WARNING : CERITA INI HANYA UNTUK HIBURAN, TIDAK ADA MUATAN EDUKASI SAMA SEKALI. JIKA ADA ADEGAN DI LUAR NALAR, PLEASE! DONT TRY AT HOME. KEJADIAN DALAM CERITA INI HANYA ADA DI DUNIA WATTPAD.
Uni menutup kepalanya dengan bantal, ketika pagi ini Maknyai sudah mengomel - ngomel. Biasa lah ya... syndrom yang di derita kaum perempuan jika sedang tidak ada uang. Efeknya sungguh luar binasa.
Maklum, perempuan kan mempunyai 2 bibir, jadi cerewetnya Naudzubillah...
Tidak ingin omelan itu berlanjut dengan menyindir - nyindir dirinya yang telat menikah, Uni segera bangun untuk sidak isi dompet dan mengulurkan selembar uang bergambar Soekarno - Hatta simpanan terakhirnya.
Dan benar saja, kegalakkan maknyai segera berhenti karena sudah mendapatkan obatnya.
Uni kembali melanjutkan tidurnya, ia harus me-recharge energi untuk bekerja nanti siang. Karena di bulan Ramadhan ini, jam kerja dimajukan. Tujuannya supaya sebelum waktunya berbuka, bimbel tempat Uni bekerja sudah selesai beroperasi.
Uni meraih ponsel untuk melihat jam. Banyak notifikasi pesan masuk dari group SD dan SMA. Ia batal melanjutkan tidur dan mulai scroll layar ponsel untuk membaca ghibahin teman - temannya.
Di group chat SD ada rencana untuk mengadakan reuni. Sedangkan di group chat SMA ada undangan untuk mengadakan bukber.
Uni meletakkan kembali ponselnya dan memejamkan mata. Dari kedua undangan tersebut, reuni SD lebih menggelitik hatinya. Karena ia memang sudah lama tidak bertemu teman - temannya semenjak ayahnya di mutasi keluar kota.
Angan Uni menerawang pada satu nama yang paling berkesan dalam hidupnya. Hingga hari ini, selalu ada penyesalan di hatinya karena ia dan sang gebetan harus berpisah, ketika Uni sedang sayang - sayangnya.
Bagaimana tidak sayang? Pria itu adalah cinta pertamanya. Teman yang membuat Uni selalu bersemangat untuk berangkat ke sekolah demi meraih ptestasi. Ya, meskipun di masa depan ia harus puas hanya menjadi tentor di sebuah bimbel dan side job menjual ebook dari tulisan tidak jelas hasil halunya.
Hidup Uni yang biasa - biasa saja itulah yang membuatnya rajin tidak menghadiri undangan sosialita. Apalagi saat ini dirinya masih single di usianya yang sudah di atas kepala 3. Benar - benar sebuah prestasi yang membanggakan karena Uni masih sanggup mempertahankan keperawanan di usia sekarang.
Jelas ini sebuah kebanggaan, melihat di luar sana banyak gadis rasa janda. Upsss...
Tapi Uni pede dong... Dirinya kan memiliki prinsip, semakin langka semakin mahal nilainya. Ibarat barang antik di museum. Semakin berumur semakin dicari dan dibeli dengan harga mahal.
Kembali ke reuni Sd. Sejak 5 tahun yang lalu, Uni memang sudah mendapatkan nomor kontak Dito si cinta pertamanya. Sayangnya, ketika ia bisa merajut kembali tali silaturahmi, lelaki itu baru saja melamar sang kekasih. Dan setahun yang lalu, Dito menghubunginya untuk mengajak bergabung di group SD.
Uni menatap sebuah japri dari nomor yang belum ia simpan di memori ponselnya. Setelah stalking foto propil si pemilik nomor, Uni baru membuka pesan tersebut.
+628xxxxxxxxxx : Hai Uni. Masih ingat aku tidak?
Pesan tersebut membuat Uni merasa geli. Selama ia menjadi teman sekelas si pengirim chat, pria tersebut tidak pernah mengajak Uni berbicara seperti teman - teman lelaki Uni yang lain. Karena hati Uni sudah bertaut dengan Dito, jadi ia pun masa bodoh dengan seorang Reihan.
Yunita : Ya masih lha. Kamu kan satu - satunya teman yang belum pernah bicara padaku.
Setelah mengetik balasan pesan berupa sebuah sindiran, Uni pun menyimpan nomor Reihan ke kontak telpon.
Tak berapa lama kemudian balasan chat dari Reihan tiba.
Reihan : H +3 setelah lebaran datang ke reuni SD ya. Harus datang loh!
Yunita : Ogah males. Jauh pula. Aku juga nggak tahu nginep dimana.
Uni mencoba mengarang alasan. Ya kan, dirinya tidak sanggup bertemu Dito yang datang bersama anak dan istrinya. Bisa ambyar hati Uni, mah!
Reihan : Pokoknya harus datang!
Yunita : Ogah
Reihan : Kujemput
Yunita : Bukan itu dodol. Aku bingung mau nginep di mana?
Uni mencoba mengeluarkan alasan. Soalnya kota yang menjadi tempat reuni itu, hotelnya jauh dari terminal. Uni juga tidak mungkin langsung pulang karena takut kemalaman di jalan.
Kalaupun menginap di rumah salah satu temannya, Uni merasa sungkan. Bagaimanapun juga kehidupan single berbeda yang yang sudah double, apalagi tripel.
Reihan : Menginap di rumahku juga boleh. 🤗
Uni tertawa geli. Reihan kesambet apa ya? Dari si cuek tiba - tiba menjadi pria penuh rayuan begitu.
Yunita : Mending sponsori bayar hotel buat menginap deh. Aku sungkan banget sama nyonyamu. 😄✌️
Reihan : Boleh deh kubayarin hotelnya. Tapi kamu harus mau tidur kutemani ya? 😍
Uni tidak membalas pesan Reihan. Ternyata temannya yang satu itu benar - benar sinting.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Reuni (End) Sudah Tersedia Ebooknya Di Playstore
General FictionYunita seorang wanita berusia 34 tahun yang belum menikah. "Reuni itu adalah momok. Ketika kamu masih 'nothing' dan bertemu teman - temanmu yang sudah menjadi 'something' itu akan berubah menjadi susudua. Tapi tidak apa - apa, deh. Siapa tahu ketem...