7.

100 51 12
                                    

Ayla duduk di teras rumah sembari memikirkan sesuatu.

Iqbal apa kabar ya. Udah setahun ini nggak ketemu, Tika juga. Ahh aku rindu masa-masa kita dulu,

"Kak Ayla" suara itu membuyarkan lamunan Ayla.

Ayla menatap ke sumber suara "Dalem, ada apa tar?"

"Berangkat ngaji yuk" ajaknya. Ayla menatap jam tangannya sudah menunjukkan pukul 17.35 WIB

"Kamu duduk dulu ya, Kakak mau siap-siap dulu" ucap Ayla lembut

"Siap kak"

Ayla berjalan santai masuk ke rumah.

Setelah wudhu dan mengenakan mukena Ayla turun dan berpamitan

"Ayla berangkat dulu ya ma" sembari mencium tangan Yasmin

"Iya hati-hati. Nanti kalo Abang udah pulang mama suruh dia buat jemput kamu" tutur Yasmin

"Siap ma, assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Ayla berlari keluar ke arah gadis kecil Tari.

"Yuk dek berangkat"

"Eh ayok kak."

Mereka berdua berjalan beriringan melewati jalan setapak.

"Kak Ayla tadi di cariin" ucap Tari

"Dicariin siapa dek?" Tanya Ayla kebingungan, pasalnya baru kali ini dia dicariin seseorang

"Kak Satya, dia bilang gini Kak Ayla belum berangkat?  Terus aku jawab deh belum, samperin dong kak hehehe, terus dia bilang kamu aja sana" cengirnya.

"Terus terus" Tanya Ayla kepo

"Ya udah terus aku samperin kakak deh" katanya.

Ngapain ya Kak Satya nyariin aku, batin Ayla.

"Eh udah adzan Kak, ayo cepetan" ujar Tari sembari berlari

"Eh iya tungguin dek", Ayla pun menyusul gadis kecil itu.

🌻🌻🌻

Ayla POV

Selesai sholat aku mengikuti Kak Satya untuk membantu mengajari anak-anak mengaji.

"Kita hafalan dulu seperti biasa ya" ujar Satya.

"Iya Kak. A'udzubilla himinassyaitonirrajim..."

Selesai hafalan, mereka langsung berebut ingin mengaji. Anak laki-laki  dengan Kak Satya, sedangkan anak perempuan denganku.

"Kak Ayla, aku pertama dong" ujar Tari.

"Aku aja Kak" Celsy ikut nimbrung.

"Kak aku kedua ya" ujar Keisha.

Dan masih banyak lagi...

Aku bingung harus bagaimana, ternyata agak susah juga ngendaliin anak kecil hahahah, hadeh sabar Ayla.
Ayla melirik Satya yang duduk tak jauh darinya. Dia nampak tenang.

"Yang nggak berisik nanti ngaji pertama" Kataku

Setelah aku berkata seperti itu semua pun diam, hah akhirnya diam juga, batinku

"Kamu anak baru ya?" Tanyaku kepada gadis kecil di depanku

Dia hanya diam saja, ah aku harus bagaimana ini. Aku tak pandai merayu anak kecil, batinku

"Nama dia siapa?" Tanyaku sembari melirik Kak Satya

"Ita kayaknya, aku juga tak tahu" katanya

"Ita, ngaji sama Kakak yuk" ajakku

Dia masih tetap diam. Jangan tanya anak yang lain, mereka kembali berisik.

"Anak perempuan masa nggak bisa merayu" ujar Satya

"Emang nggak bisa. Keisha giliran kamu" ketusku

Saat sedang mengajari Keisha mengaji, Satya bersuara

"Ita ngaji sama mama Ayla ya." katanya lembut

Apa tadi dia bilang? mama?, Batiku

Tari yang mendengar aku dipanggil dengan sebutan "Mama" pun dia tertawa  "ahahahaha mama Ayla papa Satya" teriak Tari sembari berlari keluar dan mengulang apa yang dia katakan tadi.

Kini tidak hanya Tari yang tertawa, hampir semua anak tertawa dan mengikuti apa yang tari ucapkan tadi

Aku melirik Kak Satya meminta penjelasan, sedangkan dia hanya tertawa kecil. Ah dasar

Aku hanya menunduk menyembunyikan rona merah di pipiku. Ah rese banget sih tuh anak, batinku

Aku melanjutkan kembali mengajar anak-anak yang sempat terhenti.












____________________________________________________________________
Gimana? Part ini sedikit banget ya😌
Jangan lupa coment and votenya kak:)
Biar author makin semangat nulisnya hhhhe

Rasa TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang