"Assalamualaikum" salam Aurel lesu.
Ceklek
"Waalaikumsalam. Lho dek? Lo kenapa? Mata lo sembab. Lo diapain sama Langit? Biar abang kasih dia pelajaran" ucap Rayhan khawatir.
Grep
"Se senja bang. Hiks...Senja ba bakal pi pindah hiks...ke Jerman bang hiks..." tangis Aurel semakin pecah ketika menjelaskan kepada Rayhan.
"Masuk dulu yuk" bujuk Rayhan lalu membawa Aurel ke kamarnya.
"Mama sama papa mana?" Ucap Aurel dengan suara serak.
"Ada urusan bentar"
Sesampainya di kamar Aurel. Aurel langsung memeluk Rayhan dengan erat.
"Senja jahat hiks... masa hiks...rere di tinggal hiks..."
Rayhan membelai lembut rambut Aurel. Memberikan sedikit ketenangan pada diri Aurel.
"Oh itu. Iya, tadi papa dapet telfon dari Papinya langit. Katanya ada pekerjaan di sana, trus juga, Kak Stevi kebetulan kuliah di sana"
"Udah. Sana tidur, besok sekolah. Ntar kesiangan"
Rayhan melepas pelukannya. Dan mendapati Aurel yang sudah tidur di dada bidangnya. Rayhan terkekeh geli saat melihat Aurel tidur. Mungkin karna lelah menangis.
Rayhan menidurkan tubuh Aurel di kasur queen size Aurel. "Good night adek nya abang"
Cup
Rayhan mengecup kening Aurel lalu menarik selimut agar Aurel tidak kedinginan. Lalu, Rayhan beranjak pergi dari kamar Aurel.
***
Pagi ini Aurel tidak biasanya. Ia murung, lesu, tidak bersemangat dan tidak se ceria kemarin.Senjaaa
Ta?Maaf ya. Gue ga bisa jemput lo
Gue ada urusan
Belajar yang rajin, jangan murung terus. Ntar jelek😂
Setelah ada notifikasi dari Langit. Aurel langsung menelfon langit.
"Hallo senja"
"Hai ta. Ada apa hm?"
"Senja ke bandara? Tata anterin ya" ucap Aurel dengan mata berkaca kaca.
"Nggak ta. Gue ada urusan, kan besok gue ke Jerman"
"Beneran kan besok? Nggak sekarang kan?" Ucap Aurel mulai menangis.
"Eh ta. Kok nangis sih, jangan nangis. Sementara doang kok gue ke situ. Gue juga ntar bakal terus ngabarin lo"
"Kenapa Senja nggak nginep di rumah tata aja. Nggak papa kok"kok"
"Hahaha. Nggak Ta, gue ga bisa. Maaf ya"
"Berapa hari senja di Jerman?"
"Nggak tau juga sih Ta. Udah sana sekolah ntar kesiangan lho"
"Beneran ya. Kalo mau di bandara kabarin tata"
"Iya ta"
"Yaudah tata mau sekolah. Awas aja kalo udah di bandara" ancam Aurel.
"Iya iya. Yaudah byeee taaa"
"Byee"
"Tau gini di Paris aja kalo akhirnya Senja ke Jerman" ucap Aurel lalu menghapus jejak air matanya di pipi nya.
Aurel menuruni tangga dengan lesu. Kedua matanya sembab, serta suara nya yang serak. Menunjukkan dirinya habis menangis.
"Pagi ma, pa, bang" ucap Aurel.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CHUBBY GIRL✔
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA! Langit menangkup kedua pipi Aurel. " Gue ga suka liat lo nangis. Kenapa nangis hm?" "Ta Tata tau ka kalo Senja nggak bakal bales perasaan Tata. Yang ada malah Senja bakal ngejauhinTata" ucap Aurel sambil terus menangis. Langi...