"The more strange of his words,
but I think we are just as good as friends"Menutup presentasi hari ini dengan memberikan salam penutup, Joanna terlihat jengah dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh teman-temannya saat ia presentasi didepan.Pertanyaan yang diberikan oleh temannya hanyalah sebuah kesengajaan agar terlihat seperti aktif dan terlibat dalam diskusi ini, sebenarnya inti jawaban pertanyaan mereka sudah ada didalam materi yang diucapkan Joanna tadi tapi mereka hanya membolak-balikan bahasa agar dianggap mahasiswa pintar dalam berdiskusi.
Setelah Joanna kembali ke tempat duduknya, Sang dosen bangun dan sedikit memberikan kesimpulan dari materi yang Joanna sampaikan tadi, tak lupa dosen mengingatkan kepada mereka untu bersiap-siap menghadapi ujian akhir sementer yang akan segera datang, sesudah itu dosen pun pamit keluar dari kelas mereka.
Prisca melemparkan bulpen diatas meja dengan menarik nafas lega, sedangkan Sunny langsung mengambil cermin kesayangannya sekedar melihat wajahnya yang sudah sedikit terlihat kusam karena berkutat dengan pelajaran yang berlangsung dua jam lamanya. Joanna hanya bisa menatap kedua sahabatnya dengan malas.
Kelas sudah terlihat kosong hanya tersisa mereka bertiga yang masih didalam kelas ini sambil menunggu kelas sebelah selesai agar mereka bisa pulang bersama-sama
"nanti kalian berdua ikut gak ke Camp?" tanya Sunny heboh karena ia baru saja mendapatkan informasi dari pacarnya Yudha
"gue sih mau aja, tapi harus ijinin dulu Sun." kata Joanna
"iya Jo sama gue juga." sanggah Prisca
"Oke nanti kita minta ijinnya bareng-bareng yah?" ujar Sunny yang hanya dibalas gumam dari kedua sahabatnya itu
Selang lima menit Devon dan kawan-kawannya keluar dari kelas mereka, dengan heboh Prisca dan Sunny berlari menyambut Mark dan Yudha, Joanna hanya menggelengkan kepala melihat tingkat kebucinan kedua pasangan ini.
"lho Calvin dimana Yudh?" tanya Joanna pada Yudha, sembari menyampirkan tas di pundaknya
"tadi udah duluan Jo, katanya mau antarin Arvani yang lagi sakit." jelas Yudha
"oh gitu" balas Joanna dengan Menggangukkan kepalanya paham. Mereka pun jalan menuju parkiran bersama-sama, Joanna yang berjalan di samping Sunny dikejutkan dengan Jeffrey yang tiba-tiba datang berjalan disampingnya.
"bareng gue yuk?" tawar Jeffrey pada Joanna
"ayokkk selagi gratis gue sukaa." jawab Joanna girang
Jeffrey tersenyum dengan memperlihatkan lesung pipinya yang dalam membuat kaum hawa di kampus ingin pingsan saat melihatnya.
Sudah berada di tempat parkir masing-masing menuju kendaraan mereka saling membunyikan klakson sebagai tanda pamit. Tersisa Joanna, Jeffrey dan Devon di tempat parkir saat ini setelah memperhatikan teman-temannya pergi.
"Jo? pulangnya bareng Jeffrey?" tanya Devon yang berdiri disamping Joanna
"iya Dev, bareng Jeffrey." jawab Joanna
Devon Menggangukkan kepalanya "yaudah kalo gitu gue duluan yah, Jeff Jo." pamit Devon
"iya Dev hati-hati" balas Jeffrey lalu mengajak Joanna naik kemotornya
Devon melajukan mobilnya keluar dari parkiran yang diikuti dengan Jeffrey dan Joanna di belakangnya. Sama-sama melewati arah yang sama Jeffrey mengendarai motornya mengikuti arah mobil Devon, saat berada dilampu merah Jeffrey mengambil posisi disamping mobil Devon.
Devon melirik kesamping Ia melihat Jeffrey dan Joanna yang terlihat sangat akrab, apalagi mereka berdua sedang bercanda yang membuat Joanna tertawa terbahak-bahak sambil sesekali memukul punggung Jeffrey dari belakang. Melihat itu Devon hanya tersenyum kecut seperti ada yang tidak ia sukai saat melihat kebersamaan Jeffrey dan Joanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taste The Feeling
Hayran KurguErlangga Devon Ravandra dan Jeffrey Gemintang. Dua sahabat yang memendam rasa pada seorang perempuan bernama Joanna Eva Yovanca yang juga sahabat mereka sendiri. Joanna lebih memendam rasa pada Devon tetapi seiring berjalannya waktu Jeffrey lebih m...