Namjoon merapatkan jaket hitam berleres merah putih yang dikenakannya. Bibirnya agak bergetar menahan udara dingin yang seperti mengajaknya berperang satu lawan seribu. Menyerang dari berbagai penjuru. Rasa-rasanya Namjoon akan mati beku.
Setelah beberapa waktu di habiskan bersama para member, Namjoon memutuskan untuk kembali ke ruang studio pribadinya dengan alasan membuat lagu.
Ah lorong menuju ruangannya sedang mengalami kerusakan penghangat ruangan membuat Namjoon serasa berada di luar.
Beberapa staf yang belum pulang berpapasan dan menyapanya ramah. Di perusahaan semua orang sangat ramah dan beberapa berteman dekat.
"Ouh Namjoon-ah! PD-nim memintamu menemuinya di ruangannya. Sepertinya ada hal yang harus dibicarakan." Namanya Gohyun salah satu make up artis yang biasa merias grup baru di big hit.
"Ah ne noona. Kamsahamnida." Namjoon membalikkan badan menuju lift untuk sampai di ruangan PD-nim.
Beruntung saja Namjoon belum kembali ke rumah dan malah berniat menuju studio pribadinya. Seandainya Namjoon tadi mengikuti ajakan maknae line, sudah pasti akan merepotkan sebab PD-nim akan memintanya kembali ke kantor agensi.
Pintu ruangan sudah di depan mata ketika Namjoon tiba-tiba merasa sedikit gugup dan gelisah. Biasanya ada hal penting yang mendesak jika tiba-tiba PD-nim meminta untuk datang.
Helaan napas berat keluar dari hidungnya. Lalu Namjoon memegang gagang pintu dan membukanya setelah menenangkan diri sendiri.
Ada PD-nim yang berada di single sofa dan kemudian di depannya sudah ada Seokjin dan Yoongi tapi tidak ada Hoseok, Jimin, Taehyung dan Jungkook.
"Namjoon-ah. Duduklah!" PD-nim berbicara dengan pelan berbanding terbalik saat beberapa hari lalu membicarakan comeback. Namjoon jadi berpikiran yang tidak-tidak, mungkin saja ada hal buruk yang harus disampaikan.
Seokjin juga duduk dalam diam dengan menundukkan kepalanya, entah hal apa yang sedang ada di pikirannya. Hanya Yoongi yang tetap tenang di tempatnya. Ah jika sudah begini Namjoon pasrah, udara dingin jadi semakin terasa. Menyebalkan.
Namjoon mendudukkan diri di samping Yoongi yang berhadapan dengan Seokjin.
"Jadwal Comeback kalian sebaiknya diundur saja!" PD-nim berucap tegas seraya menegakkan badan, mencoba menguatkan diri untuk mengatakan kejujuran pada tiga anak didiknya yang sudah seperti anak kandungnya.
Yoongi menampilkan raut terkejut pun dengan Namjoon. Hanya Seokjin yang masih menundukkan kepalanya dalam diam, Seokjin menyembunyikan sesuatu.
🍁🍁🍁
Denting jam mengisi kekosongan ruang tengah saat Jimin mendudukkan diri disofa depan layar televisi berukuran besar. Lalu selang beberapa menit secara teratur penghangat ruangan berbunyi.
Jimin mengeluarkan ponsel miliknya dari saku celana. Roomchat grup menampilkan pesan terakhir dari member tertua.
'aku pulang terlambat'
Member lainnya sudah terlelap di kamar masing-masing. Hanya Jimin saja yang masih cemas sebab sudah pukul dua dini hari Seokjin masih belum juga pulang.
Lalu saat Jimin pergi ke dapur untuk menghangatkan makanan yang sore tadi sempat ia pesan khusus untuk Seokjin. Dalam pikirnya, Seokjin akan kelaparan dan belum makan malam. Jimin tidak tau Seokjin akan selarut ini belum sampai rumah.
Suara ting beberapa kali terdengar, pin masuk rumah yang salah berulangkali. Jimin membeku sekejap, takut-takut maling mencoba membobol rumah. Panci kecil di tangannya, ia letakkan kembali di tempat semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Equanimity
أدب الهواةKetakutan masih saja membayangi kendatipun kami sudah kembali bersama setelah semua badai yang membabat kami. Tiang kami kembali kokoh setelah dirobohkan dengan menggenaskan. Kembali semula. Hanya aku yang masih menyimpan sisanya. Kupikir akan leb...