DELAN-1

40 5 0
                                    

Seorang gadis duduk di sebuah peron KRL swasta milik negaranya. Ia memandangi semua orang yang berada di dalamnya,melihat aktivitas mereka membuat gadis itu tersenyum.

Gadis itu falisya,ia akan pergi merantau ke kota lain didaerah jawa bagian timur,Surabaya. Ia menghembuskan nafasnya lagi ketika melihat handphonenya tidak ada notif sama sekali dari dia. Ya,dia orang yang sama dengan tiga tahun yang lalu.

Falisya membuka line di hp nya dan membuka chatroomnya dengan orang tersebut.

Andrean unch♡

Bang andre

Hm

Falisya berangkat sekarang loh
Kesurabaya
Bang andre bakalan kangen nanti sama lisya

Falisya menghembuskan nafasnya yang sudah keberapa kalinya dengan gusar. Ini sudah sejam sejak ia mengirim pesannya kepada andrean namun tak kunjung menerima balasan.

Sesulit itukah andre menerimaku?. Batinnya.

Falisya meletakkan ponselnya di nakas dekat jendela kereta itu. Hingga panggilan videocall bersama teman-temannya itu membuat tatapan sendu di mata falisya.

"Eh lisya lama banget sih lo ngangkatnya"ah itu suara si cempreng,nessie.

"Eh kita tuh harusnya menye-menye disini"lirikan ganas dari seorang yang memiliki nama hanifah itu melirik ke arah nessie.

"Iya gimana sih lo ci. Nanti kita gak bakalan bisa liat ayannya adel sama dengerin ceramah nya fizra lagi tau" wajah imut itu tampil di layar,icha.

"Ah aku bakal kangen banget sama kalian"ujar si kalem,fizra.

"Apalagi gue jauh banget"ujar falisya menahan tangisnya.

"Yah kita gak bisa ngumpul bareng lagi di basecamp dong?"

"Gak bisa makan tutut sama seblak lagi di basecamp dong?"

"Gapapa lah yang penting holiday kita harus kumpul oke?" Ujar hanifah dengan semangat di layar sana.

Semua tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebelum semua mengakhiri videocall mereka.

Falisya menghembuskan nafasnya berat. Rasanya tak rela meninggalkan teman-teman yang selalu ada untuknya itu.

Sungguh berat bagi falisya untuk meninggalkan kota yang sudah memberikannya kenyamanan sejak kecil,kota yang banyak menyimpan beribu kenangan untuk selalu dia ingat,kota yang selalu membuatnya stuck hanya pada satu orang.

Namun ini sudah menjadi keinginan orang tuanya,bagaimanapun falisya tetap memprioritaskan kebahagiaan orang tuanya di bandingkan dirinya sendiri.

Entahlah,mungkin pergi dari kota masa kecilnya ia juga bisa pergi dari kestuckannya.

DELAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang