"I wish you had
the same feeling as me"Joanna membuang tasnya diatas meja, ia duduk di kursi sambil menghela napas. Dia belum bisa menghilangkan senyuman Devon dari ingatannya, sesekali ia tersenyum dan bergumam senang. Tiba-tiba suara ponsel mengusiknya dan ternyata sebuah notifikasi whatsapp masuk, pesan tersebut dari Sunny yang berniat mengajak Joanna jalan-jalan nanti sore, yang langsung di iyakan olehnya.
Joanna kaget karena mendengar suara pintu kamarnya digedor, ia pun langsung membuka pintu dan ternyata sunny sudah berdiri dengan melipat tangannya di dada.
"kok lo belum siap sih, Jo ini kan udah jam empat kita janjian setegah lima otw? " tanya Sunny emosi karena melihat Joanna belum bersiap-siap
"gue capek banget Sun,makanya ketiduran." balas Joanna dan berlalu begitu saja ke kamar
"yaudah mandi cepetan, gue tunggu!"
"iya iya sabarrrr!" Sahut Joanna dari dalam kamarnya
Setelah selesai bersiap-siap Joanna dan Sunny pun pergi menggunakan taksi.Mereka pergi ke Mall, Sunny ingin membeli make up-nya yang sudah habis, dia mengajak Joanna agar bisa membantu memilih warna yang bagus dan cocok untuknya.
Sudah sekitar satu jam mereka berkeliling di dalam Mall, dan mereka sudah membeli barang tujuan mereka. Sekarang Joanna dan Sunny sedang duduk di sebuah tempat makan, sambil mengobrol di sela makan mereka.
"Sun menurut lo, Devon suka gak sih sama gue?" tanya Joanna
"gue juga bingung Jo, Devon tu kayak tarik ulur gitu, kadang dia baik sama lo kadang juga di cuek aja kalo kita samperin mereka di base." balas Sunny sambil menguyah ayam gorengnya
"makanya itu Sun, gue juga bingung." ujar Joanna sambil meminum minumannya
"coba deh Jo lo tanya Calvin, sebenarnya Devon itu udah punya pacar apa belum?" usul Sunny
"gue udah pernah tanya, tapi Calvin jawabnya bercanda mulu, malas gue."
"ck emang tu anak gak bisa diajak kompromi." decak Sunny
Setelah makan mereka berdua memutuskan untuk pulang, disaat mereka ingin berjalan keluar Mall mereka melihat sosok yang mereka bicarakan tadi yaitu Devon. Tapi bukan hanya Devon yang berjalan sendiri melainkan dengan seorang gadis yang sangat mereka kenal yaitu Tiffany. Gadis yang biasa di jodohkan dengan Devon saat mereka mengikuti seminar ataupun rapat organisasi, karena selain cantik Tiffany sangat pintar dia seorang model majalah, dan juga mereka sering mengikuti Olimpiade mewakili campus bersama-sama.
Joanna seketika hatinya berdegup kencang melihat pemandangan tak mengenakan di depannya.
Joanna ingin menghindar tapi apadaya Devon dan Tiffany melihat mereka dan langsung menyapa mereka duluan."Hai Jo, Sunny kita ketemu lagi di sini!" sapa Tiffany ramah disertai senyuman andalannya
"hai...iya Fanny ini tadi gue sama Joanna jalan-jalan biasalahh." balas Sunny akrab
"oh gitu yah hehe." kata Tiffany
"eh kalo kalian berdua ngapain, oh gue tau malming yah kaliann.....cieee...." canda Sunny sambil menujuk Tiffany dan Devon, jangan tanyakan raut muka Joanna bagaimana?, ia sengaja menyibukan diri dengan ponselnya
"nggak kok, kita dari toko buku makanya Tiffany ngajak gue makan disini." jelas Devon yang daritadi hanya memperhatikan suasana Mall dan sesekali melihat ke arah Joanna
"oh kirain hehe." balas Sunny
"Sun pulang yuk ibu gue udah nelpon nih." alibi Joanna pada Sunny yang masih terlihat asik bercanda dengan Tiffany dan Devon, Joanna tidak mau berlama-lama dengan situasi seperti ini, melihat orang yang disukai jalan bersama gadis lain
"yaudah gue sama Joanna duluan yah Dev, Fanny." pamit Sunny
"oh iya Sun, hati-hati yah." balas Tiffany dengan lambaian tangan
baru ingin berlalu mereka mendengar ada yang memanggil Joanna
"Joanna" merasa namanya dipanggil Joanna melihat ke sumber suara dan ternyata Devon yang memanggilnya dan tanpa bersuara Joanna hanya menatap Devon seolah bertanya kenapa
"tadi siang buku lo ketinggalan dimobil gue." kata Devon
Joanna langsung mengingat kalo tadi siang dia diantar pulang oleh Devon, ia menaruh bukunya di atas dasboard mobil Devon.
"Iy... a mmm nanti gue ambil deh kalo ketemu di kampus." jawab Joanna canggung dan Devon hanya membalas dengan anggukan kepala dan jempolan.
Joanna dan Sunny pulang dengan memesan ojek online, karena Joanna berniat pulang kerumah bertemu dengan orang tuanya, mumpung besok weekend sehingga dia bisa membantu Mamanya.
Joanna sampai di rumahnya, ia pun membuka pintu pagar yang hanya di tutup biasa tidak di kunci, ia melangkah masuk kerumahnya dan disambut Sang Mama tersayang.
"lho Kak udah datang? baru aja Mama mau minta tolong Calvin jemput kamu di kostan." sambut sang Mama sambil mengelus rambut Joanna.
"iya Mah tadi habis jalan sama Sunny, langsung kesini deh, eh tapi memangnya Calvin udah pulang Mah?" tanya Joanna sambil mengambil tempat duduk
"iya tadi dia udah pulang Mama lihat dia lewat depan rumah."
"oh yaudah deh Mah, Joanna ke kamar dulu." ujar Joanna yang sudah berdiri
"gak makan dulu? biar Mama siapin." tawar Mamanya
"enggak mah, Joanna mau ke kamar aja capek, tadi juga udah makan sama Sunny." kata Joanna dan dibalas anggukan dan senyuman dari Mamanya dan langsung masuk kekamar nya.
Joanna menghempas tubuhn diatas kasur yang empuk, dia melempar sling bag-nya sembarangan tempat. Dia menatap langit-langit kamarnya yang dipenuhi stiker berbentuk bintang dan bulan.
Baru tadi siang dia merasa senang diantar pulang oleh Devon, tetapi sorenya dia sudah merasa sakit hati melihat Devon jalan dengan gadis lain.
"aduhh Joanna lo kok bego sih? lo kan bukan siapa-siapa nya Devon buat apa lo cemburu." Joanna bermonolog sesekali meramas kepalanya gusar
"gue harus lupain dia, masih banyak kok yang lebih baik daripada dia." Joanna terus bermonolog diatas tempat tidurnya yang sudah seperti kapal pecah, dia pun mengambil ponsel dan melihat jam ternyata sudah pukul 8 malam, ia pun segera mengganti pakaian dengan piyamanya yang bermotif polkadot dan besiap ke alam mimpinya.
hope you like it 💞
jangan lupa vote dan komen 👇
Ⓐⓝⓖⓔⓛⓐ
KAMU SEDANG MEMBACA
Taste The Feeling
FanfictionErlangga Devon Ravandra dan Jeffrey Gemintang. Dua sahabat yang memendam rasa pada seorang perempuan bernama Joanna Eva Yovanca yang juga sahabat mereka sendiri. Joanna lebih memendam rasa pada Devon tetapi seiring berjalannya waktu Jeffrey lebih m...