1.

276 76 77
                                    

Ayla bergegas mengambil kunci motor, dia sudah telat 1 jam yang lalu karena ketiduran.

"Aduh kok aku bisa ketiduran sih, pasti Fia udah ngomel-ngomel nih"

Ayla terburu-buru, hampir saja ia terpeleset.

"Kalo jalan itu jangan buru-buru Ayla, nanti jatuh," omel Yasmin ( mamanya Ayla).

"Iya ma hehe, abisnya Ayla udah telat nih," menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Emang mau kemana?" Tanya Yasmin.

"Mau beli buku sama Fia ma. Ya udah Ayla pamit ya ma, assalamu'alaikum," pamitku sambil mencium tangan Yasmin.

"Wa'alaikumussalam, pulangnya jangan kesorean yah."

"Siap ma."

Ayla Oktavia Mahendra, gadis mungil yang manis. Sering di panggil Ayla. Gadis bungsu dari keluarga Mahendra. Sifatnya yang cerewet dan ceria membuat semua orang nyaman berteman dengannya. Dia pendiam jika bertemu dengan orang baru, saat marah, dan saat ada masalah. Selain hobi membaca dia juga hobi tidur wkwkwk.

Setelah 15 menit dibawah sang mentari akhirnya aku sampai juga di rumah Fia.

Tok tok tok
"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam, eh ada kak Ayla. Masuk kak," sambut Rina.

"Iya Tante, Fia nya mana Tan?" Tanyaku.

"Fia lagi di kamar, masuk aja"

"Iya Tan"

Ayla pun langsung otw ke kamar Fia.

"Lama banget sih kak," protes Fia.

"Iya tadi ketiduran, sorry." dengan tampang watadosnya.

"Dasar kebo. Udah yuk kita langsung otw, udah nggak sabar nih."

"Iya iya... Nggak sabar banget sih"

Fia Rahmadani, adik sepupu Ayla karena Tante Rani adalah adik dari papanya Ayla. Fia 2 tahun lebih muda dari Ayla. Tetapi karena tubuh Ayla yang kecil jadi mereka kelihatan seumuran.

"Mah, Fia sama Kak Ayla pergi dulu ya. Mau ke toko buku," pamit Fia.

"Eh buru-buru amat," kata Rani.

"Iya mah, udah ngga sabar hehehe."

"Pulangnya jangan kesorean ya."

"Iya ma," kata Fia sambil mencium tangan Rani.

"Ayla sama Fia pergi dulu Tan, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam, hati-hati."

15 menit kemudian, mereka sampai juga di toko buku.

"Eh dek, nanti mampir ke taman yuk, udah lama kan kita nggak kesana"

"Oke santai aja kak."

"Eh kak menurut kakak bagus yang mana?" Tanya Fia sembari memperlihatkan novelnya.

"Menurut aku sih bagusan yang kanan"

"Oke aku pilih yang kanan aja. Btw kakak udah Nemu novelnya?"

"Udah nih," kataku sambil menyodorkan novelnya.

"Oke, ya udah yuk ke kasir," sambil menenteng 3 novel di tangannya.

Duh, ini panggilan alam nggak bisa nanti aja apa, batinku.

"Eh dek kakak nitip yah, kebelet nih," tak lupa dengan cengiran khasku.

"Ah kebiasaan. Ya udah sini, mumpung aku lagi baik"

"Nih, nanti langsung ke parkiran aja ya"

"Iya."

Buru-buru aku ke toilet.

Hahh akhirnya lega juga, batinku.

Setelah itu aku langsung bergegas ke parkiran.

Mana sih tuh anak, dengan wajah kesalnya.

"Kak Ayla"

Eh itu kan suara Fia tapi mana orangnya, batinku sambil mengedarkan pandangan

Nah itu dia. Lalu aku berlari ke arah Fia.

Dan... Bruk

"Aww," rintihku.

"Aduh maaf, enggak sengaja," Kata seorang cowo, sambil mbantu aku berdiri.

"Engga papa kok kak," kataku lembut

Tak sengaja pandangan kita bertemu.

"Dek Ayla," Kata cowo yang nabrak tadi.

Loh kok dia tahu namaku.

"Kakak nggak papa kan?" Tanya Fia. Entah sejak kapan dia di sampingku.

"Engga papa kok dek"

"Ya udah buruan pulang yuk" kata Fia tak sabar.

"Iya duluan aja."

Lalu Fia kembali ke motornya.

"Eh maaf ya dek yang tadi nggak sengaja"

"Iya nggak papa kok kak, ini juga salah aku lari nggak lihat kanan kiri dulu." tak lupa dengan cengirku.

"Kak cepetan" teriak Fia

Duh anak yang satu ini emang  nggak sabaran banget, batinku.

"Ya udah kak, aku pergi dulu." pamitku.

"Iya hati-hati." katanya.

Author POV

"Lama banget sih kak," protes Fia

"Kamu nggak sabaran banget sih, tadi tuh abis minta maaf"

"Iya deh, kita nggak jadi ke taman ya kak, kayaknya mau hujan nih."

"Iya juga, bisa abis nanti sama mama kalo pulang basah kuyup"

Dengan kecepatan yang secepat kilat akhirnya mereka sampai juga di rumah Fia. Wkwk secepat kilat emang ada yah. Author ada-ada aja.

"Dek, aku langsung balik yah"

"Iya, nih Novelnya," sambil menyodorkan kantong plastik.

"Makasih, salam ya buat Tante Rani"

"Iya santai aja kak"

Ayla pun langsung tancap gas. Dia harus sampai rumah sebelum hujan turun.

--------------------------------------------

Jangan lupa vote dan komennya ya...
Ini adalah tulisan pertama aku jadi maaf kalo masih acak"an.

Rasa TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang