⚫⚫⚫
Saat ini Agam sedang di perjalanan menuju ke kantornya.
Sepanjang jalan dia terus menelpon kila untuk sekedar menanyakan dimana posisinya sekarang.Tapi berulang kali juga Kila merijek telponnya Agam.
Entah dimana kilanya sekarang.
Begitu sampai ia langsung disambut dengan wajah khawatir sang sekertaris, Meri.
"Bapak baik-baik aja kan?" Tanya Meri khawatir.
Pura-pura khawatir lebih tepatnyaPadahal dia sangat seneng kala Kila melihat dia berciuman dengan Agam tadi.
"Minggir kamu" ucap agak dingin dan menyuruh Meri menghindar dari hadapannya.
"Bapak kok gitu sih?" Tanya Meri
"Ini semua gara-gara kamu!" Ucap Agam menunjuk didepan muka Meri
"Kok salah saya? Bapak juga menikmatinya tadi!"
"Itu karena kamu yang pancing saya duluan" ucap Agam prustasi
"Halah Bapak jangan ngeles! Selama ini bapak lupa siapa yang ngurus bapak? yang ngurus pekerjaan bapak?" Tanya Meri
"Saya ngak lupa, makasih atas semuanya, dan saya sangat-sangat bersyukur karena saya ngak jadi nikahin kamu waktu itu!!" Ucap Agam tegas
"Dan kamu, hari ini juga kamu saya pecat""Ok, tapi bapak ganti semuanya" ucap Meri
"Berapa uang yang kamu minta?" Tanya Agam
"Saya ngak butuh uang!! Saya butuh cinta dari bapak, balas perasaan saya pak?" Ucap Meri
"mimpi kamu!" Ucap Agam dengan seringai sinis nya dan pergi meninggalkan Meri.
Ok, ingatkan Meri untuk membalas semuanya.
.*.*.*.
Saat ini Kila tengah berada di luar balkon dan melihat langit malam yang mendung tetapi penuh bintang.
Seperti hal nya Kila yang sedang sedih namun dilanda kebahagiaan karna buah cintanya hadir.
Anaknya.Kila terpaksa pulang kerumah Agam malam ini.
Tidak mungkin dia pergi dengan keadaan hamil dan dia tidak membawa uang banyak jadi ngak bisa kabur jauh.Kalaupun dia pulang kerumah orang tuanya dia bingung harus berkata apa.
Dan dia juga tidak tega untuk meninggalkan Ifan dan Syifa sendirian di rumah.Kurang baik apalagi coba Kila??
Tapi Agam rela untuk menyakitinya.Ceklekk
Pintu kamar dibuka, dan dia tau siapa yang membukanya.
Agam.Kila tidak menoleh dia terus saja menatap langit mendung penuh bintang itu.
"Sayang?" panggil Agam langsung saja memeluk Kila dari belakang.
Kila tidak memberontak, dia lelah. Dan juga karna dia sangat merindukan agam hari ini, mungkin anaknya ingin dimanja oleh daddy nya yang brengsek ini.
Dan terlebih lagi dia tidak berminat untuk bertengkar dengan Agam."Kamu mau kan dengar penjelasan aku, kali ini aja" ujar Agam lembut
"Ngak.. udah ga usah di bahas aku capek"
"Dengerin sayang ini buat kebaikan kita" jelas Agam sabar
"Aku pengen tidur" ucap kila melepaskan pelukan dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang
"Kamu udah makan?" Tanya Agam
"Belum" jawab Kila jujur.
Kila tetap saja menjawab, padahal ingin rasanya dia bunuh Agam.
Tapi kenapa rasanya itu semua sulit ia lakukan."Makan yuk, biar kamu ngak lemas kayak gini, tadi katanya kamu hamil? Benar?" Agam menjedanga sebentar sambil mengelus perut rata kila
"Anak aku kan?" Tanya Agam"Kamu ragu??" Tanya tidak percaya.
Kenapa bisa Agam berfikiran seperti itu.
Ini jelas anaknya, kila tidak pernah melakukan perbuatan itu dengan orang lain.
"Dengar ya aku bukan perempuan murahan yang mengumbar tubuh aku kemana-mana, ini jelas anak kamu mas!! Tapi kalo kamu ngak mau ngakuin juga ngak papa, lagian besok aku akan pergi?" Ucap Kila"Aku percaya ini anak aku, tapi please jangan pergi!" Mohon Agam
"Kamu nanya gitu seakan-akan kamu emang nggak percaya, aku bukan kamu yang gampang tergoda sama orang lain" Ucap Kila menangis.
Air mata sialan ini dia turun diwaktu yang tidak tepat."Aku percaya sayang"
"Bohong! Kenapa kamu kecewa kan karena yang hamil anak kamu itu aku, buka meri" ucap kila
"Kamu ngomong apa? Aku bahagia anak aku bisa tumbuh di rahim wanita hebat kayak kamu.
Dan soal Meri jangan bahas dia lagi, karna aku sudah memecatnya" jelas Agam"Rugi dong! kamu ngak bisa berduaan lagi sama dia, ngak bisa ciuman kayak tadi juga" ucap kila membuang muka ke arah lain.
Percaya lah, hatinya seperti di tikam miliaran belati"Kila" panggil Agam lirih sambil menunduk
Kila yang di panggil menoleh kearah agam. Karena Agam memanggil dirinya dengan suara lirih yang serak seperti orang yg sedang menangis.
Dan bener saja Agam menunduk dan mengeluarkan air mata.
Dia menangis.Kila jelas tidak tega, disana jelas tersirat jika Agam bener-bener merasakan apa yang dia rasakan.
Agam seperti nya bener-bener menyesal atas semua perbuatannya terhadap Kila tadi."Mas?"
"Aku sungguh tidak berbohong Kila, aku jujur, aku tidak mempunyai hubungan apapun bersama Meri.
Soal yang tadi itu, itu karena dia yang cium aku duluan" jelas Agam
Kila diam mencoba mencari apakah yang di katakan Agam benar atau tidak.Tapi apa yang Kila dapat, Agam bener-bener jujur.
Tapi apa yang harus Kila lakukan sekarang??Mencoba memaafkan Agam atau tetap berlanjut dengan kemarahannya!!.
"Aku mencintaimu Akila shahila!!"
⚫⚫⚫
Nah!! Sesuai janji kan????
Ada yg ingin ngehujat☝️☝️
Salam halu😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda kaya
Romance"yeeee... Syifa punya mommy baru!!!" Ucapnya dengan sangat gembira "mommy ngak akan pergi lagi ninggalin Syifa, bang Ifan, sama daddy kan??" Tanya syifa bocah kecil yg kini berubah status menjadi putri dari seorang gadis cantik "Akila shahila" naman...