12-ANDREAN

0 1 0
                                    

Aku gamau hancur bun, hanya saja dunia terlalu kejam mempermainkan aku.
-andrean faradiban azkar-

••••
"Bang ! Musuh di utara !" Seruan leon itu di tangkap semua indra pendengaran yang ada disana, bukan hanya andrean saja yang mendengarnya.

Dengan langkah yang lebar andrean menghampiri lawannya. Ia maju selangkah.

"Karel xenon, mending lu bubarin deh nih antek-antek lo sebelum lo malu karna kalah dari kita" ujar andrean diakhiri dengan senyum miring khasnya.

Ya dia karel, musuh andrean tepat anak itu menduduki kursi 1 SMK.

Karel tertawa meremehkan "cecunguk-cecunguk lo yang harusnya hati-hati sama kita".

Andrean mengepalkan tangannya menahan emosi, 2 tahun ini, ia dan karel bagaikan musuh yang saling berapi, memecahkan piramida untuk meraih puncak.

"SERANG !!".

Intruksi dari karel membuat dua kubu saling menyerang dengan akal yang tidak lagi bersarang.

••••
Sirene mobil polisi menghentikan keduanya, mereka segera mengambil ancang-ancang untuk kembali, takut untuk diringkus.

"Gue ga bakal ngelepasin lo andrean ! " teriakan karel itu terdengar oleh andrean yang sedang berada di jok penumpang ninja klx milik ray.

Andrean yang malas meladeni teriakan itu hanya memberi jari tengah yang dia angkat tinggi-tinggi untuk karel.

Mereka semua berpisah. Gerombolan motor yang menggunakan seragam SMK TEKNIK itu mampir sebentar ke warung babeh jali hanya untuk rehat sebentar dari tawuran yang hampir menang.

"Si ardi gaya-gayaan banget make hansaplast di idungnya giliran gue pukul aja kaga bisa bales" ujar ray yang saat itu membuka pergibahan mereka.

"Lah iya, si udin gaya banget bawa balok, untung aja gue bawa talenan emak gue dirumah" ucapan burhan kali ini mengundang gelak tawa seruangan.

"Bentar lagi padahal kita menang tuh kalo gak ada sirene bunyi" ujar rohmat yang diangguki oleh beberapa orang.

Kini suasana di warung babeh jali atau yang sering mereka singkat warung BJ ini menjadi sunyi. Mereka sibuk dengan lukanya masing-masing atau hanya sekedar menyeruput kopi di akhir senja.

Pergi saja engkau pergi dariku semesta mengirim dirimu untukku....

Suara fiersa bersari dan tantri itu terdengar disaat semua sedang hening. Andrean yang merasa kantong celananya bergetar segera mengambil hp nya, terkejut kalau lagu itu terputar sebagai nada deringnya. Sial ini pasti kerjaan kak rena, batinnya.

Andrean segera menempelkan hp nya di telinga "halo" suara beratnya mengalun.

"Ah si bos ternyata sadboy kawan" ujar ragil yang disambut tawa oleh teman-temannya.

Andrean yang melihat itu langsung menatap tajam ragil, sedangkan yang ditatap hanya cengengesan.

"Iya bunda, andrean pulang" ujar andrean setelah tau siapa yang menelponnya di sebrang sana.

Segera andrean memasukkan handphone nya kedalam saku dan mengambil kunci motornya.

"Mau kemana bos ?" Tanya irsyad.

"Balik, dicariin bunda"

"Oh anak bunda juga ternyata bos kita ini" ujar wildan teman laknat untuk andrean yang sialnya sudah 5 tahun bersama.

Andrean menendang tulang kering wildan dan bergegas pergi meninggalkan wildan yang meringis dan gelak tawa dari teman-temannya.

••••
"Assalamualaikum bundaaa" teriak andrean memasuki rumahnya.

Ternyata terdapat yunna di ruang tamu dengan tangan yang di lipat di depan dada dengan mata yang menatap tajam kepada andrean.

Andrean mendekati yunna dengan perlahan dan duduk di sampingnya.

Tidak lama setelah andrean duduk, yunna menarik telinga putra tunggalnya itu dengan keras.

"ANDRE KENAPA KAMU TAWURAN LAGI ?"

Andre meringis kesakitan "aduh ampun bunda, ini tangannya turunin dulu"

Yunna menurunkan tangannya dan menatap nyalang andrean.

"Namanya juga cowo bun, bonyok dikit keren namanya." Jawab andrean yang kelewat santai itu.

Yunna melebarkan matanya "andrean jawab yang bener" ujarnya dengan mencubit lengan andrean.

Andrean menampilkan deretan giginya yang rapi.

Yee malah cengengesan nih bocah.

"Andrean bunda tuh khawatir banget kamu kaya gini" ujar yunna yang berdiri dari duduknya dan berjalan menuju dapur.

"Bun, andrean bukan anak kecil lagi bun".

Yunna meneguk segelas air putihnya dan berbalik menatap putranya yang sedang duduk di pantry.

"Kalau ada ayah, ayah bakalan marah banget sama kamu andre".

Andrean terlihat sedang mengendalikan emosinya dengan menarik nafas perlahan lalu menghembuskannya.

"Bun, udah tiga tahun".

Setelah itu andrean menaiki tangga menuju kamarnya dan membanting pintu.

Yunna hanya bisa menatap nanar pintu yang dibanting sengaja oleh putranya.

Tbc.

@adelia.psb

DELAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang