Mafia and Muslimah ||01

24.8K 933 30
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Kala hatimu goyah maka serahkan pada-Nya. Karena tempat sebaik-baiknya kamu kembali adalah diri-Nya

꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷

"Bitna" suara lembut umma terdengar

"Iya umma?" Umma itu bukan ibu kandungku dia adalah pendiri pesantren yang aku tempati

Saat ini umurku 19 thn tidak kerasa  saat itu aku datang kesini setelah lulus SMP. Pesantren Ummu 'Ain pesantren di daerah Bogor, tempatnya memang tidak terkenal karena berada jauh dari ibu kota jadi wajar kalau kalian tidak tahu.

"Nak, bajunya sudah dimasukkan ke tas? Awas lupa"

"Sudah umma, semuanya sudah bitna bereskan" senyumku

"Yasudah umma pulang dulu ya" umma mengelus kerudungku membuatku menutup mata meresapinya

"Umma bitna mau sekalian pamit" langkah umma terhenti

"Hati-hati ya, semoga sampai jakarta dengan selamat.."

"Doa umma selalu untukmu" aku mengangguk memeluk tubuh ringkih yang semakin terkikis oleh umur

"Assalamualaikum umma" Ucapku

"Waalaikumsalam" jawab umma dengan suara pelan

Suami umma sudah tidak ada, anak umma semua merantau di ibukota dan tidak pernah mengunjunginya. Hanya pesantren ini peninggalan suaminya, jadi umma selalu bersamaku dan anak pesantren lainnya

Memang benar kata pepatah
'Kasih sayang ibu sepanjang masa dan kasih sayang anak hanyalah sepanjang galah'

Sebaiknya kalian jagalah dan sayangi mereka selagi masih ada, karena penyesalan selalu datang terlambat

·❈·❈·❈·

Sedangkan di tempat lain seorang pria berjas dengan wanita sexy tengah menikmati siksaan pasangan suami istri lansia.

"Apapun untukmu"

"AKHH!" teriakannya terdengar pilu, tapi tak ada satupun orang yang berani melawan mereka.

Mereka terlalu menyayangi hidupnya sendiri

"Seharusnya tidak ada penghianatan" ucap pria itu tajam

"Menganggu! " melihat wanita yang melindungi suaminya dengan tubuh ringkih membuat wanita bergaun sexy tersenyum smirk

"Boleh?" Dengan senang hati pria itu mengangguk 

"Jangan! Ja.. ngan sakiti istriku" Pria itu hanya menangis, tak bisa berkutik

'Miris' Ucap mereka yang melihat

"Aku tak akan membiarkanmu mati sebelum melihat dirimu benar-benar hancur" Bersamaan dengan menginjak tangan pria yang sudah lelah akibat kehilangan banyak darah

"Sebelumnya perkenalkan saya emly" Dengan suara lembut, kakinya perlahan mendekati wanita itu

"Jangan kau sentuh keluargaku! Gadis tidak tahu diri..

PLAK!

Suara tamparan yang begitu nyaring membuat suasana jadi sunyi

"Sunyinya~"

"Igin bicara lagi?" Lanjutnya

"Karma itu ada"

PLAK!

"Bukankah kau wanita tua yang tidak sopan?! Aku memperkenalkan diri dengan baik sebelum bermain, seharusnya kau melakukan hal yang sama"

"Allah tidak tid...

PLAK!

1 detik
2 detik
3 detik

"Tidak ingin bicara lagi?" Seseorang memeluknya dari belakang

"Jangan terlalu menyakitinya, masalah kita hanya pada suaminya sayang" Bisikinya ditelinga Emly

"Mulutnya terlalu lantam, aku kesal" Balasnya sembari mengalungkan tangan di ceruk leher prianya, lalu saling megecup satu sama lain.

"Lihatlah ibu tua! Tuhanmu tidak ada, dia tidak membantumu saat kondisi seperti ini atau sekarat sekalipun" setelah mengatakan itu mereka berdua pergi

"Bit.. na" air mata ketakutan akan putrinya mengalir membasahi muka keriputnya

 na" air mata ketakutan akan putrinya mengalir membasahi muka keriputnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mafia and Muslimah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang