10.

169 24 7
                                    

HAPPY READING!

Akan jauh lebih baik jika vote terlebih dahulu sebelum membaca<3

≪━─━♡━─━≫

   Saat ini Bu Ratna tengah berdiri di depan sambil terus berbicara membahas tentang tata cara menulis novel dengan benar.

   Semua siswa memperhatikan Bu Ratna. Namun ada juga yang tertidur sambil wajahnya dihalangi oleh buku, dan ada juga yang asyik mengobrol.

   Saat Bu Ratna ngomong didepan, tiba tiba ada sedikit keributan dari arah pojok kanan. Semua orang otomatis mengalihkan pemandangan kearah sana.

   Saking kagetnya semua orang sedikit berteriak menyebutkan nama Ell, sampai sampai Ari yang tengah ngorok pun seketika terbangun.

   "Ell, kamu tidak apa apa" Bu Ratna menghampiri Ell yang tadi terjatuh dari kursinya.

   Ell menggeleng. Dia terlihat pucat dan seperti orang yang kelelahan.

   "Rama, Dendi, bawa Ell ke ruang kesehatan dulu, sepertinya dia sakit." Bu Ratna kembali bangun membiarkan Rama dan Dendi membopong Ell yang terlihat lemas ke ruang kesehatan.

   Setelah mereka keluar kelas, kelas pun berlanjut, hingga terdengar suara bell menandakan jam istirahat telah tiba.

   Bu Ratna kemudian meninggalkan kelas kami, disusul dengan para murid yang berbondong bondong pergi ke kantin.

   Aku pun ikut pergi, namun bukan ke kantin melainkan ke ruang kesehatan. Apalagi jika bukan untuk melihat Ell.

   Ketika aku keluar kelas, Seonjun dan Yoobin terdengar memanggilku, namun tidak aku hiraukan. Aku terus berjalan ke ruang kesehatan.

   Terlihat seseorang yang tengah tertidur diatas brankar. Ell terlihat pucat sekali, bibirnya yang biasa merah itu kini terlihat putih.

   Aku menghampiri Ell yang tengah tidur, dengan ragu aku menempelkan tanganku ke dahinya. Panas sekali, kenapa dia berangkat ke sekolah jika sakit.

   Aku pun menjauhkan tanganku dan menatap wajah pucat Ell. Tiba tiba Ell membuka mata dan menatapku. Aku yangz ditatap pun kaget.

   "Apa yang kau lakukan disini." Ucapnya.

   "Uhm... Aku hanya akan mengambil... plester, iya, plester." Ucapku gugup dan beranjak untuk pura pura mencari keberadaan kotak P3K.

   Tapi sebelum aku beranjak pergi, Ell tiba tiba menahan tanganku. Aku menatap tanganku yang dipegang Ell lalu memandang Ell yang tengah memandangku.

   "Temani aku sebentar bisa?" Ucap Ell tiba tiba membuatku mengerutkan alisku.

   "O-oke." Ucapku terbata bata.

   Aku pun mengambil kursi setelah Ell melepaskan tangku, lalu duduk disamping hrankar yang ditiduri Ell.

   Ell kembali memejamkam matanya. Aku pun hanya diam mematung menatap ell yang memejamkan matanya.

   "Kenapa kau peduli denganku?" Tiba tiba Ell bertanya dengan masih memejamkan matanya.

   "A-apa?"

Ell...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang