Fireworks

253 44 6
                                    

Hanya pada hari itu.

Aomine yang biasanya malas diajak main keluar selain one-on-one malah mendadak mengajak Kagami uhum-date.

Hanya pada hari itu.

Kagami yang biasanya malas memakai baju selain kaos sederhana atau kemeja kasual malah mendadak ingin memakai yukata.

Hanya pada hari itu.

Mereka yang biasanya bertengkar hanya karena hal kecil, mendadak akur dan berbicara lembut satu sama lain. Malah cheesy. Sampai akhirnya mereka tertawa lalu memutuskan untuk berhenti dan bersikap seperti biasa.

Kagami sadar. Aomine sadar.

Mereka tahu kenapa mereka pada hari itu sedikit berbeda dari biasa. Tak ada surprise. Hanya jalan-jalan biasa.

Berdoa di kuil. Jalan di tengah keramaian festival musim panas. Makan segala kudapan dari tiap kios (ini Kagami tentunya). Juga mencoba berbagai permainan tradisional di sana.

Kedua tangan mereka penuh kantung berisi hadiah dan makanan. Keduanya terlalu jago untuk main tembak-tembakan. Sampai hampir semua hadiah pada display berhasil mereka dapat.

Kagami senang, tentu saja Aomine ikut senang melihat orang terkasihnya bahagia.

Kalau diingat lagi tadi ada kejadian.

Dimana boneka yang Aomine incar untuk Kagami-sebuah boneka harimau kecil. Ternyata juga di incar oleh seorang anak gadis kecil, yang mengantri gilirannya bermain setelah mereka. Gadis itu sebelumnya merengek meminta boneka itu pada kakaknya. Namun setelah berhasil didapatkan orang lain, gadis itu terdiam.

Kagami yang mengetahuinya, menghampiri gadis tersebut. Seraya mengelus kepala mungilnya, ia berkata dengan lembut, "Kamu pasti suka sekali boneka ini ya? Ambilah. Kakak yang tadi sengaja mengincarnya untukmu lho."

Kagami tersenyum manis pada gadis itu dan memberikan boneka harimau tersebut padanya. Gadis kecil itu mendongak. Kedua tangannya perlahan menerima boneka pemberian Kagami. Matanya berbinar.

Sambil mengucapkan terimakasih gadis itu terlihat sangat bahagia. Tangan mungilnya melambai lucu ketika Aomine dan Kagami pergi.

Aomine terpukau. Kagaminya memang malaikat. Ia bahkan merasa sedikit bersalah saat memberikan boneka tadi tanpa izin dari Aomine.

"Ba~ka. Aku bisa belikan yang lain kalau kau mau."

Selanjutnya kekehan kecil terdengar manis dari pemuda merah di sebelahnya.

"Hmn. Kutunggu. Aku mau versi yang besarnya ya."

"Sebentar lagi ya.."

Kagami menoleh, Aomine menatap lurus sambil terus berjalan naik tangga. Kagami mendongak. Langit malam dengan sedikit bintang. Sudah selama itu kah mereka menghabiskan waktu bersama?

Tak terasa sebentar lagi hari berganti.

"Kagami, sudah sampai."

Lahan luas berumput dengan pagar kayu mengelilingi tebing yang ia lihat. Dari atas sini ia juga bisa melihat kota. Tempat yang bagus untuk melihat kembang api.

Tak hanya mereka, ada lumayan banyak orang juga disana. Aomine mengajak Kagami ke bawah pohon yang cukup rimbun. Karena tidak terlalu ramai katanya. Dia bilang juga orang-orang tak akan peduli, toh banyak dari mereka yang berpasangan atau sibuk sendiri.

Lockscreen ponsel dibuka. 23:59 PM. Jantung Kagami berdegup kencang. Ia sudah memikirkan banyak kemungkinan namun tetap saja ia tak bisa tenang. Ia gugup parah. Pipinya sedikit merona.

"Geh- canggung juga akhirnya hah?"

"S-siapa?!"

"Kau lah."

"Ugh-"

00:00 AM

"Selamat ulang tahun, Taiga."

"A-"

Suaranya tidak keluar. Aomine membungkamnya. Dengan sentuhan lembut dengan durasi yang sedikit lama. Ia tidak mendengar suara apapun meski kembang api berdentum keras. Pandangannya fokus pada sosok di hadapannya, yang menatapnya dalam.

Aomine melepaskan diri terlebih dulu. Membiarkan Kagami yang diam tersipu. Kedua iris merahnya merefleksikan cahaya kembang api.

Berkilauan.

Berkilauan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Indah.

"Kau lucu kalau malu-malu begitu."

"Apaan hah? Aku nggak dengar!"

Tentu saja ia dengar. Buktinya pipinya makin bersemu merah hingga telinga. Aomine berhenti meledeknya. Tangannya menggenggam tangan kanan Kagami.

Mereka menikmati pertunjukan kembang api berdua dalam diam. Kagami menyenderkan kepalanya di bahu Aomine.

"Makasih. Daiki."

.

.

.

AAAH HEPI BESDEI MY BEST BOY, OUR ACE KAGAMI! UHUHUU

Hiyaaah asik juga nulis ff kilat wkwkwk

Akhirnya bisa publish story lagi setelah storage hp penuh sampe gabisa instal wp wkkwk

Sekali lagi happy birthday, Kagami! ✨

Terus bakal ada sekuelnya buat birthday Aomine nanti, ya semoga aja saya mood nulis /harus oy demi otp

Jaa minna~ ฅ^•ﻌ•^ฅ

Our AceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang