Cahaya matahari perlahan mulai masuk ke dalam celah jendela kamar zia. Zia membuka mata lalu tersenyum melihat badan Raffa yang tertidur diatas tubuh zayka. Zia mengelus lembut rambut Raffa dan mencium pipi zayka.
Zia beranjak dari kasurnya dan mencempol asal rambutnya lalu masuk kedalam kamar mandi. Selesai mandi Zia lalu membuka korden jendela kamar nya.
Zayka perlahan membuka matanya yang silau karna terkena sinar matahari dari jendelanya. Zayka meletakkan Raffa disampingnya dan menciumi nya.
"Kamu kok ngga bangunin aku?" Tanya zayka.
"Ngga, kasian Raffa nanti juga ikut kebangun".
"Ihh dasar" ucap zayka sambil memukul pelan kepala Zia,
Zayka memeluk tubuh Zia dari belakang dan menopang kan dagunya di pundak Zia.
"Lepasin ka, kamu bau belum mandi"berontak zia.
"Sebentar doang, tadi malem abisnya ga pelukan si"
Zia hanya tersenyum dan mengusap kepala zayka dengan sayang. "Mandi ya habis itu turun sarapan, aku mau mandiin sultan Raffa duluu"
"Iya sayang".
Mereka bertiga berada dimeja makan bersiap untuk sarapan bersama, Zia menyuapi Raffa yang sedang mengantuk itu, sesekali zayka juga menyuapi Zia.
Ditengah acara sarapan mereka, zayka bertanya tentang hal yang Zia bicarakan semalam.
"Senina jadi kesini?" Tanya zayka sambil meneguk susu.
"Ngga jadi katanya, lain kali aja. Dia masih ada urusan" jawab Zia.
"Ohya ka. Nanti malem Raffa dibawa sama mama kerumah, papa sama Mama kangen jadinya Raffa disuruh nginep disana. Gapapa kan?" Tanya Zia was was.
"Boleh kok, aku malah seneng jadi gaakan ada yang ganggu kita pelukan"
"Ih apasi, ada Raffa nanti kalo dia denger gimana" wajah Zia sontak langsung memerah karna malu.
*
*
*
*
*
*Zia memejamkan mata menikmati hembusan angin diwajahnya yang terasa sejuk. Tak lupa tangannya ikut memeluk pinggang zayka dari belakang. Sudah 3 hari Raffa menginap dirumah mama Zia. Jadi mereka bebas ingin kemana mana tanpa repot akan kehadiran Raffa.
Zia membuka matanya yang terpejam saat dirasakannya motor zayka tiba-tiba berhenti.
"Kenapa ka?" Tanya Zia melihat keadaan sekitar yang tenyata masih jauh dari toko roti.
"Bentar zi, hp ku bunyi"
Zia mengangguk paham dan melepaskan tangannya dipinggang zayka lalu turun dari atas montor. Zayka menatap layar ponselnya lalu melirik Zia sekilas.
"Bentar ya" ujar zayka lalu menempelkan ponselnya pada kupingnya.
Zia sesekali dapat melihat wajah zayka yang nampak serius dan cemas. Berucap pada si penelepon. Entahlah Zia tidak tau sama sekali apa yang mereka bicarakan.
Tak lama zayka menjauhkan ponselnya dan kembali memasukkan ponsel tersebut kedalam kantong. Lalu kembali menatap Zia disampingnya.
"Zi, tiba tiba aku ada urusan mendadak. Ke toko rotinya besok aja ngga papa kan?" Ujar zayka.
"Terus sekarang?"
"Gue antar Lo pulang dulu"
"Urusan lo penting banget ya?" Tanya Zia.
"Ya... Iya" jawab zayka.
Zia diam menahan rasa kesalnya.
"Yaudah ayo naik. Aku antar pulang sekarang" ajak zayka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZiaZayka[TAMAT]
Short StoryPerjodohan? Terdengar kuno di telinga gadis yang bernama Raenzia. Zia tidak dapat menolak perjodohan disaat kedua orang tuanya sudah memohon. Disini kisah kehidupan zayka dan zia dimulai setelah memiliki Raffa, buah cinta mereka. Kepolosan dan kepi...