Sudah sebulan zayka bekerja di perusahaan milik keluarganya. Sejak pulang dari kantor tadi zayka terlihat lemas dan pucat Zia khawatir tetapi zayka malah sibuk mengerjakan tugas kantor di laptopnya.
Setengah 10 malam zayka tak kunjung kembali ke kamar, Zia tidak bisa tidur dan akhirnya menyusul zayka ke ruang kerjanya. Zia terkejut melihat zayka tertidur dimeja dengan laptop yang masih menyala.
Zia membaringkan tubuh zayka keatas tempat tidur. Lalu membuka jaket yang digunakan zayka. Dengan pelan Zia menyelimuti tubuh zayka hingga leher dengan selimut.
Saat Zia ingin beranjak. Tangannya langsung ditahan oleh zayka.
"Kenapa?" Tanya Zia kembali duduk disamping zayka.
"Lo disini aja temenin gue" ujar zayka dengan suara serak.
Zia tersenyum sambil mengelus rambut zayka "gue ambilin Lo obat dulu"
Zayka menggeleng. "Lo disini aja" ujar zayka menyuruh Zia berbaring disampingnya.
Zia akhirnya mengangguk pasrah. Setelah membuka sandalnya, Zia pun berbaring disamping zayka.
"Maaf zi... Gara gara gue tidurlo keganggu"
Zia menggeleng sembari lebih dekat mendekat kearah zayka. "Nggak papa zayka, yang penting Lo sembuh dulu"
Zayka mengangguk lalu lebih mengetatkan selimut Pada tubuhnya karena dingin
"Lo dingin?"
Zayka mengangguk.
Zia lalu memeluk zayka. Mendekap suaminya erat agar memberikan kehangatan.
"Padahal badan Lo panas banget" gumam Zia merasakan badan zayka yang panas.
Zayka membalas pelukan Zia erat. Karena merasa nyaman dan badannya pun sedikit hangat
"Good night zayka. Cepat sembuh" ujar zia lalu mengecup singkat kepala zayka
###
Zia mengerjapkan matanya perlahan. Saat membuka mata. Orang pertama yang dilihatnya adalah zayka yang masih tertidur nyenyak dipelukan Zia.
Senyum Zia terukir. Sembari jemarinya mengusap rambut zayka lembut. Agar tidak menggangu tidurnya. Tangan zia turun memegang dahi beserta leher zayka yang ternyata masih terasa panas
Dengan hati-hati. Zia melepas pelukannya dari zayka. Lalu turun dari ranjang perlahan. Agar zayka tidak terbangun.
Zia menyanggul rambutnya sebentar. Lalu menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi.
Setelahnya. Zia beralih menuju dapur untuk membuatkan zayka bubur dan sedikit mengisi perutnya terlebih dahulu.
Selang beberapa saat, Zia kembali memasuki kamar dengan membawa semangkok bubur dan obat demam untuk zayka.
"Ka" panggil Zia pelan
Namun zayka hanya bergerak gelisah. Enggan membuka matanya yang terasa berat
Zia pun mengusap rambut zayka pelan dengan sebelah tangannya. Zayka langsung menggenggam tangan zia di rambutnya erat
"Makan dulu ka"
Zayka membuka matanya perlahan. Badannya terasa lemas dan kepalanya pun pusing.
"Nggak nafsu zi" ujar zayka pelan dengan suara serak
"Lo harus makan dulu biar bisa minum obatnya"
Namun zayka hanya diam.
"Yaudah. Kalau nggak mau gue telfon mami sekarang biar disuruh kerumah sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZiaZayka[TAMAT]
Short StoryPerjodohan? Terdengar kuno di telinga gadis yang bernama Raenzia. Zia tidak dapat menolak perjodohan disaat kedua orang tuanya sudah memohon. Disini kisah kehidupan zayka dan zia dimulai setelah memiliki Raffa, buah cinta mereka. Kepolosan dan kepi...