𝟷; ɢɪᴀɴᴅʀᴀ ʜɪɢʜ ꜱᴄʜᴏᴏʟ

1.1K 59 2
                                    

Hari senin, hari yang paling di benci Lucas Xaviero Maviera, ah tidak─ mungkin hampir semua siswa lainnya. Cowok blasteran itu mengumpat sepanjang jalan mengingat dirinya yang sudah benar-benar telat saat ini. Ia melihat jam tangannya.

[07.20]

ʺAnjir!ʺ umpatnya sesaat setelah melihat ke arah jam tangannya. ʺKenapa macet segalanya sih!ʺ gerutu nya.

Ia pun berusaha melajukan mobilnya lebih cepat dan terus menyalip. Ia menyesali mengapa harus membawa mobil saat ini, ah benar─ ibunya menyuruhnya membawa mobil hari ini. Walaupun tadi ia sudah berencana membawa motornya, namun entah kenapa motornya itu tiba-tiba hilang digarasi. Lucas mau tidak mau membawa mobilnya saat ini. Hampir dua puluh menit kemudian ia sampai setelah melalui kemacetan di jalan. Lucas langsung mengambil topi nya dan keluar dari mobil dengan cepat.

Persetan dengan tas ataupun ponselnya. Ia hanya bisa memikirkan bagaimana cara agar bisa menyelinap diantara peserta upacara lainnya tanpa di ketahui pak Jono. Oh tidak, mengingat ia akan di tangkap basah pak Jono sudah sangat mengerikan, bagaimana jika benar terjadi? Mati dia.

Kini, upacara selesai di laksanakan beberapa menit setelah Lucas menyelinap. Untungnya tidak ada yang curiga padanya. Bahkan ia mengelabui para osis dengan mengatakan habis dari toilet. Dan Lucas kini tengah mengambil tas dan ponselnya di dalam mobil. Ia menutup pintu mobil dan berniat masuk ke kelas.

Brak

ʺANJING! Kaget goblok!ʺ ujar Lucas melihat Juvanka tepat di depannya dengan jas osis menutupi seragamnya. Juvanka menatap Lucas tenang, Lucas sendiri merasa jantungnya seperti ingin lepas dari tempatnya. Lucas mencoba menormalkan detak jantungnya yang tadinya langsung naik secara tiba-tiba.

ʺLo telat lagi kan?ʺ ujar Juvanka tenang seperti biasanya dan tidak menampilkan raut marah atau jengkel sedikitpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʺLo telat lagi kan?ʺ ujar Juvanka tenang seperti biasanya dan tidak menampilkan raut marah atau jengkel sedikitpun.

ʺGue ga telat, hanya datang lebih lambat dari yang dijadwalkan.ʺ elak Lucas mendengar pertanyaan Juvanka.

ʺSama aja namanya telat.ʺ balas Juvanka cepat.

ʺItu bagi lo, bagi gue beda. Bukankah terlambat itu lebih baik daripada tidak datang sama sekali. Iya kan?ʺ balas Lucas sok bijak dengan cengiran di wajahnya. Juvanka masih menatap Lucas dengan wajah tenang walaupun ia sendiri tidak mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya itu. Terkadang sahabatnya itu selalu pintar membalas di saat-saat seperti ini.

ʺGue bakal kasih lo hukuman.ʺ ujar Juvanka tegas sambil mengeluarkan sebuah buku kramat bertulisan 'osis ghs' tersebut dari saku jasnya. Melihat hal itu mata Lucas melebar kaget, ia langsung menahan Juvanka yang ingin menulis namanya di kertas mematikan tersebut.

ʺEiitss tunggu!! Gue janji gabakal telat lagi. Gue bakal bangun lebih pagi lagi, gue gak bakal begadang lagi. Jadi pliiss banget jangan hukum gue, pokoknya ini yang terakhir kalinya gue telat.ʺ ujar Lucas cepat dan menggosok kedua tangannya di depan Juvanka.

𝑴𝒐𝒔𝒕 𝑨𝒗𝒐𝒊𝒅𝒆𝒅 | 𝒍𝒖𝒄𝒂𝒔 𝒇𝒕. 𝒚𝒖𝒒𝒊 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang