DELAN-4

10 4 0
                                    

Gue makan di pinggir jalan sambil dengerin pengamen nyanyi-nyanyi gak papa kok asal gue masih bisa ngeliat tawa bebas temen-temen gue.
-falisya adelia auryan-

•••••

Falisya melangkahkan kakinya memasuki ruangan yang nanti malam akan menemaninya selama tiga tahun ke depan.

Ia menarik kopernya dan duduk dipinggir ranjang. Ruangannya ini kecil hanya di isi 4 ranjang atas-bawah dan 2 lemari kecil dan itu berarti ruangan ini akan diisi oleh empat orang.

Tiba-tiba seorang perempuan cantik memasuki ruangan tersebut dengan membawa koper. Persis seperti falisya tadi.

Ia menghampiri falisya dan mengulurkan tangannya "kenalin nyong misya" ujarnya dengan bahasa ngapaknya yang khas.

Falisya sedikit terkekeh mendengar suara perempuan yang akan menjadi teman satu kamarnya itu.

Ia menjabat tangan misya "gue falisya" ujarnya dengan senyum manisnya.

"Wah koen wong jakarta yak?"

"Iya,bantuin gue ya kedepannya"

"Ah pasti" ujarnya dengan tersenyum tulus.

Tidak lama kemudian datang dua perempuan dengan pakaian casual yang hampir sama,mungkin saja mereka kembar.

Mereka berjalalan mendekati falisya dan misya. Dengan senyumannya perempuan yang terlihat lebih sipit matanya memperkenalkan dirinya "hai! Aku risa" ujarnya dan menyalimi falisya serta misya.

"Hai! Gue falisya" ujar falisya sambil menjabat tangan risa.

"Nyong misya"

Dan tak lama kemudian perempuan di belakang risa menyalimi falisya dan misya "hai! Kalo aku rosa" ujarnya dengan senyum yang manis.

Dengan ekspresi terkejut falisya berucap "so,kalian kembar?"

Rosa dan risa saling pandang lalu menatap falisya dan misya.

"Iya dong!" Ujar mereka kompak seperti kembar botak yang sering muncul di acara televisi.

Mereka tertawa dan secara gak langsung membuat falisya dan misya menggelengkan kepala dan tertawa bersama.

Mungkin tiga tahun ke depan mereka akan menjadi partner disini. Semoga saja mereka bisa menjadi partner yang baik.

°°°°
Sekarang mereka sedang duduk melingkar di lantai kamar. Menikmati snack ringan yang sempat falisya beli di minimarket tadi.

"Gila capek banget padahal cuma ngerapihin bangkrak doang" keluh risa sambil mengelap dahinya yang bercucuran keringat dengan tisu yang ia bawa dari rumah.

"Halah ca,kamu sih gak pernah ngeresiki rumah" ujar rosa terkekeh pelan melihat kembarannya.

"Kok ca sih?" Tanya falisya,bingung dengan sebutan rosa untuk risa.

"Oh iya,aku tuh sama risa punya panggilan nama kecil dari dulu kalo aku biasanya dipanggil ocha kalo dia dipanggil icha" ujar rosa sambil menunjuk risa.

"Kenapa gak ichi aja?" Tanya misya.

Krik. Namun tak lama berselang gelak tawa falisya dan rosa menyambut pertanyaan misya.

Kecuali risa yang cemberut "kamu kira ichi ocha" ujarnya.

Dan tawa kami bertigapun semakin pecah dan risa semakin kesal di buatnya. Ia menghentakkan kakinya dan beranjak ke kasur.

••••

Hai-hai gimana gaes ceritanya?

Semoga menghibur ya!

Jangan lupa vote dan komen kalian oke?:)

DELAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang