[Chapter 1]

1.3K 108 10
                                    

Rumah Sakit Umum Seoul

Seorang wanita bersimbah darah menangis putus asa membelai wajah suami nya yang saat ini sedang tak sadarkan diri didorong kencang untuk menjalani operasi darurat.

Kim Soora berhenti ketika pintu ditutup paksa oleh seorang petugas, merobohkan diri didepan pintu.

"Soora-ya, kau juga terluka. Ayo rawat lukamu" kakek Kim datang dengan panik menuju rumah sakit dan mendapati kejadian tragis ini.

"Ayahh- ini bukan darahku- bukan. Ini semua milik Kanginn" tangisnya keluar kembali, kakek Kim menenangkan menantunya sembari membawa wanita itu untuk perawatan.

Kecelakaan tragis keluarga Kim malam ini telah disorot oleh sejumlah media dan pihak pihak lain, sebab dalam kecelakaan tersebut mengakibatkan kepala keluarga Kim, Kim Kangin mengalami pendarahan serius, juga kehilangan dua anak kembar nya yang masih berusia satu bulan.

Kim Kibum dan Kim Kyuhyun tidak diketahui keberadaan nya dalam dua belas jam pencarian disekitar tempat kejadian. Polisi dan detektif swasta telah diturunkan oleh Keluarga Kim. Suasana mencekam dan menyesihkan terasa dibangsal khusus milik Kangin beserta istrinya.

"Appa, aku akan mencari mereka sekarang" Kangin yang sudah sadar memaksa ingin bangun. Sang istri saat ini sedang tertidur akibat kelelahan serius hingga mengalami demam tinggi malam tadi.

Kakek Kim memukul kepala bodoh putranya dengan keras "Jangan bermain main, appa sedang mengupayakan semuanya untuk si kembar" kakek Kim yang tubuhnya tampak jauh berbeda dari usia nya merasa sangat cemas dihatinya.

Putranya terluka, cucu kembarnya hilang!

Kakek Kim marah besar! Dipastikan ada sebuah konspirasi besar dibelakangnya!

Kakek Kim mengurus segalanya untuk menambah personil pencarian, sekaligus mengundang beberapa kerabat untuk berkonstribusi dan menyelidiki.

"Ini bukan kecelakaan biasa. Si kembar menghilang begitu saja! Aku tidak akan memaafkan pelakunya!" sahabat kakek Kim, Choi Sinnan menyetujui dalam pembicaraan mereka.

- Other place -

"Yah! Kau akan membuang anak itu?" tanya seorang pria berkulit kasar kepada temannya sambil menggendong seorang bayi pendiam yang tampak pucat.

Pria yang satunya tampak frustrasi "Bayi ini terlalu berisik! Mereka sudah menemukan jejak kita karena tangisan si kecil ini!"

"Bos mengatakan untuk membawa keduanya! Jangan membangkang!" Si pria dengan terpaksa menyuntikkan sesuatu pada bayi yang menangis kencang hingga suara tangisan itu memudar. Mereka berlari sesuai rute pelarian yang dijamin pihak lain.

Namun sebelum mencapai tempat aman, kedua pria ditemukan dengan helikopter pencari serta personil profesional yang memaksa mereka mundur. Kedua pria itu mundur hingga mencapai ujung jembatan, memaksa untuk menyerahkan si kembar secara baik baik.

Kedua pria itu saling menatap dalam beberapa detik lalu menganggukkan kepala menyetujui, jika kedua bayi ini mati. Maka tidak akan ada kehidupan untuk mereka, dengan begitu mereka akan mati bersama dengan bayi bayi ini!

Satu pria yang memanjat jembatan ditembak dibagian kepala sedangkan lainnya terbang secepat kilat meluncur kearah air sungai yang deras. Bayi dipelukan pria yang ditembak mati jatuh ke tanah yang keras menimbulkan tangisan bayi yang sengit.

"Tim 1 periksa dan bawa bayi! Tim 2 cari bayi lainnya! Bawa peralatan pencarian didalam air! Penyelamatan darurat!"

Tim pertama membersihkan tempat kejadian dan membawa bayi pergi sedang yang lainnya terus mencari bayi satunya.

HEALINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang