiar terdengar menyerukan namanya.

“Oh?” Yuju langsung berbalik, lalu menatap sang pemilik suara itu dengan mata melebar.

“Eunha?”

Ya, Eunha. Gadis yang baru saja keluar dari pintu ruangan itu langsung berlari kecil mendekati Yuju.

“Ya! Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Eunha tersenyum.

Bukannya menjawab, Yuju justru menatapnya bingung.

“Apa.. kau baru saja  keluar dari ruangan itu?” tanya Yuju sembari melirik pintu ruangan.

Eunha mengangguk cepat.

“Eum! Tadi pagi aku mengantuk. Jadi aku tidak masuk di jam pertama perkuliahan dan menumpang tidur di sini.”

“Apa?” Yuju menatapnya tak percaya.

“Jadi kau hanya menumpang tidur di sini?”

Eunha nyengir. “Ya, begitulah.”

Yuju mendesis sembari menyunggingkan senyuman renyah. Eunha pun menanggapinya dengan senyuman renyah, Ia kemudian merangkul satu lengan Yuju dan memandangi Yuju dengan tatapan penasaran.

Love Story  [SowonxYuju]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang