03.

324 114 43
                                    

   "Woy ada anak baru woy!!" Ari berlari memasuki kelas sambil berteriak membuatku yang sedang bercanda dengan Cem terhenti.

   "Siapa tem!" Teriak Cem.

   "Gatau. Cowok dia, cakep. Tapi cakepan gua." Jawab Ari dengan tampang percaya dirinya.

   "Dipastikan bahwa anak baru itu lebih putih dati pada lo!" Sambung Rama mengejek Ari.

   "Bangsul lo!" Ari kesal dan langsung duduk menyadari ada Bu Ratna yang datang ke kelas mereka.

   Bu Ratna berdiri didepan membuat semua murid dikelas itu pun duduk manis. Dipimpin oleh Dandy sang ketua kelas untuk memberi salam kepada Bu Ratna.

   "Oke anak anak, hari ini ibu hanya ingin menyapa kalian semua, dan juga ingin memperkenalkan teman baru kalian." Bu Ratna berjalan kearah pintu dan kembali lagi kedepan dengan diikuti seorang laki laki berbadan tinggi.

   "Perkenalkan dia adalah Rafael Abbariel, dia pindahan dari SMA Arwana." Kata Bu Ratna yang membuatku seketika menoleh kedepan dan terkejut dengan sosok yang berdiri disamping Bu Ratna.

   Ya tuhan! Itu beneran Ell? Mimpi apa aku semalam! Ya tuhan! Aku tidak mimpi kan?

   "Ada yang mau disampaikan nak Ell?" Tanya Bu Ratna yang dijawab gelengan saja oleh Ell.

   "Yasudah silahkan duduk di bangku kosong itu." Bu Ratna menunjuk bangku kosong yang berada di pojok kanan, sedangkan bangku ku berada dipojok kiri.

   Aku berusaha mengontrol ekspresiku, aku pura pura membuka buku untuk menyembunyikan ekspresiku.

   Jangan tanyakan bagaimana reaksi semua siswi dikelasku, mereka semua sudah teriak teriak alay sambil menatap Ell.

   "Baiklah anak anak, dikarenakan jam sembilan guru guru ada rapat, kalian dipersilahkan untuk membaca baca buku pelajaran saja, jangan ada yang keluar kelas! Apalagi ke kantin! Oke?" Ucap Bu Ratna membuat seisi kelas bersorak ria.

   Ibu Ratna pun keluar kelas, dan seisi kelaspun langsung ramai. Ada yang sedang menggosipkan Ell si siswa baru, ada yang keluar bilangnya ke toilet tetapi nyasar ke kantin, dan kaum anak pintar yang mengikuti perintah Bu Ratna untuk membaca buku pelajaran.

   "La! Itu beneran si Ell youtubers itu kan?! Ya tuhan! Gua gak nyangka bisa sekelas sama dia." Cem terdengar bersemangat.

   Cem saja sudah semangat, apalagi aku! Ya tuhan! Aku bingung apalagi yang harus kukatakan! Bagaimana bisa aku satu kelas dengan Ell sang idola!

   Oiya, sekarang aku sudah tahu! Ell masih sekolah, kelas tiga SMA, sekolah sama denganku, dan diperkirakan bahwa Ell itu seumuran denganku.

   Ya tuhan! Aku semakin tahu semua tentangnya, hh.

   Aku melirik sedikit ke arah kanan yang terdapat Ell sedang duduk dengan menatap jendela yang menampilkan koridor kelas. Ya tuhan, dia sangat tampan! Aku tidak tahan jika setiap hari melihat wajah tampan Ell.

   Bell berakhirnya waktu pembelajaran sudah berbunyi lima menit yang lalu, aku mengemasi alat alat tulisku kedalam tas.

   "La, lo dijemput?" Cem bertanya padaku. Aku hanya mengangguk menanggapi pertanyaannya.

   "Yasudah, kalau begitu gua duluan ya, bye!" Cem meninggalkanku dikelas yang sudah sepi.

   Aku melangkahkan kakiku keluar kelas dan melewati koridor kelas untuk keluar dari gedung sekolah.

   Ponselku berdering. Aku mengambil ponselku didalam saku rokku dan mengangkat telepon tersebut.

"Halo!"

"Apa?

"Maaf kita tadi duluan ye. Kita tadi mendadak ada latgab sama SMA sebelah."

"Tau lah! Gua pulang sendiri!"

"Kok sendiri? Cem mana?"

"Cem pulang duluan."

"Yaudah, gua jemput. Lo masih disekolah kan?"

"Hahahaha..."

"Kok ketawa?"

"Gausah jemput, gua dijemput Kak Indra kok, Jun."

"Tck! Yaudah tiati lo."

"Siap mas."

"Jiji. Yodah gua mau lanjut latgab. Hati hati dijalan ya!"

"Oke!"

   Aku pun mematikan telepon dari Seonjun dan menyimpan kembali ponselku kedalam kantong rokku. Aku menunggu Kak Indra didepan gerbang sekolah.

   Tiba tiba ponselku bergetar kembali. Aku mengambilnya dan membuka notif pesan dari Kak Indra. Menyebalkan! Kak Indra bilang dia tidak bisa menjemputnya karena sedang berkumpul dengan teman temannya! Terus aku pulang dengan siapa!

   Apa aku harus menelepon Seonjun untuk menjemputku? Tidak. Dia mungkin sedang latihan dengan geng basketnya. Lalu apa aku harus naik taksi? Gak mungkin! Aku takut naik taksi sendirian. Jangankan naik taksi, naik angkot sendirian saja aku takut.

   Aku terdiam sejenak memikirkan nasibku. Tak sengaja aku mendengar suara deruman motor dari arah parkiran. Aku melihat motor ninja hitam tengah dikendarai oleh seseorang yang memakai seragam sekolahku dengan helm hitam yang menutupi wajahnya.

   Aku berjalan ketengah dan merentangkan tanganku untuk menghentikan motor itu. Bukannya berhenti motor itu berbelok kearah samping kananku untuk keluar dari area sekolah.

   Aku menatap lirih motor hitam tersebut yang kemudian hilang dari pamdanganku. Aku harus bagaimana.

   Tiba tiba suara klakson motor mengagetkanku yang sedang termenung. Aku pun menoleh kearah motor tersebut. Siapa? Pikirku.

   Laki laki tersebut pun membuka helmnya dan tampaklah sosok laki laki dengan paras sempurna tersenyum dengan senyuman manisnya yang lebar.

   "Ayen!" Aku sontak berlari kearah Ayen.

   "Kenapa belum pulang lo?" Tanyanya sambil menuruni motornya.

   "Kak Indra! Katanya dia gabisa jemput gua! Lo taukan gua gabisa naik taksi atau angkot sendirian!" Aku menggerutu kesal.

   "Dasar manja! Cepet naik!" Ayen menaiki motornya diikuti olehku dan mengantarkanku pulang kerumah.

≪━─━─━─━─◈─━─━─━─━≫

Haii bertemu lagi dengan Assie^^

Bagaimana ceritanya? Semakin ngaco kan?😂
Ini masih awal dan semoga saja Assie dapat membuat cerita ini menarik di chapter chapter berikutnya!

Voment juseyoo^^

너무 사랑헤요^^

Ell...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang