Malam hari di rumah Rizdial,ia di temani oleh Dicky di kamar nya.Dicky sudah terlalu sering datang ke rumah Rizdial karena jarak rumah mereka pun hanya sebatas beda komplek rumah doang.
Dan seperti biasa mereka pun berbincang ringan sambil tertawa sesekali.Sampai Dicky pun memprtanyakan sesuatu pada rizdial.
"hei Riz lo kenapa sih masih pacaran aja sama si Elena itu?"tanya Dicky.Ya Dicky tau kalau teman nya Rizdial itu memang orang yg setia banget,Rizdial dan elena udah pacaran selama 1 tahun lebih sejak SMP.
"ya gimna lagi Ky,namanya gue sayang sma dia cemana lagi cobak?"tutur Rizdial.
"ok klau lo emang sayang sma Elena gue salut sama lo"ucap Dicky lagi.
Malam itu Dicky seperti biasa nginap di rumah Rizdial.Sebenarnya Rizdial ogah terima Dicky,ya tetapi mau gimana lagi Dicky memaksa.
Alasan kenapa Rizdial ogah terima Dicky karena Dicky itu bising dan sangat lasak kalau tidur.Semntara Rizdial orang nya yang gak suka bising tambh lagi dia datar kayak tembok.====
Pagi hari nya mereka pun pergi sekolah bersama yakni Rizdial dan Dicky memakai motor masing masing.
Di satu sisi ada Amila yang sengaja terlihat rapi supaya Rizdial meliriknya pikirnya.
Seperti hari biasa Amila pergi sekolah dengan menaiki angkot,karena dia tidak mau merepot kan Manda lagi karena harus menjemputnya.
Sesampainya di sekolah Amila melihat sekilas parkiran sekolah itu,dan ya motor rizdial sudah terparkir manis di sana.Dan tanpa sadar Amila pun tersenyum manis.
"Hei,Amila kan?"sapa seseorang cowok yakni Endrik tiba tiba dan itu membuat Amila terkejut.
"eh anu iyah kak hehe..."balas Amila,sambil tersenyum pastinya.
"astaga dia kok manis banget kalau senyum gitu?"batin Endrik.
"hei kak kenapa?"Amila pun memukul Endrik pelan,karena Endrik melamun.
"eh iya Mil,maaf ya hehe"kata Endrik"abis nya kamu manis banget sih kalau senyum gitu"dan ya Endrik hanya bisa membatin tanpa mengatakan nya pada Amila.
"oh iya kak aku luan masuk kelas ya hehe,takut nanti bel"pamit amila.
"ok mil"balas Endrik.
Endrik pun hanya melihat punggung Amila berjalan menjauhi tempat nya berdiri sambil tersenyum.
Saat di ruang kelas yang pertama di cari Amila adalah keberadaan cowok itu yakni Rizdial Jonathan.Tetapi cowok itu tidak ada,hanya ada tas nya saja
"kenapa,lo lagi nyarik si Rizdial itu iyah?"tnya Manda agak keras,mungkin saja siswa yg di ruangan ini dengar mungkin.Saat amila sudah duduk di kursinya.
"eh iya Man hehe"cicit Amila.
"dasar emang kalau dah suka ya gini,awas aja lo sampe sayang sma dia hm gue jamin lo bakal galau berkepanjangan"tutur Manda
"jahat banget dah,bilangi sahabat nya gitu dasar Manda!!"umpat Amila
====
Setelah itu bel pun berbunyi dan siswa yang tadinya di luar sekarang masuk,termasuk Rizdial tentunya.Dan Amila tidak sadar kalau dari tadi dia memandang Rizdial terus.
"selamat pagi adik adik"sapa Endrik
"selamat pagi juga kak"suara seisi kelas tersebut membuat Amila tersadar,kalau dari tadi ia memperhatikan Rizdial dari tadi,dan lebih memalukan Rizdial menatap nya balik,bukan dengan tatapan lembut yakni tatapan tajam.Huh dasar muka tembok.
"oke sekarang kita akan berkeliling sekolah ini dan kami akan menemani kalian"kata Rizal
"oke kak!!!"seru seisi kelas dengan heboh.Siapa yang gak bakal heboh kalau yg menemani mereka adalah cowo ganteng seperti kedua kakak OSIS mereka ini.
Mereka pun mulai mengelilingi sekolah tersebut.Tetapi pandang Amila tidak pernah lepas dari Rizdial,sampai Rizdial pun menatap nya balik.Tetapi entah kenapa dia malah berani tersenyum ke arah Rizdial walau bahkan di tatap datar oleh cowo itu.DASAR RIZDIAL TEMBOK.
"Manda uyy"
"paan"
"tadi Rizdial liat ke gue woi,gue kaget"
"lo sih fokus banget liatin tuh orang"
"cowok cuek sangat menarik uyy"
Manda hanya menggeleng kepala dan menganggap Amila sudah hilang akal.
====
Dan sekarang lah akhir dari MPLS mereka hari ini.Sekarang smua siswa kelas 10 dan panitia panitia lain beserta beberapa guru sedang ada di lapangan sekolah tersebut.Banyak dari mereka yang mengeluh kepanasan.
"astaga cepatan dikit ngapa penutupan nya astaga"ucap seorang cwek
"sampe rumah gue bakal berendam sambil luluran jugak"
"aduh kulit gue kebakar astga"
Seperti itu lah komenan mereka.Pasti mereka bnyak yang komen begitu karena penutupan MPLS ini tepat pada jam 12 siang saat matahari tepat di atas kepala mereka huh.
Tetapi Amila biasa aja terhadap itu,toh juga kalau libur dia sering membantu bunda nya di pasar bahkan sampai seharian panas panasan.
"selamat siang adik adik semua dan seluruh nya yang hadir pada acara ini,ya hari ini adalah hari terakhir MPLS untuk adik adik kelas 10 sekarang,oke saya juga tidak berlama lama saya hanya akan mengatakan selamat bergabung dan selamat belajar di sekolah ini adik adik,semoga kita lebih lagi membanggakan sekolah ini terus menerus,oke mungkin hanya segitu saja dari saya kurang dan lebih saya mohon maaf sekian dan terima kasih siang semua"Yang mengatakan kata kata tersebut yakni Endrik,dia adalah ketua OSIS di sekolah itu.
"selamat siang kak"ucap seluruh siswa dengan antusias.
"dan juga kakak ingin menyampai kan pembagian kelas akan di tempel kan di ruang kelas dengan nama nama siswa besok pagi yaa"
"iya kakak"jwab seluruh siswa
Dan selesai lah MPLS tersebut.
Amila saat ini sangat dilema,dia takut kalau Rizdial tidak sekelas dengan nya.
ADUH DASAR AMILA.
================================
Btw dah panjang belom nih hehe:vKALAU MASIH ADA TYPO ATAU KESALAHAN KATA/KALIMAT WALAU UDAH DI REVISI SILAHKAN KOMEN YAA READERS TERSAYANG💙💙.
Btw,untuk yang baru baca.Ada ga di antara kalian yang penasaran sama cast RIZLA??
Kalau ada yang penasaran komen yaa!
Jangan lupa vote dan komen guys❤❤
#13 MEI 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
RIZLA [PROSES REVISI]
Romance[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA.] Ini memang bukan sebuah kisah tentang geng permotoran atau sebagainya,namun aku sebagai author hanya ingin membuat karya di luar geng permotoran supaya beda ajaa dari yang lain:) Amila seorang cewek yang sebenar n...