Part 16

760 53 13
                                    

Monmaap nih ya author mau ngasih tau aja, klo Novel My Love Story udah ada bersi ebook yang klo kalian mau beli bisa nemu di Playstor / Google Playbook... Yang mau beli versi cetaknya tinggal buka hp, teros simpen nomor adminnya 0818331696, klo udah langsung ketik "Min, mau beli novel My Love Story by RhesiKim, doong!!" Gampang kaaaannnn.....

*** 

Di luar terdengar kasak-kusuk dan berhasil membangunkan Brenda dari tidurnya yang baru saja terlelap. Suara kasak-kusuk itu berasal dari beberapa penjaga yang berjaga di depan ruangan Brenda. Entah apa yang membuat para penjaga itu berisik seperti itu yang biasanya mereka selalu bersikap tenang.

Brenda memasang telinganya baik-baik, mencuri obrolan yang sedang para penjaga itu lakukan. Tak lama suara derap langkah kaki seolah menjauhi ruangan Brenda dan membuatnya mengerutkan alis penasaran dengan apa yang terjadi. Dirinya mencoba mencari tahu apakah para penjaga itu yang pergi atau bukan. Rasa terkejut dan bahagia merayapi hatinya. Rupanya pintu itu tidak dikunci sama sekali dan tak ada satu orang pun yang berjaga di depan pintu.

Berarti dugaannya benar bahwa suara derap langkah kaki tadi adalah milik para penjaga itu. Entah sengaja atau tidak, entah bodoh atau tidak, para penjaga itu membiarkan pintu ruangan Brenda tidak terkunci dari luar dan malah memberikan kesempatan bagi Brenda untuk mencoba kabur dari ruangan terkutuk itu.

Matanya mengedar ke seluruh penjuru lorong itu memastikan bahwa keadaan akan aman-aman saja dan memastikan sekali lagi bahwa memang tidak ada satu orang pun di sana. Melihat ke arah langit-langit lorong itu memastikan apakah ada kamera cctv atau tidak. Semua dirasa aman, Brenda menutup pintu di belakangnya dan mulai berjalan menelusuri lorong itu untuk mencapai pintu yang biasanya tidak pernah dikunci.

Brenda berhasil melewati satu pintu itu dan kini ia dihadapkan pada sebuah pintu yang memiliki sebuah kode unik untuk membuka pintu tersebut, dan hanya para penjaga dan beberapa orang lainnya yang mengetahui kode unik itu. Brenda mencoba memutar otaknya mencari akal bagaiamana cara membuka pintu tersebut. Ia mencoba memasukkan beberapa angka ke dalam kotak berukuran sedang itu dan selalu saja berakhir dengan pemberitahuan kode yang salah.

Waktu yang ia miliki tidak cukup banyak untuk menghindar dari para penjaga yang mungkin saja saat ini sedang berada dalam perjalanan kembali menuju ruangan Brenda dan kembali berjaga seperti biasanya. Tidak ada pilihan lain lagi, ia harus memilih antara kembali ke ruangan sebelumnya atau bersembunyi di balik pintu itu sampai pintu itu terbuka oleh seseorang dan dewi keberuntungan berpihak kepadanya. Atau justru ia malah akan ketahuan oleh seseorang karena mencoba kabur dari sana.

Yang menjadi tujuan utama dari pelariannya adalah memastikan bahwa orang yang dikurung oleh Nicolas bukanlah kakaknya seperti yang ada di dalam pikirannya. Brenda yakin jika suara pria itu sangatlah mirip dengan suara kakaknya. Tetapi mengingat Nicolas sendiri yang memerintahkan anak buahnya untuk melepaskan Brandon, dan ia sendiri yang mengantar kepergiannya. Jadi besar kemungkinan suara itu hanyalah sebuah kebetulan.

Sial. Suara langkah kaki mulai terdengar dari balik pintu itu sementara Brenda belum mengambil keputusan sama sekali tentang tindakan apa yang akan ia ambil. Bunyi yang dihasilkan dari mesin kotak berukuran sedang itu terdengar dari balik pintu, menandakan bahwa seseorang sedang membuka pintu itu dengan memasukkan kode unik tersebut. Saat pintu terbuka, Brenda dengan terburu-buru bersembunyi di balik pintu itu berharap keberadaannya tidak terendus siapa pun.

"Brengsek! Gara-gara pria sialan tawanan Tuan yang mencoba kabur dan memberontak, semua orang jadi kena bahkan termasuk kita yang tidak bertugas di sana sama sekali." Salah satu penjaga mengumpat dan mengelus ke salah satu temannya itu yang menyusul muncul dari balik pintu itu.

BRENDA HEATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang