Yuqi duduk sambil termenung di sofa rumahnya. Ia masih bimbang dengan hal yang terjadi pada dirinya akhir-akhir ini. Setelah pernyataan Lucas saat itu, ia meminta waktu sampai ujian yang akan datang selesai. Dan jawabannya hanya dua, mereka benar-benar berpacaran atau menyudahi semuanya.
Yuqi menghela nafas panjang dan mengusap wajahnya kasar. ʺGue harus gimana?ʺ lirihnya.
Yuqi menjatuhkan kepalanya pada sandaran sofa sambil menatap langit ruang tamunya.
ʺGue harus jawab apa sama dia?ʺ tanyanya pada dirinya sendiri.
ʺAstaga! Tinggal putusin aja sih! Kenapa harus ribet-ribet? Emangnya dia siapa? Emang dari awal kan seharusnya begini!ʺ decaknya sambil bersidekap dada.
Yuqi akhirnya menghela nafas panjang dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
ʺKENAPA GUE GA BISA MUTUSIN DIA SIH?!ʺ teriaknya kesal.
Tring.
ʺAstaga!ʺ kagetnya.
Yuqi langsung menoleh dan mengambil ponselnya yang berada di meja dan membukanya.
|Diable Lucas Jaket gue masih di lo kan? Sekalian di bawa ya
Melihat pesan tersebut bibir Yuqi terangkat keatas. ʺAstaga! Lo ngapain?!! Kenapa lo senyum-senyum?! Kerasukan lo?!ʺ sadarnya.
Yuqi pun kembali beralih menatap layar ponselnya. Ia berdehem pelan dan mengetik dengan wajah datarnya yang dibuat-buat.
Anda| Ok
Yuqi pun menaruh ponselnya dengan hati-hati, entah kenapa. Ia lalu bangkit berdiri dan berjalan masuk ke dalam kamarnya. Ia mencari jaket milik Lucas yang sempat dipinjamkan padanya.
Ia langsung mengambil jaket tersebut dari lemarinya dan menatap jaket tersebut.
ʺJaketnya bagus.ʺ ucapnya tanpa sadar.
Yuqi berdecak. ʺYa iyalah! Dia kan orang kaya.ʺ
Yuqi kembali menatap jaket tersebut. Ia tersenyum tipis sambil menepuk jaket tersebut. ʺAyo kita berangkat!ʺ
Yuqi keluar dari kamar, bersamaan dengan suara motor yang berhenti di depan rumahnya. Yuqi langsung mengambil ponselnya dan berjalan keluar rumah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
