Menyelesaikan Masalah

791 42 5
                                    

Warning!!! Rate 21++


Diharapkan kebijaksanaan pembaca


***



Ting tong

Izka memencet bel apartemen Raffa berusaha untuk tetap tenang.

Pintu apartemen itu terbuka seperti Raffa memang sudah menunggu kedatangan nya.

"Masuk" Ujar Raffa

Izka langsung menyodorkan map nya di depan pintu "Di sini saja pak, semua berkas nya sudah siap, bapak tinggal baca dengan seksama. Kalau setuju bapak bisa transfer uang nya nanti. Aku percaya kok sama bapak"

Izka memaksa Raffa memegang map yang di sodorkan nya kemudian berbalik ingin pergi secepat kilat.

"Izka!" Panggil Raffa dengan suara berat dan tegas, setelah beberapa hari Izka menghindari menghindari nya.

"Semua aman kok pak, surat nya lengkap" Izka terus berjalan menjauh dari pintu apartemen Raffa, bahkan tidak berbalik sedikit pun ketika bos nya memanggil nya.

Raffa harus mengejar Izka sebelum dia sampai di lift.

"Tunggu, aku menyuruhmu ke sini bukan hanya untuk rumah ith, tapi karena aku ingin bicara" Jelas Raffa.

Izka menundukkan kepala, masih tidak berani menatap mata Raffa "Tentang malam itu, aku minta maaf. Aku sudah berusaha menahan diri ku sebisa mungkin tapi entah mengapa aku menjadi kalap. Itu semua kesalahan ku, aku minta maaf"

"Tolong jangan marahi aku, aku minta maaf telah mengotori tubuh sempurna anda. Aku sendiri pun merasa jijik pada tubuh ku sendiri. Bapak tidak perlu khawatir aku akan melupakan malam itu dengan cepat" Lanjut Izka merasa begitu tertekan setelah kejadian malam itu. Dia sampai tidak tau harus menyalahkan dirinya sendiri atau bersedih karena kehilangan kesucian nya.

Raffa menarik tangan sekertaris nya masuk ke dalam apartemen. Agar mereka bisa bicara lebih leluasa lagi. Meskipun sempat ingin melawan Izka akhirnya menurut karena genggaman keras tangan Raffa di lengan nya menandakan dia tidak bisa lari lagi.

Raffa melepas genggaman tangan nya setelah Izka mau duduk di sofa.

"Itu bukan salah mu sepenuh nya. Aku akan bertanggung jawab untuk itu" Kata Raffa dengan tenang duduk di sofa.

Izka membulatkan mata nya, seperti nya dia salah dengar "Bapak tidak perlu merasa bersalah, itu murni karena kesalahan ku karena menggoda anda. Bapak tidak perlu tanggung jawab apa pun apa lagi merasa bersalah. Aku sudah putuskan untuk melupakan nya dan melanjutkan hidup ku. Tenang saja, ini akan berlalu dengan cepat" Tutur Izka dengan bibir gemetar menggenggam tangan nya sendiri.

Raffa mendengus "Kamu bisa melupakan nya dengan cepat. Tapi aku tidak"

"Maafkan aku pak" Izka menunduk dengan rasa bersalah.

Raffa berpindah tempat duduk ke samping Izka, membuat wanita itu semakin gugup "Aku ingin bertanggung jawab bukan karena aku merasa bersalah, tapi karena aku ingin kamu selalu di sampingku. Aku ingin mengulangi malam itu lagi bersama mu dan tetap bersama mu hingga malam berikut nya"

"Ha? " Izka kaget, mengangkat wajah nya untuk pertama kali berani menatap kembali mata bos nya.

Raffa memegang dagu Izka agar tetap menatap pada nya "Kamu benar, aku akan ketagihan setelah mencoba nya. Masalahnya aku hanya ingin melakukan nya bersama mu, bukan dengan yang lain. Bukankah harus nya kamu juga harus bertanggung jawab karena hal itu?

UNTIED ME #NUBARYOU&I (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang