Jarum pendek sudah menunjuk angka sembilan, tepat setelah acara makan pagi bersama selesai. Yang pada hari itu, Seokjin putuskan bahwa tidak boleh ada yang berangkat ke kantor sebelum mencicipi japchae buatannya yang katanya spesial.
Seokjin rupanya kecewa karena kemarin acara makan bersama gagal karena member yang tidak lengkap. Jimin bersama dengan Dohyeong hyung sampai malam, Yoongi dan Namjoon sudah pasti berada di ruang studio pribadinya yang bahkan baru pulang pukul 3 pagi yang katanya tertidur di sana, kemudian Hoseok yang berdiskusi dengan Son songsaenim mengenai koreografi dance di album terbaru, alhasil hanya Taehyung, Jungkook dan dirinya saja yang melakukan makan bersama di jam sembilan malam. Dua jam lebih terlambat dari biasanya setelah acara menunggu Jungkook pulang dari Big Hit.
"Namjoon Hyung!!" Jimin berlari terbirit-birit dari lantai atas setelah mengambil ponsel.
Namjoon dan Yoongi yang posisinya di belakang member lain kemudian menengok belakang mendapati Jimin yang berlari lucu saat tangan kanan dan kirinya ikut berayun seirama gerak kaki. Dua member hyungline tersebut kemudian terkekeh. Melihat Jimin seperti itu serasa melihat anak kecil yang tak sabar menunggu ayahnya pulang. Jimin memang menggemaskan.
"Wae Jiminie?" Namjoon menaikkan alisnya setelah Jimin sampai didepannya.
"Boleh aku satu mobil dengan Yoongi hyung? Hyung di mobil yang satunya dengan Jin hyung, Taehyung dan Jungkook." Jimin menatap penuh harap leader hyungnya yang sangat dia sayangi.
Hari itu para member memutuskan untuk pergi dengan dua mobil sebab Yoongi bilang ingin cepat sampai di kantor dan Seokjin ingin mampir di toko pernak pernik ponsel.
Namjoon berpikir sejenak. Sejujurnya Namjoon juga ingin cepat sampai ke kantor.
"Jebal--" Jimin menampilkan puppy eyes yang jarang dia lakukan. Jimin pikir ia akan membahas beberapa hal dengan Yoongi dan datang lebih cepat ke kantor.
"Kupikir, akan segera sampai kantor tapi--"
"Kita bareng saja, kenapa repot!" Yoongi yang sedari tadi diam menyimak kemudian memotong ucapan Namjoon. Mobil cukup untuk berempat, kenapa repot siapa yang harus naik mobil mana.
"Benar juga! Kenapa tidak terpikir." Jimin memukul kepalanya dengan tangan kanan.
Yoongi memegang tangan kanan Jimin yang baru saja memukul kepalanya sendiri. "Jangan terbiasa memukul kepalamu sendiri, nanti luka." Ucap Yoongi tanpa memandang lawan bicara.
Jimin tersenyum dengan sikap yang di berikan Yoongi padanya. Hatinya menghangat. Jimin tau, Yoongi hyungnya adalah orang yang kelewat perhatian yang tentu saja dengan caranya sendiri.
Dua puluh menit perjalanan menuju kantor terlewat begitu saja sebab mereka terlarut dengan topik pembicaraan yang Jimin bawa. Terlebih Namjoon dan Hoseok juga ikut membahasnya. Hoseok juga tetap fokus menyetir.
Empat member BTS tersebut melangkah menuju Dance Practise Room sesuai jadwal kegiatan hari itu. Dan lima belas menit kemudian, tiga anggota vokal line sudah menyusul dengan membawa beberapa snack yang mereka siapkan untuk istirahat nanti.
Satu jam pertama mereka menggunakannya untuk melihat Son songsaenim memberi contoh dan juga Hoseok yang ikut menimpal. Kemudian, member lain juga ikut membahas mengenai kesesuaian gerakan dengan lagu yang belum sepenuhnya jadi itu. Masalahnya, tanggal perilisan bukan waktu yang lama dan koreo harus jadi lebih cepat sebab musik video nanti akan menampilkan dance.
Kemudian di jam-jam berikutnya mereka sudah melebur dengan gerakan yang sesekali masih terasa asing. Sebagai anggota dari boyband di negara gingseng tersebut, melakukan dance dengan baik adalah sebuah keharusan. Kesuksesan sudah melekat pasti ketika suara yang bagus, dance yang keren dan lagu yang memukau menjadi kesatuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Equanimity
أدب الهواةKetakutan masih saja membayangi kendatipun kami sudah kembali bersama setelah semua badai yang membabat kami. Tiang kami kembali kokoh setelah dirobohkan dengan menggenaskan. Kembali semula. Hanya aku yang masih menyimpan sisanya. Kupikir akan leb...