Irene masih berlari tanpa memperdulikan apapun, ia bahkan tidak berpikiran untuk menaiki taksi atau semacamnya, ia hanya berlari dan berlari, berharap seulgi baik baik saja dan ini hanyalah candaan yoora yang biasa ia lakukan pada irene
Nafas irene makin menggebu dan tak karuan, kekhawatirannya dan pikiran tentang seulgi mendorongnya untuk berlari melebihi batas yang ia bisa, hanya karna takut kehilangan orang yang sangat ia sayangi tersebut.
'Kak.. Kak seulgi kak.. Dia.. Dia makin parah..'
Ucapan yoora terngiang-ngiang di otak irene, ia benar-benar berharap ini hanyalah prank dan bukan kenyataan
Tak lama ia sudah sampai di lobby rumah sakit, karna begitu seulgi pingsan lagi yoora langsung membawanya ke rumah sakit terdekat, jadi sekarang seulgi sedang berada di ugd
Irene menunduk dan menahan tangannya di lututnya sembari masih mengatur nafasnya
Jantungnya berdegup kencang sekali, ia takut, keringat pun menuruni pelipisnya hasil dari berlarian tadi
Padahal jarang sekolah dan rumah sakit ini cukup jauh, sehingga irene pun memakan banyak waktu karna ia berlari
Pikirannya benar-benar kacau, ia tidak bisa menggunakan otaknya karna ia benar-benar fokus tentang seulgi
Setelah nafasnya mulai teratur ia pun berdiri tegak lalu mengusap keringat di pelipisnya terlebih dahulu, lalu ia berjalan cepat menuju ugd
Di situ ia langsung bertemu yoora
"Yoora!"
"Kak irene!" yoora yang melihat irene langsung berlari dan memeluknya
Tangis yoora pecah, irene pun makin khawatir dibuatnya. Ia mengusap punggung yoora pelan berusaha menenangkannya
"Yoora, seulgi dimana?"
"B-barusan dipindah.. Hiks dipindah ke ruang operasi.. Hiks" ucap yoora masih sesenggukan
Irene makin panik, tapi ia berusaha tenang karna jika ia ikut panik maka itu akan memperburuk suasana
Tak lama ada seorang wanita paruh baya mendatangi mereka
"Yoora.. Kakakmu dimana nak" ternyata itu adalah ibu seulgi
Ibu seulgi mendatangi yoora dan memegang bahunya
"Di ruang operasi maa" ucap yoora lalu memeluk ibunya
Ibunya tak bisa berucap apapun dan hanya terduduk lemas di lantai bersamaan dengan yoora
Irene yang melihatnya pun langsung lemas, karna ia bisa melihat betapa mereka berdua pasti sangat khawatir.
"Omma, yoora, ayo kita ke ruang operasi juga, kita harus menemani seulgi.." ucap irene pelan berusaha menahan tangisnya, ia membantu ibu seulgi dan yoora berdiri lalu mengusap punggung mereka pelan
Ia tersenyum tipis berusaha menguatkan, yang sepertinya berhasil karna kemudian mereka bisa berjalan cepat menuju ruang operasi
Mereka terduduk disitu, irene hanya bisa merapatkan kedua tangannya berdoa dan berdoa demi seulgi
Ia tak mengira hari ini akan datang secepat ini, ia pikir seulgi sudah membaik tapi ternyata tidak
Ia memikirkan apa yang terjadi jika..
Ia tidak mau memikirkan hal ini karna ia percaya seulgi tidak akan meninggalkan mereka'Tenang, gua baik-baik aja,gak usah khawatir. Bentar lagi juga sembuh'
Irene menangis pelan mengingat ucapan seulgi waktu itu,dengan senyuman lebarnya yang membuat matanya hilang
KAMU SEDANG MEMBACA
do you feel it too? (√)
Teen Fictiontentang seulgi, yang selalu ditindas disekolah. namun karna suatu kejadian sang penindas malah jatuh hati kepada seulgi. beberapa hal menghalangi kisah mereka jadi mari kita lihat, kisah dua orang, yang mungkin ditakdirkan untuk bersama, tapi tidak...