8

94 45 10
                                    

Seperti biasa aku duduk di balkon sembari menatap bintang-bintang, ditemani dengan segelas coklat panas. Sungguh nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan.

Kenapa saat aku di dekatnya selalu merasa nyaman? Apa aku udah mulai suka sama dia?, Batinku

"Ah apaan sih, nggak ini nggak boleh terjadi." sembari menggelengkan kepala

"Eh kenapa Lo?"

"Astaghfirullahal'adzim Putri, ngagetin aja kamu untung aku ngga punya riwayat penyakit jantung. Sejak kapan kamu di sini?"

"Sejak kamu ngomong sendiri. Oh ya untuk sementara waktu gue nginep di sini soalnya orang tua gue ke luar kota"

"Ohhh ya udah, tapi jangan ngiler kamu ya, awas aja"

"Ye gue anti ya kalo soal begituan. Eh btw tadi Lo lagi mikirin apaan? Udah punya gebetan lagi Lo?"

"Apaan sih, ya nggak lah," sembari buang muka

"Alah bilang aja iya" ledek Putri

"Aku sih nggak tahu yah aku suka sama dia atau enggak. Tapi kalo aku lagi di dekat dia rasanya tuh nyaman gimana gitu" sembari melangkahkan kaki ke ranjang.

"Mungkin Lo udah mulai suka kali sama dia"

"Mmm ya pokoknya gitu deh, tapi ya masa aku suka sama orang yang umurnya udah jauh beda sama aku. Itu kan bukan tipe aku banget" protesku.

"Ya gimana Lo aja lah, jodoh kan nggak semua tentang umur. Banyak kan di luar sana yang jodohnya lebih muda atau bahkan lebih tua"

"Eh kok malah bahas-bahas jodoh sih"

"Lah kan Lo yang mulai"

"Kamu kali"

"Lo"

"Kamu"

"Lo"

"Kamu." sembari menatap Putri tajam

Aku pun memunggungi Putri.

Setelah 5 menit saling diam, Putri pun bersuara

"Ah udah deh mau tidur aja gue, capek"

"Ya udah tidur aja Sono"

Aku pun melangkahkan kaki ke luar kamar. Berdebat dengan Putri rasanya bikin laper.

"Bikin nasi goreng aja kali ya"

Ku buka tudung saji dan ku lihat masih ada nasi sedikit, cocok lah buat manjain cacing-cacing.

Saat sedang fokus memotong bawang, kudengar langkah kaki sedang menuju dapur.

"Eh kebo mau masak apaan?" Sembari menuangkan air ke dalam gelas:v

"Apaan sih bang kepo ae"

"Ye di tanyain malah"

"Tuh nggak liat ada nasi"

"Ya biasa aja kali dek mukanya, sensi amat"

"Biarin lah"

"Abang mau dong, laper nih"

"Iya udah, sana jangan gangguin"

Setelah matang, aku pun bergegas ke ruang tengah sembari membawa dua piring nasi goreng.

"Bang ambilin Ayla minum dong"

"Ambil sendiri kenapa?"

"Lah Ayla repot nih kanan kiri bawa piring"

"Iya iya bawel"

"Tumben masakan kamu enak dek"

"Ya jelas Ayla" sembari mengibaskan rambutnya

"Dih baru bisa bikin nasi goreng aja bangga"

"Ye suka-suka Ayla lah. Ya udah Ayla ngantuk nih mau tidur, itu Abang aja ya yang nyuci" sembari tersenyum manis dan mengedipkan sebelah matanya.

"Nggak cocok kamu kaya gitu dek"

Aku hiraukan ucapan Abang tadi. Ku langkahkan kakiku ke kamar dan ku dapati Putri sudah berada di alam mimpi. Aku pun membaringkan tubuhku dan menyusul Putri ke alam mimpi.

🌻🌻🌻

Hujan turun dengan derasnya, Ayla dengan cepat berlari hingga tak sadar melewati jalan setapak yang sepi. Terlihat ada dua orang bertato di ujung pandang. Ayla mencoba memutar arah tetapi di belakangnya sudah ada seorang preman yang entah kapan datangnya.

"Hi cantik?" Kata seorang preman dengan rambut kritingnya

"Ja-jangan sentuh sa-saya"

Ayla mencoba kabur tetapi sayang tangannya sudah dicekal oleh salah satu preman tadi.

"Mau kemana cantik?" Sembari mengusap dagu Ayla

"To-tolooongg" teriak Ayla

"Mau kamu teriak-teriak sampai suara kamu abis pun nggak ada yang akan nolongin kamu" ujar seorang preman sembari tersenyum miring.

"Lepasin sa-saya!"

"Kami akan lepasin kamu, tapi serahin semua barang-barang kamu" sembari menodong pisau.

"Sa-saya nggak pu-punya apa-apa"

"Alah gledah tasnya tom"

"Siap bos"

Saat premannya sedang fokus menggeledah tas Ayla, dia mencoba kabur. Dia gigit tangannya dan dia langsung lari dengan sekuat tenaga.

"Toloonggg"

Gedebug (anggap aja suara orang jatoh)

"Aww" ringis Ayla

"Ternyata cuma mimpi" Hela nafas kasar

Aku pun melirik jam Doraemon kesayanganku dan...

"What? Jam ½7. Bisa telat nih, Putri kenapa nggak bangunin aku coba"

Aku pun bergegas mengambil handuk dan mandi.


__________________________________

Rasa TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang