11.

241 23 34
                                    

HAPPY READING!

Akan jauh lebih baik jika vote terlebih dahulu sebelum membaca<3

≪━─━♡━─━≫

   "Ella, ayo dong... kali ini aja." rengek Seonjun.

   Kali ini aku, Seonjun, dan Yoobin sedang berada diperjalanan untuk pulang setelah memakan bibimbap porsi besar bersama.

   Tapi dalam perjalanan pulang, Seonjun terus merengek untuk pergi karaoke bersama. Tentu saja aku menolak, ini sudah malam sekali, yang ada aku diomelin mama sama ayah.

   "Gak! Lo tahu kan ayah gua gimana!" Ucapku sedikit meninggikan suaraku.

   "Kali ini aja, La." Seonjun memelankan suaranya.

   "Gua bilang nggak ya nggak!"

Brak!!

   "Akh!!" Kita bertiga berteriak saat melihat seseorang yang terdorong dari gerbang suatu rumah yang akan kita lewati.

   "Apa itu!" Yoobin yang memang dikenal penakut itu langsung memegang tanganku.

   Aku melihat seseorang yang terdorong itu bangun dan menatapku. Siapa itu? Aku memperhatikan wajah yang menatapku juga dengan wajah penuh lukanya.

   "Oh Ya Tuhan!" Aku terkaget dan menutup mulutku.

   Lelaki itu langsung melarikan diri setelah mengenaliku.

   "Ell!" Aku langsung mengejar Ell dengan kecepatan penuh.

   "Ella! Lo mau kemana!" Seonjun berteriak dan langsung mengejar Ella disusul Yoobin.

   Aku terus berlari mengejar Ell, memasuki gang, keluar gang, masuk gang lagi dengan gang yang berbeda, terus saja seperti itu.

   Sampai kepada Ell yang tepat berada di depanku. Dia semakin memelankan kecepatannya, begitu juga denganku.

   "Ell... hhh... kumohon berhenti dulu... hhh..." aku memohon sambil terengah engah.

   Dan akhirnya pun Ell berhenti dan mendudukkan dirinya karena kelelahan.

   Aku pun bertumpu pada keranjang kayu yang bertumpukkan disana.

   "Kenapa kau berlari." Aku masih mengatur nafasku yang masih terengah engah.

   Ell hanya menatapku dengan luka dan keringat karena berlari di wajahnya.

   Ya Tuhan, dia sangat kacau saat ini. Aku menegakkan badanku dan berjalan mendekati Ell.

   Aku berjongkok di depan Ell. Dia hanya menatapku yang sekarang berada didepannya.

   "Kenapa banyak luka diwajahmu? Kamu berantem ya!" Ell hanya menatapku.

   "Kamu mau jadi sok jagoan hah! Main berantem beranteman segala!" Aku mengomel sambil memperhatikan luka di wajah Ell.

   Aku mengulurkan tanganku untuk menyentuh luka di wajah Ell.

   "Akh!" Ell merintih saat aku menyentuh lukanya.

   "Sakit? Maaf" ucapku menggaruk kepalaku yang tak gatal. "Ayo kita obati." Lanjutku langsung berdiri.

   "Tidak ikut?" Ucakpu menyadari bahwa Ell tidak bangun dan mengikutiku. Dan dia hanya menatapku.

   Aku memutar bola mataku malas. "Kita ke rumahku, aku bisa mengobatimu disana dan jangan menatapku seperti itu!" Aku kembali menghampiri Ell dan menarik lengan Ell.

   Ell bangun, tapi dia langsung menarik tangannya yang aku tarik.

   "Hei percaya padaku, kita teman kau lupa?" Ell menundukkan kepalanya, sepertinya dia sedang berpikir.

   Setelah beberapa detik menundukkan kepalanya Ell berjalan mendahuluiku. Aku tersenyum dan langsung menyusulnya.

≪━─━♡━─━≫

   "Ya tuhan, apa yang sebenarnya terjadi." Mama memberikan segelas air kepada Ell. "Minum dulu nak Ell." Lanjutnya.

   "Terimakasih." Ell pun meneguk air pemberian mama.

   Aku sedang berada di dapur untuk mengobati Ell. Aku sangat fokus mengobati luka di wajah Ell. Aku mengoleskan salep, Ell sedikit mengernyit dan aku langsung meniup luka yang sudah ku olesi salep.

   Saking fokusnya aku tidak menyadari jika jarakku dengan Ell sangat dekat, aku terdiam saat menyadari itu. Aku menatap Ell yang juga sedang menatapku.

   Selama lima belas detik kita bertatapan seperti itu, dan tiba tiba aku langsung menjauh dari Ell saat seseorang memasuki dapur.

   "Pacaran gak tahu tempat!" Ucap Kak Indra yang membuka lemari es dan mengambil botol minum lalu kembali meninggalkan dapur.

   "Emm... k-kau bisa mengompres lenganmu dengan es batu. Aku sudah menyiapkannya, itu ada di lemari es. Aku harus pergi ada panggilan alam. Pastikan kau mengompres itu!" Aku langsung ngibrit pergi meninggalkan Ell di dapur.

   "GILA!" Ucapku berteriak dalam hati.

   Kali ini aku dan keluargaku sedang berkumpul sambil menonton tv, tidak lupa juga dengan Ell yang masih duduk dengan menundukkan kepalanya.

   Lalu tiba tiba ayah mematikan saluran tv dan bertanya kepada Ell.

   "Kau kenapa nak? Habis berantem?" Semua pandangan menuju kearah Ell.

   Ell mendongak menatap kami dan menunduk lagi, dia bingun harus bagaimana.

   "Ayah..." ucapku menggelengkan kepala kepada ayah.

   "A-aku..." semua pandangan kembali menuju kearah Ell yang hendak menjawab pertanyaan ayah.

   "A-aku broken home." Ucapnya masih menunduk. "Aku sering jadi korban pukulan ayahku jika dia sedang tidak tenang." Semua terkejut mendengar penjelasan Ell.

   Suasana mendadak hening, ayah terlihat merasa bersalah kepada Ell. "Ahh, maaf nak, saya tidak bermaksud."

   "Tidak apa-apa om." Ell menatap ayah.

   "Aku jadi teringat anak itu." Kali ini mereka menatapku.

   "Anak?" Tanya Ell refleks.

   "Eoh, dia dulu jadi korban pukulan ayahnya. Aku tidak sempat menanyakan namanya karena dia harus pergi ke panti kenalan ayah. Tapi sayang, dia kembali dibawa oleh ayahnya entah kemana."

   Setelah itu, suasana hening seketika sebelum Seonjun dan Yoobin menerobos masuk dan membuat kebisingan. Bisa dibilang mereka merusak suasana.

   "Ella! Lo kemana aja si! Kita dari tadi nyariin lo! Bikin orang khawatir aja maen tiba tiba lari begitu!" Seonjun mengomel setelah berhasil menerobos masuk. Lalu dia terdiam merasakan suasana di ruang tamu ini.

   "Eoh, sepertinya sedang serius nih, hehe." Seonjun nyengir kuda.

≪━─━♡━─━≫

Berapa minggu Assie tidak up;v
Akhir akhir ini Assie sedang dalam fase malas berfikir:')
Mungkin efek dari belajar online juga;v

Maaf ya kalo ceritanya semakin gak jelas:'
Assie masih dalam tahap belajar.

Assie sangat mengaharapkan kritik dan sarannya dari kalian<3

Sampai bertemu di chapt selanjutnya^^

사랑합니다♡

[뷔엘라♡라봐엘르]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ell...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang