K. Ryouta | hands | {fluff}

631 64 1
                                    

Lengan kekar dan hangat itu memeluk tubuh (Name) dengan sempurna, membungkus figurnya yang terasa nyaman di atas pangkuannya dan juga selimut yang menutupi keduanya. Dua pasang manik berbeda warna itu menatap intens pada layar laptop yang menayangkan film.

Malam minggu mereka diputuskan untuk menghabiskan waktu bersama di rumah (Name) yang dimana kedua orangtuanya tengah pergi menjenguk kerabatnya di luar kota dan dia sebagai kekasihnya memutuskan untuk menemani (Name).

Kise menaruh dagunya diatas kepala (Name), mata emas kecoklatannya melirik ke bawah. Bibir (Name) setengah terbuka dan tertutup lagi setelah memasukan popcorn ke dalam mulutnya lalu mengunyahnya hingga pipinya sedikit mengembung yang menurut Kise lucu dimatanya.

Matanya turun ke tangan (Name) yang sedang mengambil beberapa popcorn lagi untuk dia makan. Dari pandangan Kise, tangan (Name) itu memiliki jari yang lumayan panjang tetapi ukurannya kecil dibandingkan dengan miliknya yang jari dan telapak tangannya memiliki komposisi ukuran yang sama.

"Mmm, (Name)-cchi?" panggil Kise dengan suara pelan dan kepalanya turun ke sisi leher (Name).

(Name) menjawabnya dengan gumaman tapi tidak mengalihkan perhatiannya dari laptop.

"Boleh pinjam tanganmu sebentar ssu?"

Tanpa banyak protes karena terhanyut dengan suasana dalam film. (Name) mengangkat tangan kirinya dan Kise memegangnya lembut.

Sela jari mereka saling mengisi dan Kise mengusapkan jempolnya ke atas telapak tangan (Name) merasakan betapa lembut kulitnya.

"Ada apa, Ryou?" tanya (Name) yang kini mengalihkan pandangannya pada kedua tangan mereka yang saling mengait itu.

"Aku sedang mengagumi tanganmu, (Name)-cchi," jawab Kise lalu membawa pegangan tangan mereka ke pipinya.

"Eh? Ada yang harus dikagumi dari tanganku? Perasaan biasa saja," ucap (Name) dengan wajah bingung.

Kise tertawa pelan mendengarnya lalu ujung bibirnya bersentuhan dengan tangan (Name). "Aku suka bagaimana kulitmu halus," lalu bibirnya mencium jemarinya. "Aku juga suka bagaimana tanganmu sangat pas denganku." Kise memberikan ciuman pada bagian atas telapak (Name) tanpa memutuskan kontak dengan (eye color) (Name) yang terlihat terkejut itu.

Wajah (Name) memerah mendengar hal-hal yang dikatakan Kise. Tidak seperti biasanya Kise mengatakan hal itu, aneh tetapi (Name) juga menyukainya.

"J-jangan sembarangan bilang begitu, Ryou."

"Tapi ini fakta ssu!" jawab Kise yang kini sifatnya kembali seperti biasa.

"Ryou, Ryou. Kepalamu terbentur bisa mengatakan hal seperti itu, hm?" ucap (Name).

"(Name)-cchi ingin bukti?" tanya Kise yang kini terlihat matanya lebih serius.

(Name) gugup melihatnya lalu dengan pelan menganggukkan kepalanya. Kise sedikit menyeringai lalu bibirnya mendekati bibir milik (Name). Sedikit melumat bagian bibir bawahnya yang membuat (Name) berusaha menjauhkan wajahnya.

Kise memutuskan untuk menyudahi ciuman mereka dan dia melihat pipi (Name) yang merona dan dadanya naik turun karena terburu-buru ingin mengembalikan oksigen.

"Bibir (Name)-cchi asin ssu!"

"Aku makan popcorn, Ryou! Tentu saja asin!"

Ah, suasananya jadi rusak.

――――――――――

iya tahu, hika jarang up, maapkan hamba *sujud

𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐓𝐚𝐥𝐤 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang