[Chapter 5]

471 50 18
                                    

Perasaan Hyunsoo tidak begitu baik sejak Kyuhyun pergi seminggu yang lalu, ia merasa marah, ditinggalkan, tidak senang, dan banyak perasaan negatif lain sebab kepergian putranya.

"Shin ahjusshi! Berapa hari lagi Kyunnie kembali?" tanya nya dengan kesal. Shin ahjusshi dengan bijak menjawab "enam hari lagi tuan"

Esoknya, keesokkannya lagi, dan hari seterusnya Hyunsoo terus bertanya hingga hari kepulangan Kyuhyun tiba. Hyunsoo sengaja tidak pergi ke perusahaan dan menunggu Kyuhyun dirumah.

Kyuhyun pulang secepatnya setelah melihat kedatangan jemputannya, memasuki kediaman Cho sambil membawa tas besar beratnya.

Hyunsoo yang akhirnya melihat Kyuhyun kembali merasakan kepuasan dalam hatinya "Kyunnie! Kemari" perintahnya.

Shin ahjusshi membawakan barang bawaan Kyuhyun ke atas sambil diam diam mengintip dengan ngeri, dia sepertinya tau apa yang akan dilakukan oleh Hyunsoo setelahnya.

Kyuhyun mendekat, tidak sampai menyentuh Hyunsoo ia langsung dicerca marah "Luka apa yang ada dipergelangan tanganmu?!!"

Hyunsoo benar benar marah, seperti seorang yang benar benar frustrasi "Bagaimana kau bisa melakukannya! Ceroboh!" Hyunsoo membanting tangan Kyuhyun yang sedang ia perhatikan.

Kyuhyun bisa menebak apa yang akan dilakukan ayahnya selanjutnya.

Flashback

Kyuhyun kecil berada diluar, berjalan ditaman sambil memegang erat pena emas pemberian ayahnya. Tanpa memperhatikan jalan, Kyuhyun terjatuh dengan keras sehingga meninggalkan luka berdarah dikedua lututnya.

"Uuhh!" keluh bocah kecil itu sambil berusaha kembali berjalan.

Dalam perjalanan nya kembali ke kamar, Hyunsoo melihat luka Kyuhyun lalu meraung marah, melemparkan gucci mewah yang saat itu berada didekatnya.

Ctarr!

"Kau! Mengapa kau melukai dirimu?!!" Hyunsoo menarik Kyuhyun yang ingin berlari ketakutan, menendang kedua kaki pendek Kyuhyun kesamping hingga jatuh terpeleset dengan kepala terlebih dahulu menyentuh lantai yang dingin.

"Huuu.. Da-ddyy huuhu" Kyuhyun menangis namun tak mendapat sedikitpun simpati dari Hyunsoo yang kini malah menginjak luka berdarah di lutut Kyuhyun dengan sepatunya.

"Tidak ada yang boleh melukai tubuhmu! Kau melukainya! Dasar bodoh! Bocah idiot! Idiot!" Hyunsoo menendang tubuh si kecil yang sedang kesakitan hingga meringkuk seperti bola kecil.

Hyunsoo selalu marah setiap melihat Kyuhyun terluka oleh apapun, bahkan luka yang disebabkan oleh dirinya sendiri. Setiap melihat tubuh Kyuhyun yang lecet, Hyunsoo merasa tertekan, hatinya begitu gelisah sehingga dengan sengaja melampiaskan kekesalan nya dengan membuat luka baru.

Hyunsoo tidak mengenal simpati, tidak mengenal apa artinya khawatir. Kyuhyun dulu percaya bahwa Hyunsoo sebenarnya gelisah dan tertekan melihatnya terluka karena orang itu mengkhawatirkan dirinya.

Namun perasaan itu tidak dikenali oleh Hyunsoo sendiri, membuat kekesalan nya menjadi tak terarah. Hyunsoo menyayanginya, tapi tak seorangpun bisa menghindar dari kemarahannya.

Hyunsoo cemas, takut apabila suatu saat tubuh itu akan menghilang dan pergi dari sisinya, hal itu menyebabkan ia marah!

Setelah melampiaskan amarahnya pada si kecil, Hyunsoo melihat tubuh yang meringkuk itu tak lagi menangis juga tak lagi bergerak, masih ada darah dikedua lututnya.

Hyunsoo panik dan buru buru membawa si kecil dalam pelukannya, mencubit kasar pipi Kyuhyun dan menampar wajah bocah itu berkali kali hingga orang dipelukannya kembali sadar akibat rasa sakit yang diberikannya.

HEALINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang