Love Story [SowonxYuju]

Chapter 8

"Kita sudah sampai."

"......"

"Yuju?"

Suara berat Sowon kali ini berhasil membuat kelopak mata Yuju terbuka perlahan. Untuk sejenak, gadis itu terdiam, merasakan ruangan ini benar-benar sepi sementara di depan sana, Yuju melihat beberapa orang yang semula berada di dalam kereta gantung tampak berjalan menjauh dari jangkauannya.

"Yuju, kau tidak apa-apa?" tanya Sowon lagi, kali ini sembari menunduk, berusaha menilikkan wajahnya pada wajah Yuju yang masih bersandar di permukaan dadanya.

Ya, mereka masih berpelukan. Dan sayangnya, Yuju baru menyadari hal itu saat Ia berusaha mendongak lalu mendapati wajah Sowon kini berada tepat di depan wajahnya.

"Kau tidak apa-apa?" Sowon tersenyum hangat, membuat kelopak mata Yuju kini berkedip cepat.

Dua detik kemudian, Yuju cepat-cepat melepaskan kedua tangannya dari pinggang Sowon, lalu mundur dua langkah dari hadapan pria itu.

"Ma-maaf." kata Yuju gugup. Jari jemarinya mulai bertaut di depan tubuh.

"A-aku terlalu takut, jadi aku tidak sadar jika kita sudah sampai." kata Yuju, lalu menunjukkan senyuman lebar yang terkesan di paksakan.

Sowon mengangguk paham menanggapinya.

"Ya, aku mengerti."

Yuju memandangi Sowon dengan tatapan terkesan menerawang. Sebenarnya bukan terlalu takut. Yuju hanya terlalu menikmati pelukan Sowon (oh, ya ampun) sampai-sampai Ia tidak lagi memperdulikan sekitarnya. Sungguh, pelukan Sowon benar-benar membuatnya merasa sangat hangat, sangat nyaman, membuat rasa khawatir dalam diri Yuju menguap begitu saja. Yuju merasa, pelukan Sowon adalah tempat terbaik yang belum pernah Ia rasakan sebelumnya.

"Sebaiknya kita pergi sekarang." kata Sowon.

Yuju tersadar dari lamunannya. Ia kemudian mengangguk pelan dan menunjukkan senyuman kikuk.

"Hm, ayo."

Setelah mereka keluar dari dalam kereta gantung, mereka berjalan berdampingan menapaki anak tangga menuju bangunan menara. Karena hari ini bukan hari libur, jadi tidak terlalu banyak pengunjung yang datang berkunjung ke tempat ini. Ya, tempat ini tidak terlalu ramai hari ini. Namun pemandangan yang tersaji di sepanjang jalan membekaskan kesan tersendiri dalam hati Yuju.

Salah satunya adalah pohon-pohon cherry blossom yang tumbuh di sepanjang sisi jalan, setiap rantingnya dipenuhi dengan kelopak bunga berwarna pink yang bermekaran sangat indah. Aroma wanginya juga menggelitik setiap indra penciuman milik siapapun yang melintas di sana.

Bibir Sowon tampak menyunggingkan senyuman tipis, melihat Yuju yang tampak bahagia di sampingnya membuat Sowon benar-benar merasa puas.

"Kau menyukainya?" tanya Sowon kemudian.

Yuju langsung menoleh, lalu menyunggingkan senyuman mengembang.

"Ya, aku menyukainya. Ternyata tempat ini lebih indah jika dilihat langsung dari pada dilihat melalui internet."

"Ini belum seberapa." kata Sowon.