"Lo marah?"
Saat Lava membuka pintu rumahnya, langsung muncul Gunung dengan pertanyaannya itu. "Masuk dulu."
Gunung mengekor Lava dibelakang, gadis itu sepertinya sedang masak. Terlihat dari pakaiannya, dia sedang memakai celemek dan rambut yang dikuncir tinggi-tinggi memperlihatkan leher jenjangnya.
Tadi Mentari ngasih tau Gunung disuruh kerumahnya, Gunung kira, Lava menyuruh kerumahnya karena mau KDRT sama Gunung, tapi ternyata cewek itu terlihat santai-santai saja. "Lava ih!"
"Kenapa?"
"Lo bete banget ya?"
Pake nanya.
"Enggak, biasa aja," jawab Lava sambil berjalan ke dapur. "Mau minum apa?"
"Nanti aja." Gunung mendekat kearah Lava yang gak tau lagi masak apa. "Lo bikin apa?"
"Gue niatnya bikin beberapa makanan buat jualan kita nanti. Jadi, kalo ada yang mau beli, pilihannya gak cuma satu. Tapi gatau engga bisa, gatau enggak."
"Wih bagus-bagus. Ayo masaknya yang bener, nanti gue tim jadi tester aja."
"Sialan lo!"
Lava mengaduk-aduk adonan berwarna putih, yang Gunung tidak tahu itu apa. Gunung hanya berdiri disebelahnya dan melihat kegitan yang Lava lakukan. "Itu apaan, La?"
"Vla."
Gunung mengangguk-anggukan kepalanya, lalu menunjuk sisi lain. "Kalo itu, apa?"
"Beras ketan."
"Terus-terus yang itu apa?"
Lava berdecak kesal. "Lo mending duduk deh, diem disini gak ngebantu apa-apa malah berisik."
"Gak ngebantu apa-apa gimana? Gue kan sengaja berdiri di sisi lo, biar lo semangat masaknya."
"Najis!" Semangat apaan, yang ada Lava malah emosi liat muka tengil Gunung. "Kak, lo mending kupas mangga deh."
SRENG
Kira-kira begitulah suara difilm-film saat seseorang mengeluarkan pedang atau pisau. Saat mendengar perintah Lava, Gunung langsung membawa pisau, lagi nurut anaknya. "Mana mangganya?"
"Di kulkas, ambil aja."
Gunung berjalab kearah kulkas dan membukanya. "Mangganya berapa, La?"
"Dua aja."
Gunung mengangguk dan kembali berdiri disebelah Lava. "Gini ya ngupasnya?"
"Salah! Itu lo ketebelan ngupasnya, agak tipisan dikit coba biar buahnya gak kebuang."
"Gini?"
"Iya, bener." Gunung melanjutkan mengupas mangganya, dia potong kotak-kotak, setelah itu dengan santainya dia membawa garpu dan memakannya. "IHH JANGAN DIMAKANINNN!!"
"Kok jangan?! Lo nyuruh gue kupas mangga, buat gue cemilin kan?"
"Enggak! Gue mau bikin Manggo Sticky Rice, simpen gak?!"