Ceklek..."Assalamualaikum.."
"waalaikumsalam."
Kayaknya yang pulang paling terakhir hari ini seperti biasa selalu arion. Buktinya jam 7 isya tuh anak baru buka pintu.
"udah makan ar?" tanya sevan yang lagi sibuk bolak-balik masak buat makan malam.
"belom, mana sempet?gw haus." keluh arion membuka kulkas dan menenggak sebotol air dingin.
"telat mana sempat, he'em mana sempat keburu telat.." tiba-tiba nyahut ferio yang lagi ngobatin tangannya yang rada kegores dengan obat merah disofa ruang tengah.
"dah gih sana lo mandi! Bau anyep anjir lo."
Arion pun berjalan naik ke kamarnya. Pas banget arion naik, zio turun sambil bawa beberapa buku-buku. Kayaknya kelas dia sama arion besok mau ulangan harian matematika, zio tuh kalau belajar emang paling PW diruang tengah.
Ceklek...
pintu kembali dibuka sama vante juga arsen. "nih-nih guys baju seragam kalian dah gw ambilin dilaundry."
"berapa totalnya?" tanya zio yang bertugas ngatur keuangan yang dikeluarin perhari.
"naik anjir, nambah seribu tiap potong." jawab vante.
Tiba-tiba dari atas turun arion dengan sedikit buru-buru. "ngapa?" tanya arsen.
"eh kita belom bayar uang spp gimana woy?" sevan yang lagi didapur pun langsung ikutan nimbrung.
"emang tuh orang tua belum Transfer?kan spp kita mah ga perlu bayar." balas ferio.
"itu sebabnya anjir, para mama hukum kita buat dua bulan kedepan spp kita sendiri yang bayar." panik arion. Tega beut dah:(
"yah terus?akhir bulan lagi ada uang buat bayar kos bulan depan." panik zio juga.
Kadang begini nih, mereka kepepet masalah uang tanpa bantuan orang tua. Dan krisis uang adalah hal paling menyedihkan yang harus mereka jalani dengan ikhlas kadang.
"ambil kerja double time?" usul arsen. Dan mau ga mau terkadang jalan keluar yang paling baik adalah mereka mengambil dua pekerjaan saat pulang sekolah.
"ya mau gimana lagi, malam ini malam terakhir kita makan sayur sama ayam. Besok-besok indomie sama obat maag." miris sevan.
Nasib anak kos:') ya gini.
"yaudah yok makan dulu,keburu dingin sayurnya." ajak sevan ke meja makan.
Meskipun begitu mereka masih ada waktu buat happy-happy. "gila!gila gw hampir dijadiin gigolo berkedok mantu anjir!!" heboh zio sambil meraup ayamnya.
"lah gw hari ini kerja rodi sama banteng merah terus romusa sama banteng putih, mau resign ajalah gw kalau bosnya mereka berdua." keluh arion.
"siapa suruh kerja di kantor keluarga sendiri, mending lo resign aja deh jadi tukang cuci piring sono!sian gw liat lu ar." kata feo seenak jidat, dikata nyari kerja gampang kali ya.
"maunya."
"eh astaga gw sama arion besok ada ulangan mtk gimana woy?!!" histeris zio baru keingetan.
"WA arion is my ninja way,,,wwkwkwk." santuynya seorang zio.
"ar hp lo silence nanti ya." ledek arsen.
"lah lu enak berdua guru mtknya bu siska lah gw, pak darto. Klenger otak gw kalau dia yang jelasin." sungut kesal feo melihat ketidakadilan ini.
"iya saking klengernya tuh otak,lo sengajain nabrak dia didepan umum make es jeruk kan buat bales dendam?" celetuk vante, kalau diinget-inget waktu itu lucu banget, seorang guru paling jutek disekolah dimalu-maluin sama ferio,hilang sudah image baik pak darto tapi kalau ngajar jangan harap jantung kalian bakal sehat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shivviness
Teen FictionBahagia itu sederhana, ketika kita mampu membuat 1. zio sakit tenggorokan karena terlalu banyak ngegass 2. seorang arsen sakit badan karena mengepel seisi rumah 3. sevan yang main tangan gara-gara ga makan donat sehari 4. arion yang berubah aneh geg...