K. Tetsuya | cutiest | {fluff}

729 83 4
                                    

Kuroko memeluk anjing yang tidak sengaja dia temukan di dekat makan bersama tim Seirin. Warna bulunya hitam dan putih, memiliki mata biru langit yang menyerupai Kuroko.

Kuroko memutuskan untuk membawanya ke rumah dan merawat anjing itu yang diberi nama Nigou. Namanya tidak terdengar buruk, dan Kuroko juga menyukai namanya.

Setiap kali dia latihan basket, Nigou selalu dibawa oleh Kuroko. Meski, Kagami sudah memberitahu pada Kuroko untuk tidak membawa Nigou saat ekskul karena ketakutannya itu, tetapi Kuroko tidak mendengarkannya. Kenapa orang besar dan dikagumi Kuroko bisa takut pada Nigou yang lucu dimatanya?

Ah, mungkin saja yang kedua lucu dimatanya. Kekasihnya sudah menempatkan nomor satu dalam setiap kehidupan Kuroko, walau seperti Momoi masih belum bisa move on dari Kuroko dan sering mencoba mendekati Kuroko saat kekasihnya tidak ada di sekitar.

Kekasih Kuroko― (y/n) tidak satu sekolah dengannya. Keluarga (y/n) pindah dari Tokyo sehingga keduanya jarang bertemu, paling hanya telepon dan mengirim pesan bila rindu.

(y/n) dan Kuroko sudah menjalin hubungan sejak kelas tiga SMP. Sehingga, umur hubungan mereka bisa dihitung dengan jari. (y/n) adalah gadis lembut dan juga berbicara seperlunya sama seperti Kuroko yang tidak suka main masuk ke topik obrolan.

Mengingat musim semi sudah hampir tiba, dan semester baru serta kelas baru sudah di depan mata. Keduanya memutuskan untuk bertemu di kediaman Kuroko. Padahal, Kuroko sudah meminta (y/n) secara lembut supaya dia saja yang datang ke rumah kekasihnya. Tetapi, (y/n) menolaknya halus karena dia rindu dengan suasana Tokyo, dan akhirnya Kuroko mengalah pada kekasihnya.

Sekarang, Kuroko tengah mengeringkan bulu lembut Nigou dengan handuk, dia baru saja dimandikan dan sudah memakai baju yang khusus dibuatkan Aida. Nigou sudah dianggap sebagai maskot tim basket Seirin.

"Kuharap bau sehabis bermain di taman tadi tidak menempel," gumam Kuroko setelah dirinya mengeringkan Nigou dan kini dia menunggu sabar di ruang tamu bersama ibunya.

Tidak lama, bel rumah Kuroko bersuara dan dia dengan cepat segera pergi menuju pintu bahkan sebelum disuruh ibunya.

Disinilah dirinya, melihat kekasihnya yang hampir berbulan-bulan tidak dia temui. Rambut (hair color)nya terlihat memanjang, tatapan lembut (eye color)nya selalu nyaman dipandang dan jangan lupakan senyumnya yang mampu membuat Kuroko jatuh cinta berulang kali pada (y/n).

"Lama tidak jumpa, Tetsuya."

"Iya, (y/n)-chan."

Kuroko tanpa ragu langsung memberikan pelukan erat pada kekasihnya, suhu tubuhnya yang sekilas dingin bisa dia rasakan, dan dia mencium aroma (favorite scent) dari rambut dan syal yang dia lilit dileher.

"Ayo, (y/n)-chan, masuk ke dalam."

(y/n) tersenyum tipis, "terima kasih, Tetsuya sudah mau mendengar permintaanku."

"Tidak apa-apa asal (y/n)-chan senang, aku ikut senang."

(y/n) bertemu dengan ibu Kuroko dan keduanya tenggelam dalam cerita, hampir mengabaikan keberadaan Kuroko di sana. Tidak lama, ibu Kuroko memberikan ruang pada keduanya untuk bicara secara pribadi dan juga tidak ingin menganggu momen.

"Bagaimana kalau kita bicara di kamar saja, (y/n)-chan?" saran Kuroko yang kini di tangannya membawa setoples kue.

"Tentu, tapi.. Tetsuya, kau masih menyimpan itu 'kan?" tanya (y/n) dengan nada hati-hati.

Kuroko yang seperti tahu apa artinya, merespon dengan anggukan pelan. "Aku menyimpannya, memangnya kenapa?"

"Aku rindu dengan boneka yang Tetsuya menangkan saat festival itu!" ucap (y/n) dengan kekehan diakhir kalimat.

𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐓𝐚𝐥𝐤 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang