12.

83 27 39
                                    

Pagi ini kami berlima sarapan bersama. Berlima? Siapa aja? Yang pasti Mama, Papa, Bang Dika, Putri, dan terakhir Aku. Yups Papa udah pulang dari luar kota tadi setelah subuh. Ku kira masih 1 Minggu lagi ternyata tugasnya udah selesai dan Papa langsung pulang katanya udah rindu masakan Mama wkwk.

Setelah selesai sarapan Aku, Putri, dan Bang Dika berangkat ke sekolah. Lebih tepatnya Bang Dika nganterin Aku dan Putri hehe.

"Abang nanti nggak bisa jemput kalian, jadi kalian nanti nebeng sama temen aja ya" tuturnya.

"Lho kenapa nggak bilang tadi di rumah aja Bang? Kan kita bisa naik motor ke sekolahnya ya nggak Put?" Sahutku.

"Iya bener tuh, nanti kita pulangnya gimana nih" gerutu Putri.

"Ya sepintar-pintarnya kalian aja" kata Dika cengengesan.

"Dasar Abang nggak ada akhlak"

"Ya sorry jangan ngambek dong Dek"

"Hem"

Aku keluar dengan muka masam tak lupa dengan menutup pintu kasar.

"Yah merajuk dia Bang" Kata Putri

"Dah biasa mah, sana kamu susul dia Put"

"Sip, Putri susul Ayla dulu ya"

Putri berlari menyusul Ayla dan mencoba mensejajarkan langkah Ayla.

"Muka Lo kusut amat Ay"

"Abisnya pagi-pagi udah bad mood aja nih gara-gara Abang"

"Ya udah santai aja kali Ay nanti kita coba tanya Kak Fino atau Kak Arjun"

"Oh ya bener juga kata kamu, aku hampir lupa kalo ada mereka"

"Pikun si Lo"

Aku melirik Putri tajam. "Lo juga pikun"

Skip.

Kriing kriing kriing...
Bel masuk berbunyi bersamaan dengan masuknya ketua kelas.

"Pagi guys, berhubung Para guru sedang mengadakan rapat, kita di kasih tugas di suruh melanjutkan merangkum yang kemarin. Kalo udah selesai jangan berisik" Jelasnya.

Yes bisa push nih

Kuy mabar

Kuy lah

Bisa lanjut molor nih

Eh kantin yuk guys

Kelas yang tadinya hening kembali ramai, yang cowo sudah pasti auto push rank wkwk. Ada yang ngelanjutin molor, ada juga yang ngegosip, dandan, kalo yang pinter mah dah pasti ke perpus. Aku dkk memilih ngantin.

Kami memilih meja paling pojok karena hanya itu yang kosong. Saat sedang bercanda ria, kantin yang tadinya tenang sekarang ricuh karena kemunculan most wanted.

Kak Fino cool banget.

Suami aku dateng tuh.

Uhh Kak Kevin lebih cool.

Itu siapa di sebelah Kak Fino ya? Lumayan juga.

Hi Kak Angga.

Begitu lah kurang lebih pujian yang diberikan.

"Ya elah gitu aja heboh" Kataku.

"Belum pernah liat cogan kali wkwk" sahut Dita.

"Mungkin hahaha"

"Eh mereka kesini guys" tutur Novi

"Hi boleh gabung?" Tanya Fino

"Duduk aja kali Bang kek sama siapa aja ya nggak guys" sahutku

"Yups" kata Nida.

"Oh ya kalian belum pada kenalan kan? Nih ada Kevin, Angga, Arjun, dan itu yang di ujung namanya Bagas.

"Oh ya salam kenal Kak, aku Ayla, ini ada Putri, Novi, Dita, dan itu yang terakhir Nida"

Kami berkenalan satu sama lain. Setelah itu bercanda ria.

"Kok Abang bisa kenal sama Arjun sih?"

"Ya kenal lah kan kita sekelas" jawab Fino.

Aku hanya ber O ria.

"Udah kayak geng aja kita ya wkwk" kata Putri.

Kami melirik satu sama lain dan akhirnya pun tertawa.

"Wkwk iya nih bikin geng aja sekalian" celoteh Kevin.

"Boleh juga" sahut Angga.

"Kita para cewek mah makmum aja" kata Dita.

"Aku mah setuju sama Dita"

"Pakek Gue-Lo aja lebih nyaman Ay, sekali-kali kan ya guys" kata Bagas.

"Hu'um" sahut Novi.

"Gimana nih gengnya?" Tanya Arjun sembari menyenggol lengan Fino.

"Boleh aja" jawab Fino.

"Oke tos dulu dong biar tambah akrab" kata Kevin.

Skip🌻🌻🌻

Kriingg kriingg kriingg

Bel pulang berbunyi Aku bergegas merapikan buku-buku lalu otw pulang.

"Ay, jadi kita pulang naik apa?" Tanya Putri

"Ya terpaksa naik angkot lah"

"Gue nggak mau"

"Serah Lo." Kataku.

Aku berjalan meninggalkan Putri rasanya pengin cepat-cepat pulang.
Aku duduk sendiri di halte ntah dimana Putri dia belum nongol juga. Ah biarin aja lah, Batinku.

Selang beberapa menit terdengar suara klakson mobil.

Tiin tiinn.

Aku mendongak mencari tau siapa gerangan seseorang di balik kaca mobil itu dan ternyata dia Arjun.

"Ay mau balik bareng nggak?" Tanya Arjun

"Boleh"

Saat sudah di dalam mobil aku dikejutkan dengan sosok Putri.

"Pantesan aja Lo nggak nyusul Gue ke Halte ternyata Lo nebeng Arjun" ucapku sinis.

"Ya iya lah males banget Gue kalo harus naik angkot"

"Gaya Lo udah kek tuan Putri"

"Gue emang Putri ya, Lo lupa nama Gue Putri!"

"Sans aja kali nggak usah nge gas gitu. PMS ya Lo"

"Udah deh ribut mulu" Lerai Arjun.

"Hem ya udah Gue mau tidur dulu nanti kalo udah sampe bangunin ya" Kataku lalu memejamkan mata.

"Tidur apaan tuh depan udah rumah Lo" Tutur Arjun.

"Owalah iya kok Lo nggak bilang si kalo mau sampe"

"Ya Lo dari tadi ribut mulu" Tegas Arjun sembari menghentikan mobilnya.

"Ya udah Gue masuk dulu. Thanks ya Ar" Kataku.

"Sama-sama, besok kalo mau bareng chat aja"

"Chat apaan emang Lo punya nomer Gue?"

"Oh ya lupa. Minta nomer Lo dong"

"08***********"

"Okey Lo boleh keluar"

"Heem"

"Yuk Put", ajakku sembari melirik ke jok belakang

"Lho Putri mana?"

"Udah keluar dari tadi" sahut Arjun.

"Owalahh kok Gue nggak tau ya. Ya udah Gue pulang bye"


__________________________________

Next nggak??

Rasa TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang