11-Pesta Perayaan

134 24 3
                                    

Happy reading 🤗️😊😌

Setelah mengganti gaunnya dengan baju biasa dari salah satu toko baju yang menggratiskan semua pakaian selama hari itu.

Tapi, sayangnya itu baju-baju yang ada di toko itu terlihat sangat ketinggian zaman, mungkin itu adalah toko yang ikut menghilang, makanya meski pun gratis tapi hampir tidak ada yang mau mengambilnya.

Pemilik toko itu juga membantu Athena mengobati luka di siku dan lututnya.

Setelah dari sana, Athena kembali berjalan-jalan dan melihat-lihat persiapan pesta, tapi pada akhirnya dia malah menyamar dan ikut membantu karna bosan.

Karna sangat sibuk orang-orang pun tidak ada yang menyadari kehadiran Athena. Mungkin karna Athena juga baru sekali menunjukkan wajahnya sehingga tidak ada yang begitu mengenalnya.

Athena merasa senang dapat membatu, tapi saat dia sedang menikmati nya tiba-tiba saja Aslan datang bersama puluhan pengawal yang membuat Athena terhenti.

"Yang mulia!" panggil Aslan dengan nada cemas. "kenapa Anda di sini?!"

Orang-orang yang mendengar teriakkan itu pun kaget sampai mematung sambil menatap Athena.

"Ah..." Athena pun mendesah pelan. "maaf sudah membuat mu khawatir, tapi aku bosan kalau hanya berdiam diri di istana yang sangat besar itu," ucap Athena.

"Tapi yang mulia, kenap--"

"Sudahlah, sekarang ayo kita kembali." Athena berjalan mendahului Aslan.

Dia merasa mendapat banyak tekanan dari tatapan yang mengarah padanya.

"Baik, yang mulia."

Athena pun kembali ke istana dengan pengawalan Aslan dan para pengawal.

Orang-orang tidak menyangka kalau Ratu mereka datang sendirian ke kota dan membantu persiapan acara. Bahkan orang yang tadi bersama dengan Athena masih syok berat.

"Yang mulia, tolong jangan ulangi lagi, bawalah pelayan dan pengawal kalau anda ingin keluar," ucap Aslan. "seluruh istana dibuat geger gara-gara anda menghilang," tambahnya.

"Hm... iya," jawab athena sambil mengangguk.

Selama di jalan semua mata terus tertuju pada Athena, sehingga membuatnya merasa tidak nyaman.

"Ada apa yang mulia? Kenapa wajah anda terlihat tidak enak?" tanya Aslan.

"Aku tidak suka di tatap terus menerus sepanjang jalan," cicit Athena pelan.

"Mau bagaimana lagi, anda sendiri yang kabur ke sini."

"Kalau tau gini mending aku gak usah keluar," gumam Athena. Aslan hanya menggeleng pelan mendengar itu.

Setelah tiba di istana, Athena baru sadar kalau istana sudah di hias dengan sangat bagus. "Apa perlu istananya di hias lagi?" tanya Athena.

Tiba-tiba saja segerombolan pelayan muncul di depan istana dengan wajah cemas.

"Yang mulia!"

Athena kaget mendengar teriakkan para pelayan nya.

"Yang mulia, lebih baik anda kembali ke kamar. Dan tolong jangan membuat kami semua khawatir lagi," ucap Aslan.

"Hm... iya, aku mengerti," jawab Athena dengan wajah menyesal. Dia merasa sudah menyusahkan banyak orang.

Athena pun kembali ke kamarnya dan tidur dengan tenang sampai perayaan tiba.

Tengah malam datang di iringi dengan perasaan senang semua orang, mereka sibuk berpesta dan bersenang-senang.

Satu kerajaan bersinar dengan terang padahal ini sudah tengah malam.

The Chosen QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang