Tidak apa-apa. Memang sulit untuk menata kembali perasaan yang terluka. Tapi kamu akan lebih belajar menghargai diri mu sendiri setelah nya.
***
Perjalanan bisnis di paris ternyata sekaligus untuk menghadiri pesta pernikahan sepupu Raffa. Izka tidak bersiap untuk pergi berpesta, dia hanya berfikir akan menemani bos nya bekerja.
Berakhir lah dengan Izka menghadiri acara pernikahan memakai setelan blazer kantoran.
Lagian Izka tidak protes kok, bukan masalah besar bagi nya karena dia memang hanyalah sekertaris di sana. Yang jadi masalah hanyalah senyum puas pak Raffa yang seolah berhasil mengerjai nya.
Beberapa orang menegur pak Raffa saat memasuki ballroom pesta. Seperti biasa, pak Raffa akan berjalan selayak nya superstar yang menjadi bintang tamu di pesta itu. Visualnya akan di puji kemana-mana, belum lagi kesuksesan nya.
Sementara Izka berhati getir berjalan di tengah pesta itu, seharusnya dia sebahagia ini dalam pesta pernikahan nya, namun kenyataan nya begitu kelam. Tak di sadari orang-orang, mata Izka berkaca-kaca menahan sakit mengikuti langkah pak Raffa dari belakang.
Sebelum memasuki sebuah ruang VIP, pak Raffa berhenti sejenak, berbalik pada Izka untuk bicara serius "Jangan katakan pada siapa pun kalau kamu sudah menikah, aku tidak ingin mereka semakin mendesak ku menikah jika tau kamu sudah menikah. Intinya jangan ada yang bahas tentang pernikahan, mengerti? " Tegas nya.
"Pak, aku tidak berniat untuk membahas pernikahan. Tapi kita sedang di pesta pernikahan, itu sama saja bapak masuk di sarang topik nya" Izka memperingati terlebih dahulu, tidak ingin di salahkan jika nanti ada yang membajas pernikahan.
"Oh iya. Ibu pasti semakin panas menyuruhku menikah" Pak Raffa geleng-geleng kemudian membuka pintu ruang VIP dimana semua keluarga nya berkumpul di dalam.
"Anak ganteng ibu, akhirnya datang juga" Sambut Ibu Fitri begitu melihat anak semata wayang semata wayang nya muncul.
"Ibu, semakin cantik saja. Aku hampir tidak bisa mengenali mu. Apa umur mu bertambah mudah? Kenapa seperti nya umur kita hampir sama?" Gombal Raffa pada ibu nya.
Ibu Fitri tersipu malu dengan gombalan anak nya "Kamu bisa saja"
"Izka, ibu dengar kamu sudah menikah. Bagaimana acara nya, lancar?" Ibu Fitri balik bertanya pada Izka.
Izka baru ingin menjawab tapi langsung di sela oleh pak Raffa.
"Ibu tau dari mana Izka menikah?" Potong Raffa.
Ibu Fitri balik memukul anak ganteng nya "Anak ini. Lihat lah, Izka saja sudah menikah. Kamu kenapa belum mau menikah? Jodoh yang mama tunjukkan buat kamu kurang apa? Mereka semua itu sempurna sebagai wanita"
"Ibu, jangan memukul ku, aku bisa malu di depan orang-orang" Pak Raffa merajuk memohon belas kasihan ibu nya.
Ibu Fitri memegang kepala nya yang terasa pening "Anak ku.." Keluh nya seperti akan menangis "Dia sudah kepala tiga tapi masih belum mau memikirkan pernikahan. Ya Tuhan, karma apa yang menimpa keluarga ku, garis keturunan ku bisa berhenti"
Pak Raffa memilih menjauh dari ibu nya, berbaur dengan kerumunan sebelum drama ibu nya semakin heboh.
"Izka, ceritakan pada Raffa bagaimana nikmat nya menikah, buat dia iri pada romantisme kamu dengan suami mu agar dia juga ingin menikah. Oke?"
Izka hanya mengangguk. Senyum terpaksa dia pancarkan hanya untuk menutupi ketir hati nya. Mau bagaimana lagi, dia tidak mungkin curcol tentang batal nya pernikahan nya di suasana seperti ini. Bukan waktu yang tempat yang tepat untuk mengatakan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTIED ME #NUBARYOU&I (SELESAI)
RomanceNulis Bareng YouandI publisher Rate 21++ Izka yang tadi nya sudah menghapus air mata nya, kini mewek lagi " Bapak benar, ternyata Daniel hanya menipu ku. Dia hampir saja membunuh ku saat aku mengetahui semua kebenaran nya dan membatalkan pernikahan...