بسم الله الرحمن الرحيم
Nafsu manusia itu tak ada habisnya, maka dari itu kebanyakan manusia tidak menggunakan akal.
꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷
"Aku buatkan nasi goreng udang"
"Buang aja porsi milikku" ucapnya tak peduli
"Tapi kenapa?" Dia menatap masakannya dimeja, dengan susah payah dia memasak karena alat dan bumbu dapur yang belum tahu dimana letaknya membuatnya sedikit sulit
Bitna merasa memang seperti ini sifat aslinya jadi dia harus sabar
"Kamu mau kemana?" Kenzie menggunakan jaket bersiap ingin pergi
"Kenzie?" Kenzie menoleh
Kenzie menghentikan langkahnya menatap dirinya lalu kembali berjalan
Pandangan itu... pandangan membunuh?
Bitna diam membiarkan kenzie keluar rumah bahkan ia menahan nafas saking takutnya
"Sebenarnya ujian apa yang tengah allah berikan?" Bitna menatap gamis yang dibelikan kenzie saat pertama datang. Dia memberikan empat gamis di dalam lemari
Bukan sekali dua kali bahkan saat dia pulang kerja seakan tidak menganggapku ada, sebenarnya aku juga tidak masalah hanya tugas seorang istri sudah ada di saat dia menikahiku
Ditambah seluruh surga dan neraka ada pada suami.
·❈·❈·❈·
"Tuan?" O yang melihat tuannya datang langsung gelagapan
"Diamlah! " Kenzie melangkah masuk kedalam bersama dengan wanita yang menggunakan baju kekurangan bahan
"Masuklah kekamar dulu, aku ingin bermain sebentar" Kenzie membelai pipi emly
Ya, dia adalah emly. Kekasihnya.
"Aku juga ingin ikut bersama, pasti sangat menyenangkan" emly bergelayut manja di tangan kenzie. Membuat O sedikit jijik dengan tingkah pacar tuannya
"Masuklah, aku tidak jamin kamu sanggup menahan hasrat saat bertemu kucingku, ya kan O?" Pandangan kenzie yang tajam dengan senyum yang bisa membuat seseorang melihatnya gemetar
Bahkan O walaupun tangan kanan kenzie tetap merasa gemetar.
"Baiklah aku menunggumu" ucap emly seperti mendesah, kenzie mengecup bibir tipis emly
Setelah emly masuk kedalam kamar kenzie. Dia meminta O membawa stun gun dan korek api batangan
"Harum yang sangat candu" Aroma darah, bangkai dan lembab menjadi paduan di gudang bawah
"Kali ini aku ingin membunuh satu dari sekian banyak kucing, mari kita lihat siapa yang beruntung? " semua tahanan beringsut mundur hingga menyentuh tembok
"Bayangkan diruangan tergelap tak ada cahaya, hanya ada gergaji, pisau dan kapak. Gimana caranya agar kau bisa melihat cahaya?" Ucap kenzie dengan desisan membuat tahanan menutup mata dan telinga
"Yang bisa menjawab kubebaskan"
"Ma.. mati" ucap salah satu kucing betina miliknya
"Jawaban yang speechless" dia membuka gembok penjara buatannya
"Sa.. saya boleh keluar?"
"Boleh boleh boleh, tapi harus bermain dulu" wanita itu menggeleng
"Tidak! TIDAK!!" dia berlari menggapai pintu yang terbuka lebar dengan enteng kenzie meluruskan kakinya membuat wanita itu terjerembab ke arah genangan darah yang menghitam
"Kucing yang tidak penurut"
"AKHHHH!!" Teriakan yang membuat tahanan lain gemetar ketakutan membuat kenzie menikmati perbuatannya
"Aku kebetulan bawa korek api batangan agar ruangan gelap menjadi terang" kenzie menyalakannya
"Tapi api ini sangat cepat membakar kayunya" kenzie terlihat bingung
"Bagaimana caranya matiin api?" Tanya kenzie pada korban
"JAWAB!" wanita itu menangis
"Ti.. tiup" ucapnya lemah
"Salah" api itu mengenai kulit tangan kucingnya
"Akhh! Sa.. sakit" kenzie tersenyum
"Seperti ini mematikan api yang benar" Menaruhnya pada kulit sang korban
"Siapa yang menyuruhmu menutup mata?!" Kenzie memberikan kejut listrik membuat wanita itu membuka matanya lebar
Kenzie melakukan hal itu berkali-kali membuat pertanyaan yang menjebak sang korban. Dan memberikan sengatan listrik saat sang korban pingsan.
25 menit dia habiskan membuat kucingnya tidak bergerak lagi. Kenzie mendekatkan kepalanya kearah sang korban yang tidak bernyawa
"Inilah jawaban yang kau berikan 'Mati'! Jawabanmu salah, seharusnya berikan jawaban yang benar..."
"Maka akan bermain sebentar saja denganku" lanjutnya pelan
Dia keluar ruangan dan menutup pintu selnya dengan gembok.
"Aku punya kejutan untuk kucing paling spesial! Tapi lain kali kuberi tahu ya" kenzie keluar ruangan dengan bersiul sebagai pertanda cukup puas akan permainannya
Dengan stun gun dan korek api batangan dikedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia and Muslimah
Teen FictionPilih mana? °Sendiri dalam taat atau °Berpasangan dalam maksiat Suatu saat akan ada saat dimana kita tidak ingin dihianati namun tetap terhianati, bukan keinginan mu tapi takdir sudah dirajut sedemikian rapi. Seperti halnya musim yang berganti d...