"ELL!!" Aku hampir berteriak dan masih di posisi yang sama masih menutup mulutku dan membolakan mataku.
Sosok El menoleh kearahku, dan aku langsung berlari kearah kakakku yang sudah memegang sebuah kotak kue. Aku langsung menarik lengan kakakku agar buru buru meninggalkan toko kue itu.
Sedangkan El, dia melihat seorang gadis yang kira kira seumuran dengannya tengah berlari dengan menarik tangan laki lakinya mungkin? El tidak peduli dan kembali memilih milih kue coklat itu yang menggiurkan.
Aku dan Kak Revan sudah sampai didepan rumah, aku langsung melangkah memasuki rumah sambil membuka ice cream yang dibelikan oleh Kak Indra.
"Lo tadi kenapa? Liat setan? Main tarik tangan gue aja! Kalau gue jatoh gimana?" Gerutu Kak Indra protes karena saat di toko kue dia ditarik kencang olehku.
"Alay kamu kak! Dasar alien!"
Kak Indra memang seperti alien! Sikap dia berubah ubah setiap waktu. Kadang dia bersikap dingin, kadang bersikap baik, kadang cerewet, kadang barbar, random hidupnya Kak Indra itu.
Aku memasuki kamarku dan membaringkan tubuhku keatas kasurku. Aku membuka ponselku dan mengabarkan teman temanku bahwa dia tadi bertemu Ell di toko kue.
Ella :
Woy woy woy!!
Lirik!
Penting!Yoobin :
Ada apa sayang😉Seonjun :
Atas gue jiji.Ella :
Tau gak tadi gue di toko kue ketemu siapa?😢Seonjun :
Siapa?Yoobin :
Ketemu siitem ya!Ella :
Kalo ketemu siitem gue udah bosen!
Demi apa gue tadi di toko kue ketemu ELLL!!!
😭Yoobin :
Paling Ell anak bu AniSeonjun :
Hahaha😂
Anak bu Ani yang kucel itu?😂Ella :
Serius ish!Seonjun :
No pict, hoax!Ella :
/Ella send photoSeonjun :
Masih gantengan juga gua😎Yoobin :
Jyjyq masElla :
10
(Read by 2)Aku berdecak sebal karena mereka hanya merespon bercandaan kayak begitu.
Aku menyimpan ponselku keatas nakas yang berada disamping kasurku. Aku memejamkan mataku dan menghela nafas panjang.
Ngomong ngomong, tentang Ell sebenarnya aku tidak tahu semuanya. Contohnya aku tidak tahu berapa umurnya, apakah dia masih sekolah atau tidak, apakah dia kuliah atau tidak. Ell tidak pernah mengungkapkan tentang dirinya lebih lanjut di media sosial. Menurutku dia adalah orang yang tertutup.
Sudahlah aku lelah. Aku memejamkan mataku untuk segera tidur. Dan tak lama kemudian kesadaranku hilang digantikan dengan deru nafas yang tenang menandakan aku tertidur.
≪━─━♡━─━≫
Aku hari ini berangkat sekolah diantar dengan Kak Indra, itu juga karena Kak Indra akan bertemu dengan temannya disekolahku, atau bisa dibilang aku numpang.
Setelah sampai aku mengambil tasku yang berada di kursi tengah dan keluar dari mobil, begitu pula dengan Kak Indra.
Aku mengernyit menatap Kak Indra. Dia ingin bertemu temannya atau gebetannya sih? Banyak gaya sekali pakai kaca mata hitam.
"Kak, kamu mau ketemu temen apa gebetan sih?" Aku menatap jijik kakakku.
"Sstt! Inilah yang dinamakan rezeki anak ganteng." Dia mengatakannya sambil tersenyum ke siswi siswi yang lewat.
"Malu maluin ah! Aku masuk dulu, bye!" Aku pun langsung bergegas masuk ke sekolah.
Aku berjalan menyusuri koridor koridor kelas sambil melihat lihat sekitar. Tiba tiba saat aku sedang berjalan ada yang mengagetkanku dari samping.
"Duar!!" Mereka berteriak serentak.
"Eh anjir bangsul satan b*tch lo semua!" Teriakku kaget.
"Untung gak dibentresin, hh" Seonjun tertawa sambil berdiri disampingku dan merangkulku.
"Kalo bentres gua cemplungin ke sumurnya gajah." Yoobin menimpali perkataan Seonjun.
"Ngapain sih pake ngagetin segala! Lo juga diem!" Aku berteriak dan menjauhkan tangan Seonjun yang merangkulku.
"Yah ngambek." Seonjun mencibir dibelakang dengan yang lainnya.
"Gak jadi beliin Ice Cream deh." Yoobin membuka suara yang membuatku seketika menoleh kearah mereka.
"Ayo kita ke kelas!" Aku kembali kebelakang dankembali berjalan sambil merangkul Yoobin Dan Seonjun.
Aku sudah sampai di depan kelasku. Akupun berpisah dengan mereka berdua karena berbeda kelas, sebelum mereka berjalan kembali mereka seperti biasa menjahiliku dengan mengacak ngacak rambutku sampai berantakan dan kabur begitu melihatku marah.
Yah itulah teman temanku. Aku berteman atau bisa juga disebut sahabat dengan kelima laki laki brengsek itu. Mereka adalah Yoobin dan Seonjun.
Aku nyaman berteman dengan mereka, mereka selalu ada disaat aku dalam keadaan apapun. Mereka sangat menyayangiku, begitu juga denganku. Mereka sudah menganggapku sebagai adik mereka sendiri, dan sebaliknya aku sudah menganggap kakakku setelah Kak Indra.
Aku sudah kebal dengan perkataan siswa siswa lain akan pertemananku dengan mereka. Seperti rumor bahwa aku berpacaran dengan mereka semua, mana mungkin aku mempunya pacar dua orang sekaligus, lagi pula mereka sahabatku. Juga aku tak luput dikatai wanita murahan. Mereka melihatku sangat dekat dengan kelima laki laki itu, tidak tahu karena iri atau apa mereka mengataiku yang tidak tidak. Tapi aku selalu dinasihati Seonjun dan Yoobin untuk tidak terlalu dipikirkan, katanya mereka hanya iri melihatku dekat dengan cowok cowok tampan seperti Seonjun dan Yoobin.
Tapi aku juga mempunyai teman cewek juga, buktinya sekarang aku sedang bercanda ria dengan temanku. Dia bernama Semi atau disebut cemi, tapi aku menyebutnya dengan Cem. Dia juga sering bergabung saat makan siang denganku, Yoobin dan Seonjun.
"Woy ada anak baru woy!!" Ari berlari memasuki kelas sambil berteriak membuatku yang sedang bercanda dengan Cem terhenti.
≪━─━─━─━─◈─━─━─━─━≫
Haii bertemu lagi dengan Assie^^
Assie tahu bahwa karya Assie ini abal abal. Tapi Assie tidak akan putus asa!
Assie akan tetap rajin up cerita ini!Tolong vote ya teman teman^^
Komen juga jangan lupa^^Salam lima jari dari Assie✋
KAMU SEDANG MEMBACA
Ell...
FanfictionMencari pekerjaan bukan karena uang, dia hanya mencari kesibukan agar dirinya tidak berdekatan dengan orang orang yang tidak menginginkannya.