Chapter 16

200 23 5
                                    

“Sowon-ah! Sowon tunggu!”

Nyonya Kim baru bisa menjangkau tangan Sowon tepat saat mereka kini tiba di depan pintu kamar Sowon. Setelah langkah mereka sama-sama terhenti, Sowon kemudian menghadapkan tubuhnya pada sang Ibu dan menatap wanita itu dengan sorot mata yang teramat kecewa.

“Ibu, mengapa Ibu lakukan ini padaku?”

Nyonya Kim hanya diam. Sungguh, seumur hidupnya, ini adalah kali pertama Ia melihat Sowon menatapnya dengan mata seperti ini. Hal itulah yang kini membuat berbagai perasaan terasa berkecamuk di dalam dadanya.

“Sowon-ah.” Nyonya Kim berkata dengan nada hati-hati. Kedua tangannya kemudian mengelus lengan atas Sowon dengan penuh kasih sayang, matanya pun menatap pria itu dalam-dalam.

“Ini demi kebaikanmu, eoh? Kita sudah mengenal bagaimana keluarga mereka. Dan Ibu yakin, jika kau menikah dengan Irene, masa depanmu pasti akan…”

“Ibu.” Sowon menyela sembari menyingkirkan tangan Nyonya Kim dari tubuhnya, dengan hati-hati.

“Bukankah selama ini aku sudah mencoba menuruti semua kemauan Ibu dan Ayah?” Tanya Sowon seraya menatap Ibunya dengan serius.

“Bahkan sejak saat aku masih kecil, aku selalu menuruti semua hal yang Ayah dan Ibu inginkan. Sampai aku dewasa, aku juga selalu menuruti semua kemauan kalian. Tapi, apa Ibu dan Ayah pernah menanyakan apa kemauanku yang sebenarnya selama ini?”

Nyonya Kim terdiam.

“Tidak pernah, bukan?” Kata Sowon.

“Apa Ibu dan Ayah juga pernah menanyakan tentang cita-citaku yang sesungguhnya selama ini?”

Nyonya Kim terus bungkam.

“Tidak. Ayah dan Ibu tidak pernah bertanya padaku, karena Ayah dan Ibu selalu memintaku agar aku menjadi seseorang yang kalian inginkan, seseorang yang kalian harapkan tanpa ingin tahu apa keinginanku yang sesungguhnya. Dan untuk urusan masa depanku, apa Ayah dan Ibu juga akan mengatur semuanya?”

“Sowon-ah, Ayah dan Ibu melakukan ini demi kebaikanmu. Kami hanya ingin melihatmu hidup bahagia, Sowon. Hanya itu.”

“Jika Ibu ingin melihatku hidup bahagia, percayalah padaku.”

Sowon menatap sang Ibu tepat di matanya.

“Aku sudah dewasa, Bu. Biarkan aku memilih jalan hidupku sendiri. Biarkan aku memilih seseorang yang akan hidup bersamaku nanti. Jika Ibu menyayangiku, Ibu seharusnya percaya padaku. Bukan seperti ini, mengatur kehidupanku bahkan masa depanku. Kupikir Ibu dan Ayah akan mengerti. Tapi ternyata tidak. Dan sekarang.. aku kecewa. Aku benar-benar kecewa pada Ibu dan Ayah.”

Tanpa menunggu balasan dari Nyonya Kim yang seolah mematung di tempat, Sowon lekas berbalik dan masuk ke dalam kamar. Ia bahkan menutup pintunya cukup keras. Sowon baru saja mengambil beberapa langkah masuk ke dalam kamar saat maniknya kini menyadari kehadiran Bibi Jung di dalam kamarnya. Langkah Sowon pun terhenti perlahan, sementara tak jauh di depannya, Bibi Jung berdiri kaku sembari mendekap ponsel Yuju di depan dada.

Sowon memperhatikan ponsel Yuju yang berada dalam dekapan Bibi Jung, lalu bertanya.

“Bibi? Apa yang Bibi lakukan di sini?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Story  [SowonxYuju]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang