Makan

490 62 16
                                    

Pertama kali lihat Kagami makan, Aomine agak kaget. Mereka awalnya nggak sengaja bertemu di Majiba. Karena meja lain penuh mau tak mau Aomine berbagi meja dengan Kagami.

Iris birunya auto fokus pada gunungan burger di hadapannya. Kagami asyik makan dengan lahap. Pipinya menggembung mirip hamster.

'Lucu sih. Jadi pengin cium-'

'Tunggu mikir apa sih- bukan itu woi maksudnya!'

Balik lagi sama porsi makan Kagami. Itu porsi orang apa beruang?

Aomine bengong, makanan dia sendiri sampai dianggurin. "Itu porsi makan lu?"

Kagami mendongak. Pipinya masih naik-turun gemas. Ia mengangguk pelan kemudian melanjutkan makannya. Aomine hanya mengerjapkan matanya, takjub.

Selesai menyeruput cola, Kagami menatap manusia di seberangnya yang anteng baca majalah anu. Matanya langsung iritasi melihatnya, makin merah dah.

"Lu- baca gituan di sini. Lu goblok ya?"

"Hah? Suka-suka gue lah. Gue beli pake duit, nggak nyolong."

"Bidi imit."

Remaja tan itu menutup majalahnya, salah satu tangan menopang dagu. Matanya menatap lurus Kagami yang masih menatapnya. Cengiran ditarik, ngeledek Kagami.

"Apa? Lu demen?"

"A-ap-Enak aja!" Pipi Kagami merah padam, kesal sekaligus malu. Cola kembali diseruputnya hingga tandas. Kagami menyenderkan tubuhnya pada kursi sambil menepuk pelan perutnya yang membuncit.

"Pfft-"

'Gemesin oi!' inner Aomine jingkrak-jingkrak.

"Gue baru kali ini liat orang hamil burger."

Kegiatan menepuk perut buncit terhenti. Iris crimson mendelik kesal. "Pala lu hamil burger."

"Jadi maunya hamil anak gue?"

"Anjing-"

Dada dielus brutal, mantra 'pait pait pait' otomatis diucap. Seenak jidat lebarnya oi si item ini astaga.

"Paan si. Gue bukan anjing!"

"Iya tau. Lu Arangmine Dakian kan?"

"Anjing-"

"Jadi yang anjing lu apa gue bangsad?"

Lalu keduanya terdiam. Mikirin topik obrolan. Daripada malah anjing-anjingan lagi, yang ada baku hantam depan publik. Manajer Majiba dah mondar-mandir dengan aura pengen ngusir daritadi.

"Lu suka burger?"

"Um. Apa aja gue suka sih sebenernya.. asal panjang dan gede."

Bangke, ambigu oi.

"Sosis mau?"

Ini lagi-

Raut wajah Kagami berbinar, Aomine hampir kena serangan jantung saking gemasnya. Aomine sempat nggak tega menodai Kagami yang kecewa tak jadi (yang ia pikir) ditraktir makanan.

"Hm.. Kapan-kapan dah gue kasih icip."

Yeu semprul. 'Sempat' doang ye?

"BENERAN?!"

Aomine menyeringai, "Lu pasti bakal demen."

Remaja surai merah yang tak tahu menahu siasat Aomine hanya mengiyakan. "Seenak itu ya?! Semoga gigitan pertama nggak ngecewain kayak yang pernah gue makan..."

"Gigit--?!"

"Emangnya lu makan gak di kunyah?"

Kedua tangan Aomine otomatis melindungi Daiki juniornya. Ngilu dengernya astaga, batin Aomine gonjang-ganjing.

Selagi Aomine merinding disko Kagami melirik ke bawah heran.

"Lu kenapa?"

"Melindungi masa depan."

"?"



End

Apa ini astaga wkwkwkkwk :(
Kagami minta dikarungin ah //dibunuh item item


Our AceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang